Header Ads

Sama-Sama Membawa Parang, Supriadi Duel Dengan Mantan Pacar Anaknya

LINTAS PUBLIK - SIANTAR, Supriadi (45) terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit, hanya karena urusan asmara anaknya.
Warga Huta II Karang Sari Kecamatan Gunung Maligas Kabupaten Simalungun ini terlibat duel dengan mantan kekasih anaknya bernama Hendrik. Bahkan, duel sengit tersebut sampai menggunakan parang.
Kejadian ini berlangsung di Jalan Tanjung Pinggir,Kelurahan Tanjung Tongah Kecamatan Siantar Martoba, Selasa (12/7/2015) sekira pukul 20.00 Wib.
Ilustrasi parang 
Akibatnya, Supriyadi mengalami luka bacok 10 jahitan di bagian kepala, luka lebam di bagian wajah serta luka-luka di bagian tangan dan kaki sehingga harus di larikan ke Rumah Sakit Horas Insani. Sedangkan, lawan duelnya Hendrik tidak mengalami luka yang cukup serius.
Meskipun begitu, keduanya sama-sama membuat laporan pengaduan ke Polsek Siantar Martoba.
Kepada wartawan, saat ditemui di Polsek Siantar Martoba, Rabu (22/7/2015) , Hendrik mengatakan bahwa malam itu, keduanya memang terlibat perkelahian. Tetapi, ketika ditanya penyebab terjadinya perkelahian tersebut, Hendrik enggan memberikan komentar lebih jauh.
"Panjanglah ceritanya itu. Tapi semalam dia datang ke rumahku bawa parang. Makanya kami berkelahi, daripada aku kenapa-kenapa makanya ku lawan,"ucap Hendrik yang mengaku bekerja di salah satu perusahaan swasta di Siantar.
Di tempat terpisah, saat ditemui di RS Horas Insani, kondisi Supriadi masih terbaring lemah di kamar inap nomor 316 tersebut. Terlihat luka-luka di bagian kepala, wajah, kaki dan tangannya. Walaupun begitu, bapak 3 anak ini masih bisa bercerita mengenai kejadian duel tersebut.
"Memang malam itu aku datang ke rumahnya, dan membawa parang. Tapi parang itu kusembunyikan dibalik bajuku dan itupun nggak aku keluarkan. Aku datang kesana gara-gara dia yang mancing aku. Diteleponnya aku, terus dibilangnya kalau memang aku berani disuruhnya aku datang ke rumahnya,"ujarnya dengan suara agak lemah
Dijelaskan Supriadi, saat tiba di kediaman Hendrik, ia sudah ditunggu. Selain itu, beberapa rekan Hendrik juga sudah menunggu kedatangannya sembari memegang parang.
"Pas aku sampai disana, sudah pegang parang Hendrik sama kawannya. Habis itu langsung diteriaki maling. Hingga mengundang perhatian masyarakat sekitar dan melakukan pengeroyokan,"urainya
Saat ditanya terkait penyebab terjadinya perkelahian itu, ia mengatakan bahwa Hendrik kerap memakinya baik lewat telepon maupun pesan singkat.
"Sering kali lah aku dimaki-makinya. Sejak putus hubungan sama anak pertama ku si Feni setahun yang lalu. Dia sering sms dan telepon untuk memaki-maki aku. Dia pacaran sama anakku kurang lebih setahun lah. Mungkin dia nggak terima diputuskan anakku,"terangnya.
Usai dikeroyok Hendrik bersama rekan-rekannya, dalam kondisi terkapar dengan berlumuran darah, Supriadi pun berusaha menghubungi keluarganya. Hingga akhirnya keluarganya pun datang dan membawanya ke rumah sakit Horas Insani.
Sementara itu, Kapolsek Siantar Martoba AKP Hilton Marpaung membenarkan adanya kejadian itu.
"Keduanya membuat laporan pengaduan dan laporan pengaduannya sudah kita terima. Saat ini dalam proses penyelidikan,"tukasnya.



Penulis             :franki
Editor               : tagor



Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.