Terik Matahari, Masyarakat Tetap Antri Menukar Uang Baru ke BI
LINTAS PUBLIK - SIANTAR, Selama 3 hari, BI Pematangsiantar mengadakan kas keliling dalam hal penukaran pecahan uang receh kepada masyarakat .Kegiatan ini dilaksanakan 13-15 Juli 2015 dari pukul 09.00-12.00 Wib serta dipusatkan dilapangan H Adam Malik.
Hal itu dikatakan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kota Pematangsiantar Ely Tjan saat dihubungi via seluler, Senin (13/07/2015)
Menurutnya,penukaran pecahan uang receh ini dalam rangka hari raya Idul Fitri, dimana kebutuhan masyarakat akan uang receh sangat tinggi.
"Berawal dari simpati saja,agar masyarakat terlayani dengan baik,maka BI Siantar membuka penukaran uang receh dengan jadwal terbatas,"ucapnya.
Seorang ibu tampak menggendong bayinya mengantri untuk menukarkan pecahan uang receh,padahal saat itu terik matahari sangat menyengat. |
Dijelaskan Elly, selama 3 hari mengadakan kas keliling, BI Siantar akan menyiapkan Rp 1,2 Milyar dengan berbagai pecahan Rp 2.000,Rp5.000,Rp 10.000 dan Rp 20.000.
"Untuk satu hari kegiatan, pihaknya menyiapkan berbagai pecahan uang receh dengan total Rp.400 Juta, jika 3 hari, 3x400 Juta berarti totalnya 1,2 Milyar,"ucap Elly
Elly Tjan menegaskan bahwa BI Siantar hanya melakukan penukaran uang receh secara sementara, mengingat penukaran pecahan uang receh baik uang baru maupun uang bekas layak edar sudah diserahkan ke 15 bank umum yang telah melakukan kerjasama dengan BI Siantar.
"Terhitung tanggal 7 April 2015, penukaran pecahan uang receh sudah diserahkan kepada bank umum yang telah bekerjasam dengan BI Siantar,"terangnya
Oleh karena itu,pihaknya meminta kepada masyarakat agar segera melaporkan Bank umum tersebut yang tidak melayani penukaran pecahan uang receh.
"Segera laporkan ke saya,bilamana ada bank umum yang tidak melayani masyarakat dalam hal penukaran pecahan uang receh,kita akan berikan teguran jikalau itu terbukti benar,"tegasnya
Pernyataan itu disampaikan Elly Tjan menanggapi adanya keluhan masyarakat yang tidak terlayani dalam penukaran pecahan uang receh.
Ibu Rosna yang sedang mengantri dilapangan Adam Malik untuk menukarkan uang receh mengatakan bahwa di Seribu Dolok ada salah satu bank yang tidak melayaninya.
Dengan alasan tidak ada pecahan uang receh.
"Saat mengambil gaji ke-13,dirinya henda menukarkan uang receh,namun salah satu karyawannya mengatakan tidak ada,"ujarnya menirukan perkataan karyawan bank tersebut.
Disamping itu, dirinya juga memberi saran agar penukaran uang receh dikembalikan ke loket-loket Bank Indonesia. Alasannya, dengan kondisi terik matahari yang menyengat dibarengi bulan puasa dan antrian yang mengular, sangat riskan membuat masyarakat jatuh pingsan.
"Antrian panjang,cuaca sangat panas,bagaimana orang mau tenang menukarkan uang,"urainya dengan keringat mengucur
Amatan www.lintaspublik.com,sembari mengantri, seorang ibu terpaksa mengipas-ipaskan bayinya agar tidak kepanasan.
Situasi ini,sangat tidak elok dipandang,padahal kebanyakan masyarakat yang mengantri memberi saran agar digeser ke dalam balai bolon. Namun hal itu tidak digubris,aparat keamanan yang melakukan penjagaan.
Penulis : franki
Editor : tagor
Tidak ada komentar