Header Ads

Ternyata Jiwa Kejujuran Siantar Man Itu Masih Melekat

Catatan      : Tagor Sitohang, SH

Walau bukan lahir di Pematangsiantar, Sarah Silalahi yang tak lain adalah anak dari Wesly Silalahi, SH, M.Kn pengusaha yang juga calon walikota Siantar periode tahun 2015-2020 dan ibunya Lisdawaty boru Sinaga mengatakan, ternyata Jiwa Kejujuran Siantar Man Itu Masih Melekat. Hal ini dibuktikan Sarah Silalahi, ketika dirinya kehilangan sebuah Tas kuliahnya yang berisikan Labtop, buku-buku skripsi dan dompet yang berisikan surat berharga dan kartu ATM, ditemukan seorang anak Siantar Man (sebutan buat anak Siantar yang merantau atau pernah tinggal di Siantar). Temuan tas itu langsung dipulangkan si penemu.

Shara Silalahi (kiri), dan adiknya Olivia Silalahi
photo/FB.Sahabat Wesly Silalahi
Kejadian itu sekitar pertengahan Juli 2015 di kota Balige kabupaten Toba Samosir, Sarah Silalahi saat itu mengikuti pertemuan sebuah acara akbar di kota Balige, pada saat acara itulah Sarah Silalahi kehilangan tasnya.

Sarah dan kerabatnya, sudah mencari tas itu kesana kemari, seingat Sarah Silalahi bahwa tas ini disimpannya disebuah mobil miliknya.” Kejadiannya sudah dua hari, namun sudah dicari kesana kemari, termasuk sudah merepotkan supirnya juga, untuk mencari tas itu. Bahkan kami mencari di setiap perjalan yang pernah kami lalui, siapa taghu ketemu dijalan. Perjalanan pun kami lalui  Siantar-Balige dan kembali lagi Balige Siantar. Tapi tak dapat-dapat juga,”kata Sarah menceritakan kisahnya kepada www.lintaspublik.com,  pertengahan Juli 2015, di jalan Cemara no. 11 Pematangsiantar.

Karena sudah dua hari, Sarah sempat berpikir merelakan tasnya itu. Walaupun dalam hatinya, akan semakin repot dan kesulitan untuk menyelesaikan persiapan meja hijaunya. Pasalnya Sarah saat ini sudah semester Delapan di Universitas Indonesia, jurusan Strata satu (S1) Hukum.

“Aku sudah sempat merelakan tas ku itu, walaupun pikiran ngak karuan. Manalah mungkin selesai kalau tidak ada buku-buku itu, apa lagi di laptob itu skripsi ku sudah hampir rampung,”ujar Sarah mempertayakan dirinya sendiri, karena isi tasnya ada 10 buku hukum, bahan untuk menyusun skripsinya.

Pada Hari ketiga itulah supir menelepon ku, bahwa tas ini ditemukan seseorang. Aku penasaran siapa gerangan orang yang baik hati itu, dan berjiwa malaikat. Ternyata yang mengembalikan itu adalah anak Siantar Man, seorang laki-laki yang berusia sekitar 26 tahun.

Anehnya ketika mengembalikan itu, dirinya tidak mau diketahui banyak orang, apalagi dipublikasikan. “Janganlah dipublikasikan nama ku, kitakan sama-sama anak Siantar. Tas itu ku temukan dijalan, dan ada namanya Sarah Silalahi, aku hubungilah orang-orang yang mengenal tas itu, ”kata Sarah anak pertama dari 3 bersaudara itu, menirukan ucapan laki-laki itu yang diketahui tinggal di kampung Kristen Pematangsiantar.

Atas kejadian ini, aku semakin yakin, masyarakat Siantar memiliki jiwa kejujuran yang pantas ditiru, kalaulah saja kejujuran seseorang  itu tidak ada (penemu tas), pastilah dia menikmati  atau menjual isi tas itu, sebuah Labtop yang harganya cukup lumayan, buku-buku dan bahkan uang didompet, serta mungkin saja membobol beberapa ATM milik ku.


“Syukurlah pada Tuhan, mudah-mudahan Siantar Man-Siantar Man lain akan terus hadir untuk memajukan kota Siantar, Anak Siantar Man yang Jujur...., anak Siantar man yang penuh Inspirasi, CAS buat Siantar,”ucap Sarah Silalahi mendoakan penemu tas nya semakin sukses dan menebarkan kasih dan kejujuran kepada semua orang.***

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.