Header Ads

Dibilang Ahok Gemar Terima Setoran, Apa Tanggapan Mantan Wali Kota Jakbar?

LINTAS PUBLIK - JAKARTA, Mantan Wali Kota Jakarta Barat Fatahillah enggan berkomentar banyak mengenai tudingan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama yang menyebutnya gemar menerima setoran dari bawahan. Ia pun mengaku tidak tahu kenapa Ahok, sapaan Basuki, sampai berkata seperti itu. 

"Saya tidak mau komentarlah. Saya juga enggak tahu itu Pak Gubernur dapat informasi dari mana," ujar Fatahillah , Jumat (28/8/2015).


Sebelumnya, Ahok mengatakan sampai saat ini masih ada pejabat yang kerap menerima setoran. Ia bahkan secara terbuka menyebutkan satu per satu nama pejabat itu dalam sebuah forum terbuka saat pengarahan Gubernur tentang percepatan serapan APBD 2015 di Ruang Pola, Blok G, Balai Kota, Kamis (27/8/2015). 
(dari kiri ke kanan) Asisten Sekda bidang Keuangan DKI Andi Baso Mappapoleonro, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Bupati Kepulauan Seribu Tri Djoko Sri Margianto, dan Asisten Sekda bidang Kesejahteraan Masyarakat DKI Fatahillah di Pulau Onrust, Kepulauan Seribu, Selasa (7/4/2015).
"Ini saya tahu nih ada wali kota suka kumpulin duit. Mana Pak Fatahillah? Lurah camat kumpulin duit setor (ke wali kota), Pak Fatahillah nih (suka kumpulin duit), makanya saya copot dari wali kota. Sekarang saya jadikan Asisten (Sekda Bidang Kesejahteraan Rakyat). Saya masih baik saja nih. Kalau enggak, sudah saya pecat," kata dia. 

Ahok menyebut satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI yang kini masih menerima setoran adalah Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI.

Menurut dia, banyak oknum PNS DKI yang menyetor sejumlah uang demi mendapatkan sebuah jabatan. "Pak Suradika (Kepala BKD DKI Agus Suradika) nih (oknum) BKD sekarang masih main juga. Banyak yang mau dapatkan SK (surat keputusan pengangkatan jabatan) pada kumpulin duit. Ini tuh kayak mafia," ujar mantan Bupati Belitung Timur ini. 

Ia pun menyarankan agar pejabat yang masih "bermain" dengan anggaran untuk mengajukan pengunduran diri untuk pensiun dini.



Editor        : tagor
Sumber     : kompas.com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.