Fraksi Golkar Sorot Kembali Lahan Tanjung Pinggir dan SMA 4
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Pada rapat paripurna pemandangan fraksi terhadap pengantar nota keuangan Walikota atas Ranperda APBD Kota Pematangsiantar TA 2015, fraksi Golkar menyoroti pengelolaan parkir di tepi jalan umum dengan target PAD TA 2015 adalah sebesar 2,6 Milyar.
Dimana pada laporan semester pertama (bulan Januari sampai Juni 2015) oleh Dinas Perhubungan Kota Pematangsiantar disebutkan telah terealisasi sebesar 1.253.800.Padahal pada bulan Juni 2015,pengelolaan parkir tepi jalan umum untuk semester kedua(bulan Juli sampai Desember 2015) telah diserahkan kepada pihak ketiga dengan target sebesar 1.715.000.000.Apabila dijumlahkan pendapatan semester pertama dengan semester kedua menjadi Rp. 2.968.800.000 sehingga terdapat perbedaan angka dari target PAD yakni sebesar 368.800.000.
Anggota DPRD Siantar dari Partai Golkar Hendra Pardede saat membacakan pandangan umum fraksinya. |
"Menurut pendapat kami ketiga pihak ketiga mengelola parkir tepi jalan umum dengan target pendapatan yang diberikan Dinas Perhubungan Kota Siantar sebesar Rp 1.715.000.000 selama enam bulan,maka Dishub yang mengelola parkir tepi jalan umum pada semester pertama,seharusnya dapat mencapai target Rp.1.715.000.000.Sehingga bila dijumlahkan pendapat semester pertama oleh Dishub dan semester kedua olehnpihak ketiga menkadi Rp.3.430.000.000.Dan jelas telah melebihi target PAD sebesar Rp.830.000.000,"ujar juru bicara Fraksi Partai Golkar Hendra Perdede,Kamis (27/8/2015) di ruang Harungguan DPRD Siantar.
Lagi-lagi fraksi Golkar mempertanyakan dengan besarnya jumlah anggaran TPP(Tambahan Penghasilan Pegawai) yang diterima oleh PNS setiap tahunnya.Poin berikutnya adalah mempertanyakan keberadaan PD PAUS Kota Pematangsiantat apakah masih ada?. "Mengenai permasalahan lahan tanjung pinggir,pengoperasian terminal tanjung pinggir,status SMA 4 yang telah diproses administrasinya (ruislag) dan mendapat surat persetujuan (izin prinsip) DPRD Kota Pematangsiantar dan lahan untuk gedung SMA N 5 yang disewa inbestor,yang sewaktu-waktu lajan tersebut dapat ditarik kembali oleh investor,apa solusi yang diterapkan oleh Walikota,"tanyanya.
Penulis :franki
Editor : tagor
Tidak ada komentar