KPUD Siantar Diserbu Massa Anarkis
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Jalan Merdeka Kelurahan Proklamasi Kecamatan Siantar Barat mendadak heboh. Ratusan personil Polres Siantar dan Brimob Polda Sumatera Utara bersenjata lengkap terkosentrasi ditempat tersebut. Bahkan, mobil water cannon disiagakan tinggi untuk memecah konsentrasi.
Ternyata setelah ditelusuri, Polres Pematangsiantar dan Brimobdasu melakukan simulasi pengamanan Pemilukada yang rencananya dihelat 9 Desember 2015,Jumat (21/8/2015) sekira pukul 16.00 WIB.
Pantauan www.lintaspublik.com, kegiatan simulasi yang berlangsung didepan Balaikota ini, massa diasumsikan sebagai penyulut kerusuhan berkumpul dan melakukan orasi di Kantor KPUD Siantar dan selanjutnya diajak bernegosiasi.
Massa mulai berbuat rusuh dengan melempari aparat. Bentrok pun tak terelakkan, personil huru-hara berusaha menghadang laju massa yang sudah tidak terkendali.Sampai-sampai, personil menembakkan gas air mata kepada massa yang mulai bertindak anarkis. Tak karuan, massa pun mundur,seketika itu juga personil hura-hara bergerak maju,mempersempit ruang gerak massa tersebut. Hingga pada akhirnya, massa disemprot air dari kendaraan water canon dan personel penumpas huru-hara Polres dan Brimobdasu berhasil memukul mundur para massa demonstran.
"Diharap mohon tenang, jangan ada yang berbuat anarkis. Semua bisa dinegosiasikan," ujar tim negosiator dari mobil komando..
Kapolres Pematangsiantar, AKBP Dodi Darjanto SIK MTT yang turut menyaksikan simulasi tersebut menjelaskan, kegiatan pelatihan pengendalian masyarakat (dalmas) itu dilaksanakan dalam rangka pra operasi Mantap Praja Toba untuk persiapan pengamanan Pilkada Pematangsiantar 2015.
"Kejadian ini merupakan bagian dari simulasi pengamanan pilkada. Secara keseluruhan simulasi ini berjalan lancar. Kami berharap tidak ada kejadian serupa dalam pilkada nanti," ujar Dodi.
Dodi yang dikenal akrab dengan wartawan ini menambahkan, personel yang dilibatkan dalam simulasi ini, yakni sebanyak 159 orang dari Polres Pematangsiantar, Dishub dan Satpol PP, baik berpakaian preman mau pun dinas lengkap.Dodi juga berharap, agar masyarakat nantinya dalam menjatuhkan pilihan sesuai dengan nurani.
"Kita juga agar menjaga bersama-sama fisilitas-fasilitas umum dan fasilitas keamanan," serunya.
Penulis : franki
Editor : tagor
Ternyata setelah ditelusuri, Polres Pematangsiantar dan Brimobdasu melakukan simulasi pengamanan Pemilukada yang rencananya dihelat 9 Desember 2015,Jumat (21/8/2015) sekira pukul 16.00 WIB.
Pantauan www.lintaspublik.com, kegiatan simulasi yang berlangsung didepan Balaikota ini, massa diasumsikan sebagai penyulut kerusuhan berkumpul dan melakukan orasi di Kantor KPUD Siantar dan selanjutnya diajak bernegosiasi.
Massa mulai berbuat rusuh dengan melempari aparat. Bentrok pun tak terelakkan, personil huru-hara berusaha menghadang laju massa yang sudah tidak terkendali.Sampai-sampai, personil menembakkan gas air mata kepada massa yang mulai bertindak anarkis. Tak karuan, massa pun mundur,seketika itu juga personil hura-hara bergerak maju,mempersempit ruang gerak massa tersebut. Hingga pada akhirnya, massa disemprot air dari kendaraan water canon dan personel penumpas huru-hara Polres dan Brimobdasu berhasil memukul mundur para massa demonstran.
"Diharap mohon tenang, jangan ada yang berbuat anarkis. Semua bisa dinegosiasikan," ujar tim negosiator dari mobil komando..
Kapolres Pematangsiantar, AKBP Dodi Darjanto SIK MTT yang turut menyaksikan simulasi tersebut menjelaskan, kegiatan pelatihan pengendalian masyarakat (dalmas) itu dilaksanakan dalam rangka pra operasi Mantap Praja Toba untuk persiapan pengamanan Pilkada Pematangsiantar 2015.
"Kejadian ini merupakan bagian dari simulasi pengamanan pilkada. Secara keseluruhan simulasi ini berjalan lancar. Kami berharap tidak ada kejadian serupa dalam pilkada nanti," ujar Dodi.
Dodi yang dikenal akrab dengan wartawan ini menambahkan, personel yang dilibatkan dalam simulasi ini, yakni sebanyak 159 orang dari Polres Pematangsiantar, Dishub dan Satpol PP, baik berpakaian preman mau pun dinas lengkap.Dodi juga berharap, agar masyarakat nantinya dalam menjatuhkan pilihan sesuai dengan nurani.
"Kita juga agar menjaga bersama-sama fisilitas-fasilitas umum dan fasilitas keamanan," serunya.
Penulis : franki
Editor : tagor
Tidak ada komentar