Header Ads

Pacar Melarikan Diri, TKW Siantar dan Bayinya Meninggal

LINTAS PUBLIK - SIANTAR, Jenazah TKI yang bekerja di Malaysia, Nelly Elseria br Damanik (26) beserta jenazah anaknya yang baru berusia hitungan hari, disambut dengan isak tangis oleh keluarga maupun kerabat tetangga di rumah duka di Jalan DI Panjaitan, Kelurahan Nagahuta Timur, Kecamatan Siantar Marimbun, Rabu (5/8/2015) sekira pukul 16.20 WIB.
Zenajah Nelly Elseria Br. Damanik saat tiba dirumah duka
ditangisi ibunya Br. Simanjuntak.
Pasca dibawa ke rumah duka, jenazah terlihat digotong dari simpang kediamannya. Jenazah terlihat berada didalam peti berbentuk persegi panjang yang terbuat dari kayu dan dilapisi oleh identitas nama korban.
Saat jenazah sudah berada di depan pintu, Orang tua korban S br Simanjutak langsung histeris menangis kepergian borunya (anak perempuannya) itu, yang tidak akan pernah kembali lagi melihat dirinya di Siantar.
Lebih tragisnya, orang tua korban juga menangisi kepergian cucunya yang masih berusia hitungan hari.
"Amang matekki amang, accit nai inna borukko on do tua au. Boha ma i inang? Martamaing ma ho tu Tuhani, Nelly, mangalu-alu jo ho tu au boru, borukku on bah. Agus bereng kakaki, ma dimananya dibikin kak nelly itu, idokkok tu au. Cantik nai amang borukki amang Nelly alusi jo omakmu on nelly. Olo omak nimmu jo. Dang marlaba au ibaheon ko. Hupaborhaton ho tu malaysia, dang adong laba na au dainang,"kata S br Simanjuntak dengan lirih dan mata berkaca-kaca, menangis jenazah putrinya berbahasa batak Toba.
Berulang kali, keluarga menenangkan tangisan histeris dari ibu korban, tapi S.br Simanjuntak tidak menghiraukan dan mengelus-elus wajah borunya dan cucunya yang terbaring kaku di satu tempat.
Pantauan www.lintaspublik.com, jenazah Nelly Elseria br Damanik dan bayinya yang masih berusia hitungan hari, berada pada peti mati. Jenazah bayi itu dibaringkan, dibawah jenazah kaki ibunya.
F. Damanik  keluarga korban mengatakan bahwa Nellly meninggal saat hendak melahirkan di Malaysia.
Kejadiannya, saat korban Nelly bersama kekasihnya berada dalam suatu rumah. Saat itu, Nelly mengeluh sakit di perutnya. Dan mendapati kondisi semakin parah, kekasihnya Ary menghubungi polisi Malaysia guna melaporkan kejadian yang dialami pacarnya.
Setelah menghubungi Polisi Malaysia, Ary yang merupakan pacar Nelly melarikan diri, karena Ary yang berasal dari Kupang tidak memiliki dokumen-dokumen resmi sebagaimana seorang TKI alias TKI Ilegal.
Saat polisi tiba, Diraja Malaysia itu lalu membawanya ke hospital untuk mendapatkan pengobatan maupun pertolongan.
Tetapi naas, saat proses persalinan, kedua nyawa ini tidak bisa ditolong. Nelly Elseria br Damanik beserta bayi didalam kandungannya meninggal di hospital itu pada Senin (3/8/2015).
Menurut F Damanik, bahwa Nelly ini sudah berada di Malaysia selama 2 Tahun.
Hanya saja, dia hanya menjalani sebagai karyawan pada tahun pertama di salah satu perusahaan Malaysia tersebut. Saat menjalani tahun kedua, ada peraturan di perusahaan itu, dimana para pekerja diwajibkan mengikuti tes kesehatan. Dan hasil tes tersebut, mendapati bahwa Nelly positif hamil sehingga perusahaan tidak memperkerjakan Nelly lagi.
Hal yang sama dikatakan salah satu pegawai Depnaker Medan yang mengurusi keberangkatan Nelly ke Malaysia.
Menurut pegawai yang tidak mau disebutkan namanya, berujar bahwa bulan April Tahun 2015, sejak diputus kontrak oleh perusahaan temapy Nelly bekerja, pihak perusahaan sudah menyiapkan tiket keberangkatan untuk pulang ke Tanah Air.
Namun, pihaknya putus kontak dengan Nelly sehingga kesulitan untuk memulangkannya ke Tanah Air. Terakhir, dapat kabar bahwa Nelly telah meninggal saat melahirkan bayinya.
"Kejadian ini, hendaknya kita ambil hikmahnya aja. Kita berdoa, semoga Nelly dan bayinya diterima disisi-Nya,"ucapnya.




Penulis             :franki
Editor               ; tagor

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.