Header Ads

Sumut Peringkat Tiga Penyalahgunaan Narkoba

LINTAS PUBLIK - BINJAI,  Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Langkat memperingati dan merayakan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) 2015 dengan melaksanakan Pagelaran Seni dan Budaya.
Kegiatan tersebut megambil tema Hidup Sehat Tanpa Narkoba (Bersama Kita Selamatkan Penyalahguna Narkoba Dengan Rehabilitasi).
Petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) melakukan pengujian
barang bukti sabu sebelum dimusnahkan di lapangan Kantor BNN 
Kegiatan itu dilaksanakan di Taman Budaya T. Amir Hamzah, Stabat, minggu (30/8) dan turut dihadiri oleh Ketua BNN Propinsi Sumut Brigjen Pol Drs. Andi Loedianto, Wakil Bupati Langkat Drs. H. Sulistianto, MSi, Kapolres Langkat AKBP Dwi Asmoro, SIK, MH, Ketua KNPI Langkat Heri Widiyanto, para pelajar, OKP, Ormas dan para etingi BNN dari Kabupaten/ Kota lain di Sumut, seperti Binjai, Sergei, Asahan dan Tanah Karo.
Wakil Bupati Drs. H. Sulistianto, MSi memberikan apresiasi yang tinggi kepada semua pihak yang telah membantu hingga terlaksananya kegiatan tersebut. Lebih lanjut, dia menegaskan P4GN adalah ancaman yang nyata.
“Karena itu, mari bersatu padu menyamakan persepsi, sehingga bahaya narkoba bisa diberantas saampai ke akar- akarnya,” ujarnya Sulistianto.
Sulis juga berpesan agar seluruh pejabat menyatukan visi untuk berperang terhadap narkoba sekaligus memperkuat sinergitas antar sector, baik itu eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
“Melalui kegiatan ini saya berharap agar seluruh komponen di Kabupaten Langkat komitmen dalam memberantas dan membebaskan Bumi Langkat tercinta ini dari bahaya narkotika,” Harap Wabup Langkat.
Sementara itu, Kepala BNNK Langkat AKBP Drs. H. Suyoso, SH, MH dalam laporannya mengatakan kegiatan itu bertujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan kepada masyarakat tentang penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba  yang sampai saat ini semakin marak terjadi.
“Ya, kami berharap agar Generasi Emas, yaitu generasi yang sehat tanpa narkoba bisa terwujud, dengan mengajak masyarakat dan para generasi muda agar tidak menyentuh dan mencoba narkoba serta paham dengan bahaya narkoba dan senantiasa peduli dengan upaya sosialaisasi dan rehabilitasi yang kami laksanakan agar penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba tidak semakin berkembang biak,” ujarnya.
Lebih lanjut, Suyoso pun menyinggung tentang IPWL (Institusi Penerima Wajib Lapor) dan paradigma baru perlakuan terhadap penyalahguna narkoba. Dimana para penyalahguna itu pada dasarnya adalah korban, sehingga lebih baik direhabilitasi daripada dipenjara.
Hal yang sama dikatakan oleh Ketua BNN Propinsi narkoba, Brigjen Pol Drs. Andi Loedianto. Katanya, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba sudah tersebar luas dari kota sampai ke pelosok desa. Bahkan, dari hasil survey, Sumut  berada di ranking 3 besar nasioanal setelah Jawa Timur dan DKI Jakarta.
“Mengerihkan. Apalagi, menurut data yang ada dari tahun 1997 sampai sekarang sedikitnya ada 4.000 orang korban narkoba yang harus direhabilitasi. Itu bukan jumlah yang sedikit. Bahkan, diperkirakan jumlah yang sebenarnya jauh lebih besar lagi,” ujarnya seraya memuji penampilan para seniman yang memainkan drama tentang gaya hidup remaja zaman sekarang yang doyan minum minuman keras dan narkoba. 



Editor     : tagor
Sumber  : tribunmedan.com
 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.