Header Ads

1 September, Buruh di  Siantar Tidak  Ada Turun ke Jalan

LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Aksi demo buruh di Ibu Jakarta dan daerah-daerah lainnya,menuntut agar tidak ada PHK massal dan kenaikan upah di Tahun 2016, ternyata tidak diikuti para buruh di Kota Pematangsiantar.

Buruh-buruh kota Pematangsiantar memilih untuk tidak melakukan aksi turun ke jalan, dan para buruh-buruh memilih untuk bekerja seperti biasanya.

Hal itu diutarakan Ramlan Sinaga Ketua Serikat Buruh Solidaritas Indonesia Kota Pematangsiantar saat berbincang di salah satu kedai kopi Jalan Cipto ,Selasa (1/9/2015)

Ramlan mengatakan bahwa buruh di Siantar adalah pekerja keras.


"Teman-teman buruh di Siantar ini pekerja keras, saat ini kawan-kawan sedang bekerja  semua," ujarnya

Ramlan menambahkan, selain itu yang membuat buruh di Siantar tidak melakukan aksi turun ke jalan, adalah tidak adanya instruksi dari organisasi buruh di pusat.

 "Kita belum ada instruksi untuk melakukan aksi hari ini, makanya kita memilih untuk bekerja seperti biasa"tukasnya

Ramlan mengatakan bahwa buruh di Siantar adalah pekerja keras.

"Teman-teman buruh di Siantar ini pekerja keras, saat ini kawan-kawan sedang bekerja ini semua," katanya.

Ia menuturkan, selain hal itu yang membuat buruh di Siantar tidak melakukan aksi adalah tidak adanya instruksi dari organisasi buruh di pusat.

"Kita belum ada instruksi untuk melakukan aksi hari ini, makanya kita memilih untuk bekerja seperti biasa," ucapnya

Ia menuturkan bahwa penurunan nilai mata uang saat berpengaruh bagi daya beli buruh di kota Pematangsiantar.

"Kalau penurunan daya beli, dari terpuruknya rupiah memang dirasakan kawan-kawan buruh kita, namun kita masih melakukan mediasi dengan pemerintah kota," tegasnya

Terkait kenaikan upah  yang menjadi tuntutan buruh, pihaknya masih menunggu survei pasar terkait kenaikan harga barang di Siantar.

"Bulan Oktober nanti kan ada survei pasar dari dewan pengupahan kota, dan usaha kita saat ini adalah memastikan mereka melakukan survei dengan benar sehingga penyusunan kenaikan upah buruh di Siantar benar," ucapnya

Ramlan menambahkan bahwa mereka sebenarnya takut terjadi PHK Massal di Indonesia.

"Isu PHK massal memang momok menakutkan bagi kami, apalagi isu kedatangan buruh-buruh dari Cina, walaupun belum ada di Siantar, tapi kita tetap was-was," tutupnya.



Penulis           : franki
Editor              : tagor

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.