Ahok: Orang yang Pencitraan dan Menipu Cepat atau Lambat Pasti Ketahuan
LINTAS PUBLIK - JAKARTA, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan tidak berupaya untuk melakukan pencitraan selama menjadi kepala daerah. Bahkan, Basuki mengaku berupaya sesempurna mungkin menjadi kepala daerah dan menjadi contoh bagi para pegawainya.
"Saya sudah bilang berkali-kali ke Pak Lasro (Kepala Inspektorat DKI) kalau saya enggak sandiwara, serius, dan berkomitmen. Saya sudah membuktikan karakter saya ketika menjadi anggota partai, anggota DPRD, Bupati Belitung Timur, Sekjen Partai Indonesia Baru (PIB), punya LSM (lembaga swadaya masyarakat), jadi anggota Badan Legislasi, anggota Komisi II DPR, Wagub, sampai Gubernur," kata Basuki di Balai Agung, Balai Kota, Selasa (15/9/2015).
Ahok, sapaan Basuki, mengatakan, semua pegawai negeri sipil (PNS) yang bekerja di lingkungan Balai Kota sudah mengetahui cara kerjanya.
Dia mengaku selalu datang tepat waktu dan pulang pada malam hari. Bahkan, tiap hari Jumat, Basuki selalu membawa pulang koper berisi dokumen-dokumen disposisi.
Di samping itu, ia juga berani menjamin tidak pernah menerima suap para pengusaha. "Kalau saya makan sama pengusaha, saya enggak pernah mau dibayarin. Saya pasti minta saya yangbayarin," kata Basuki.
Ia menceritakan pernah memiliki teman seorang kolonel. Dahulu, temannya merupakan Komandan Lapangan Udara (Danlanud) Bangka Belitung.
Saat menjabat sebagai Bupati Belitung Timur, Basuki pernah ditanya temannya tersebut. Temannya, kata dia, meragukan keberlangsungan Basuki menjabat bupati. Melalui karakter yang tidak pernah menerima suap, apakah Basuki bisa bertahan menjadi Bupati Belitung Timur. Terlebih lagi, bupati hanya menerima gaji kecil.
Beberapa tahun kemudian, temannya yang seorang kolonel sudah bekerja sebagai atase militer. Basuki mengajaknya makan bersama.
"Pas ketemu, saya bilang sama dia, 'Mas ingat enggak dulu Mas pernah tanya sampai kapan saya bertahan karena tidak terima suap, tidak main uang. Ini buktinya saya jadi Gubernur DKI sekarang.' Jadi, saya bilang, selama kita jujur dan memegang konstitusi tidak akan jatuh," ujarnya.
"Orang yang pencitraan dan menipu cepat atau lambat pasti akan ketahuan. Seperti kata pepatah, bangkai dikubur sedalam apa pun tetap akan jadi bangkai dan emas dimasukkan ke dalam kubangan atau dibakar sekalipun akan tetap jadi emas. Saya katakan, saya tidak takut dengan fitnah dan kebenaran pasti suatu hari akan datang," kata Basuki lagi.
Editor : tagor
Sumber : kompas.com
"Saya sudah bilang berkali-kali ke Pak Lasro (Kepala Inspektorat DKI) kalau saya enggak sandiwara, serius, dan berkomitmen. Saya sudah membuktikan karakter saya ketika menjadi anggota partai, anggota DPRD, Bupati Belitung Timur, Sekjen Partai Indonesia Baru (PIB), punya LSM (lembaga swadaya masyarakat), jadi anggota Badan Legislasi, anggota Komisi II DPR, Wagub, sampai Gubernur," kata Basuki di Balai Agung, Balai Kota, Selasa (15/9/2015).
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengukuhkan pengurus Ikatan Sport Sepeda Indonesia DKI Jakarta, di Balai Agung, Senin (14/9/2015). |
Dia mengaku selalu datang tepat waktu dan pulang pada malam hari. Bahkan, tiap hari Jumat, Basuki selalu membawa pulang koper berisi dokumen-dokumen disposisi.
Di samping itu, ia juga berani menjamin tidak pernah menerima suap para pengusaha. "Kalau saya makan sama pengusaha, saya enggak pernah mau dibayarin. Saya pasti minta saya yangbayarin," kata Basuki.
Ia menceritakan pernah memiliki teman seorang kolonel. Dahulu, temannya merupakan Komandan Lapangan Udara (Danlanud) Bangka Belitung.
Saat menjabat sebagai Bupati Belitung Timur, Basuki pernah ditanya temannya tersebut. Temannya, kata dia, meragukan keberlangsungan Basuki menjabat bupati. Melalui karakter yang tidak pernah menerima suap, apakah Basuki bisa bertahan menjadi Bupati Belitung Timur. Terlebih lagi, bupati hanya menerima gaji kecil.
Beberapa tahun kemudian, temannya yang seorang kolonel sudah bekerja sebagai atase militer. Basuki mengajaknya makan bersama.
"Pas ketemu, saya bilang sama dia, 'Mas ingat enggak dulu Mas pernah tanya sampai kapan saya bertahan karena tidak terima suap, tidak main uang. Ini buktinya saya jadi Gubernur DKI sekarang.' Jadi, saya bilang, selama kita jujur dan memegang konstitusi tidak akan jatuh," ujarnya.
"Orang yang pencitraan dan menipu cepat atau lambat pasti akan ketahuan. Seperti kata pepatah, bangkai dikubur sedalam apa pun tetap akan jadi bangkai dan emas dimasukkan ke dalam kubangan atau dibakar sekalipun akan tetap jadi emas. Saya katakan, saya tidak takut dengan fitnah dan kebenaran pasti suatu hari akan datang," kata Basuki lagi.
Editor : tagor
Sumber : kompas.com
Tidak ada komentar