Header Ads

Aniaya Siswa, Pendeta Laporkan Guru ke Polisi

LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Dunia pendidikan Kota Pematangsiantar kembali dihebohkan kasus pemukulan guru terhadap siswa.
Kali ini,oknum guru SD Sw Budi Mulia No 2, yang terletak di Jalan Farel Pasaribu Kelurahan Suka Maju Kecamatan Siantar Marihat memukul siswa dengan inisial K (9),yang merupakan anak pendeta HKBP Resort Tapian Nauli.
Bruder Victorianus Rimario
Tidak terima, orang tua korban melaporkan hal ini ke Polres Siantar, dengan nomor pengaduan STPL/351/IX/2015SU/STR,kamis (3/9/2015)
Kepada www.lintaspublik.com, Pdt F Siregar (43), warga Jalan Malanthon Siregar, Kelurahan Sukaraja Kecamatan Marihat mengatakan, tidak terima dengan tindakan guru yang melakukan pemukulan hingga  membuat bagian punggung anaknya tersebut memar.
“Saya juga bingung kenapa cara mendidik anak sampai sekasar itu. Semestinya, sistem tersebut tidak  lagi dipraktekkan di dunia pendidikan”jelasnya.
  Ia mengatakan, bahwa pemukulan terhadap anaknya yang duduk di bangku kelas III itu sudah  ketiga kalinya terjadi. Padahal, kata Pendeta ini, anak tersebut bukan tergolong anak bandal.
“Ini sudah yang ketiga kalilah dialami anak saya. Kelas  satu juga pernah dipukul, kelas dua juga. Tapi itu masih bisa saya maafkan. Kalau ini lebih baik ke jalur hukum saja, biar ada pelajaran dan tidak terulang lagi. Kalau dibiarkan, justru pola buruk tetap dipertahankan di sekolah itu,"ucapnya.
Hal yang sama diutarakan anaknya yang menjadi korban pemukulan guru tersebut.Perlakuan kasar ia dapatkan saat guru  marga Sihotang,yang pada saat itu mengajar mata pelajaran bahasa daerah, tidak terima dengan suasana ribut saat bel berbunyi tanda pergantian mata pelajaran.Dimana, pada jam pelajaran selanjutnya adalah Penjas (olah raga).
“Saat itu kami lagi belajar bahasa daerah dari bapak itu. Terus bunyi bel mau les penjas. Kan kami senang dan bilang horeee! karena mau main bola. Tiba-tiba guru datang dan memukul menggunakan penggaris papan. Bukan cuma aku yang berteriak, yang lain juga, tapi dua oranglah kami kena, kawanku dicubit tapi aku dipukul dengan penggaris”kata siawa dengan inisial K dengan polos.
Kepala SD Sw Budi Mulia No 2 , Bruder Victorianus Rimario membenarkan kejadian tersebut dan ia mengaku sangat menyanyangkan tindakan oknum guru itu.
“Memang benar itu ada, tapi kita berharap supaya masalah yang ada didalam sekolah diselesaikan secara kekeluargaan. Dan, kita tidak membenarkan apa yang dilakukan guru. Secara administrasi, kita akan jatuhkan sanksi terhadap guru tersebut,sebagai peringatan," sebutnya saat ditemui di lokasi sekolah tersebut sekira pukul 17.00 WIB.
 Adanya keterangan orangtua korban terkait seringnya kekerasan anak di sekolah, dibantah Bruder tersebut.
“Kalau ada kekerasan yang sering terjadi katanya di sekolah, saya pikir itu tidak ada. Memang orangtua telah mempercayakan anaknya untuk didik disini dan tugas guru menjadikan anak tersebut bisa terdidik sesuai yang diharapkan,"ujarnya.


Penulis : franki Editor : tagor

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.