Bapak Ini Marah-marah, DKPP RI Sosialisasi Hanya Cakap-cakap
LINTAS PUBLIK -SIANTAR, Kedatangan Drs. Martinus Purba, masyarakat kota pematangsiantar sebenarnya ingin mendengarkan sosialisasi yang dilaksanakan Dewan Kehormatan Penyelengara Pemilu Republik Indonesia (DKPP RI). Bagaimana sebenarnya dan arti pelanggaran kode etik itu.
Menurut Martinus, Dari awal kegiatan yang dilaksanakan Aula Radjamin Purba, SH Universitas Simalungun, Rabu ( 9/9/2015) tidak satupun sosialisasi apa yang di terangkan oleh panitia maupun oleh Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie kepada masyarakat yang hadir.
"Mana sosialisasinya pak, ngak ada pun aku dengar, yang mau habiskan dana sajanya ini, atau hanya cakap-cakap saja," kata Drs. Martinus Purba protes dihadapan ketua DKPP Jimly Asshiddiqie, yang keluar seusai acara. BACA JUGA Purba di Tipu Hulman, Masyarakat Jangan Mau di Bodoh-Bodohi Lagi
Dalam kesempatan itu, Jimly Asshiddiqie sebagai ketua DKPP langsung menjawab, coba tanyakan KPU. "KPU saja tanya, saya tidak tahu teknisnya,"jelas Jimly Asshiddiqie yang sedikit agak emosi.
Mendengar jawaban yang kuirang pas, Martinus Purba yang bersamaan dengan para awak media. langsung menimpali omongan ketua DKPP itu.
"Penyelengarakankan DKPP, jadi yang kami tahu orang bapak disini, kalau hanaya pidato-pidatonnya, pidato-pidato biasa itu,"ujar Martinus tambah protes kedatangan Jimly Asshiddiqie.
Martinus juga menjelaskan, kalau namanya sosialisasi, apa lagi sosialisasi penyelengara pemilu, haruslah lengkap disosialisasikan, agar nantinya sosialisasi itu menjadi menerima dan mengerti apa itu pelanggaran kode etik.
"Seharusnya kan ada tanya jawab, jadi jelas sosialisasinya, kalau cakap-cakapnnya, dirumah saja kita,"kesal Martinus menyayangkan para tokoh nasional itu masih suka hanya cakap-cakap.
Penulis : tagor
Tidak ada komentar