Header Ads

Tetap Bersekolah, Siswa Resah Kabut Asap Semakin Tebal

LINTAS PUBLIK - SUMSEL, Kabut asap sudah hampir satu bulan menyelimuti wilayah Sumatera Selatan (Sumsel), namun belum ada imbauan dari pemerintah untuk memindahkan atau memundurkan jadwal sekolah atau belum ada rencana untuk meliburkannya.

Ilustrasi
Kabut asap yang terjadi di Palembang sangat memprihatihatinkan, dan berdampak buruk terhadap kesehatan manusia. Saat ini masyarakat yang terkena dampak dari kabut asap mengalami gangguan saluran pernapasan, flu, susah menelan hingga terserang penyakit paru-paru.

Salah satu murid SMP Negeri 7 Palembang, Adib Akbar, Senin (7/9/2015) pagi mengatakan, hingga kini sekolahnya masih memberlakukan jam belajar seperti biasa, yakni mulai dari jam 6.40 WIB harus sudah ada di sekolah. Menurutnya, belum ada informasi untuk menggeser waktu belajar untuk menghindar bersentuhan dengan kabut asap.

"Belum ada informasi tentang penggeseran jam belajar, saat ini kami masih masuk sekolah jam 6.40 WIB setiap harinya," kata Adib.
Lebih lanjut Adib dan teman-temannya berharap di tengah kabut asap yang masih cukup tebal terutama pada pagi hari ada kelonggaran atau setidaknya menggeser jam belajar sehingga tidak terganggu dengan kabut asap tersebut yang dihawatirkan dapat mengganggu kesehatan.

“Meski kabut asap sangat berbahaya, kami juga belum diimbau untuk menggunakan masker, kalau ada yang memakai masker itu karena inisiatif sendiri saja,’’ tambahnya.
Sementara itu, akibat kabut asap juga telah mengganggu sejumlah penerbangan di Bandara Sultan Mahmud Badarudin II Palembang, dan berdampak pula terhadap angkutan di perairan Sumsel.

Kabut asap di Sumsel yang masih terjadi hampir setiap hari akibat pembakaran lahan oleh oknum perusahaan di berbagai daerah seperti di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Ilir (OI), Musi Banyuasin, Banyuasin serta Kabupaten Muara Enim.




Editor    : tagor
Sumber : elshinta.com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.