Header Ads

Trantib PD Pasar Diskriminatif, Tertibkan Pedagang Karena Mendukung Calon Walikota

LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Petugas Trantib PD Pasar berlaku diskriminatif terhadap pedagang kaki lima. Salah satunya, dialami Sanna boru Silalahi (40) yang berjualan di Jalan Patuan Nagari Kelurahan Sukadame Kecamatan Siantar Utara.
Karena disebut telah mendukung pasangan Calon Walikota TRS, lapak miliknya dibongkar bahkan hingga kakinya mengalami luka.Sehingga, ketika berjalan Sanna boru Silalahi sedikit pincang.
Saat ditemui di Mapolres Siantar, Selasa (22/9/2015), Sanna Silalahi warga Jalan Tenteram Ujung Kelurahan Sukadame, Kecamatan Siantar Utara ini menjelaskan, sekira pukul 09.00 WIB lima orang petugas Trantib PD Pasar bersama seorang petugas kepolisian datang dan tanpa tanya langsung menghancurkan kiosnya yang berdiri di trotoar jalan.
Polisi lakukan olah TKP terhadap Sanna br Silalahi yang berjualan di jalan Patuan Anggi.
“Belum ada surat pemberitahuan tapi begitu sampai, petugas Trantib itu, langsung membongkar kiosku dan menginjak-injak jualanku,”ujarnya
Melihat kelakuan para petugas trantib yang tak manusiawi itu, Sanna, pedagang buah-buahan ini mengaku sempat mencoba menghalangi petugas.
“Kubilang sama petugas itu, yang nggak adanya rasa pri kemanusiaan kalian. Lagipula tindakan kalian ini melanggar HAM, kubilang sama orang itu. Tapi petugas trantib yang namanya Henri Sinaga bilang samaku, di Simalungun lah bilang HAM itu,”ujarnya
Karena terus dihalangi, Henri Sinaga, petugas trantib itupun emosi dan langsung menarik tubuh Sanna Silalahi, dan selanjutnya mencampakkannya ke aspal. Akibatnya, kaki kiri Sanna bengkak dan susah digerakkan.
Melihat Sanna terkapar, petugas itu semakin beringas menghancurkan kios dan membuang barang dagangan Sanna ke jalanan.
”Satu orang menangkap aku, satu orang merusak meja, satu orang menginjak meja dan jualanku,”ucapnya
Usai melampiaskan amarahnya petugas itu kemudian mengangkut kayu bekas kios dan mengangkut seluruh barang dagangan Sanna.
Dikatakannya, ada diskriminasi dalam penggusuran itu. Sebab, di lokasinya berjualan ada beberapa pedagang lain, tetapi hanya dia yang digusur.
“Di sampingku ada juganya yang jualan buah, kenapa hanya aku aja yang digusur. Apa karena aku menyumbang TRS,”ujarnya.
Beberapa pedagang yang menyaksikan tingkah laku petugas trantib yang tak manusiawi itu juga ikut menemani korban membuat pengaduan.
Setelah mendengar laporan korban, petugas SPKT Polres Siantar pun membawa korban ke lokasi untuk olah TKP, dan meminta korban membawa dua saksi yang menyaksikan kejadian itu.



Penulis : franki Editor : tagor

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.