Header Ads

Mahasiswa Cerdas 100 % Kuliah 100 % Berorganisasi


Oleh: Putra J.R Saragih

“hard skill  bukanlah jaminan kesuksesan di dunia kerja. Memiliki soft skill akan lebih menjual dan berpengaruh bagi karir seseorang. “Dua keahlian tadi memang yang wajib dimiliki. Namun, kemampuan soft skill seperti kerja sama tim serta inovatiflah yang akan lebih sering digunakan nantinya. kemampuan tersebut dapat dilatih dengan turut aktif dalam komunitas maupun organisasi semenjak kuliah”.
Kuliah merupakan tugas utama mahasiswa. Padatnya perkuliahan sering kali menyita waktu mahasiswa karena mengikuti bermacam pembelajaran hard skill di kampus. Padahal, tingginya persaingan dunia kerja saat ini menuntut sarjana untuk turut memiliki kemampuan hard skill dan soft skill. soft skill lebih banyak didapatkan dengan aktif  di organisasi maupun komunitas semenjak kita kuliah. Untuk mendapatkan kedua kemampuan tersebut  harus melalui pembelajaran yang serius agar mencapai hasil yang maksimal.

100%  Kuliah
100% kuliah menuntut agar mahasiswa profesional. Profesionalisme dibentuk mulai dari serius dalam menjalani rutinitas perkuliahan. Artinya setiap kali kita masuk kuliah, serius mempelajari materi yang diajarkan dosen. Setiap mahasiswa dituntut aktif berpartisipasi tidak hanya datang mencatat bahan kuliah dan mendengarkan dosen komat-kamit, tetapi juga turut berlatih dan berdiskusi serta mencari refrensi untuk lebih memperdalam pemahaman tentang materi tersebut.
Seorang mahasiswa yang profeional memiliki disiplin diri yang tinggi dan terus menerus mengembangkan karakter sebagai manusia yang berbudi luhur dan mulia. Berusaha untuk selalu melakukan yang bermanfaat bagi dirinya, rendah hati, bertanggung jawab, memiliki kemauan yang tinggi, selalu bangkit tiap kali jatuh dan memiliki visi.
Untuk menjadi mahasiswa yang profesional tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Harus dimulai dengan menyelesaikan perkara kecil seperti: datang kekampus tepat waktu, berpakaian dengan sopan dan rapi, ramah tamah, belajar di rumah, memanfaatkan perpustakaan, kreatif dan inovatif, memiliki kemampuan softskill, dsb. “Jika anda tidak dapat hadir tepat waktu, usahakanlah hadir lebih awal”, sebuah tips agar tidak terlambat dalam menghadiri acara apapun.

100% Berorganisasi
Anda mungkin bertanya untuk apa berorganisasi ???,  dengan 100% kuliah aja juga sudah cukup !!!. Seorang mahasiswa yang profesional akan selalu haus dengan ilmu, berwawasan luas dan memiki keterampilan yang hebat. Banyak Ilmu yang akan di dapat dalam berorganisasi yang mungkin tidak  didapat dalam materi kuliah di kampus.
Apasih sebenarnya manfaatnya berorganisasi???
  1. Berorganisasi sebuah wadah untuk mengasah Soft Skill
Pernah dengar istilah Hard Skill dan Soft Skill? Hard Skill ialah kemampuan teknis yang kita pelajari melalui disiplin ilmu. Misalnya, kita pintar ngotak-atik persamaan fisika, paham ilmu matematika, paham Undang-undang pendidikan, ahli dalam membuat novel sastra, dsb. Hard skill tersebut sangat penting, misalnya seorang guru harus menguasai substansi materi ajar, paham UU Pendidikan, dsb.
Namun yang sering dilupakan adalah Soft Skill, yaitu kemampuan manajemen diri maupun manajemen orang lain, contohnya bagaimana kamu bekerja dalam tim,bagaimana kamu mengatur bawahan, bagaimana berkerja sama dengan instansi/ lembaga lain, maupun menerima perintah dari atasan. Bagaimana kamu mengatur waktu, bagaimana kamu berdisiplin, bagaimana kamu mengatur target yang luar biasa tapi realistis.
Soft skill dipelajari ketika Kamu belajar dipimpin atau memimpin di suatu saat, Bagaimana caranya berdisiplin mengerjakan tugas yang telah diamanahkan? Bagaimana caranya memberi amanah pada orang lain? Lalu, bagaimana caranya menangani konflik yang pasti terjadi dalam sebuah kelompok?.  Ini adalah sesuatu yang hanya bisa kamu dapatkan kalau kamu mau keluar kelas kampusmu yang pengap itu, dan berorganisasi!. Semua organisasi selalu menyimpan edukasi Soft Skill yang sama baiknya. Di semua organisasi kamu akan bekerja dalam tim, kamu akan mendapat tugas dari pengurus organisasimu, dan kelak kamu akan menjadi pengurus organisasimu dan memberi tugas pada anggota baru.
  1. Berorganisasi memperluas jaringan!
Bayangkan sekarang kamu sudah beroganisasi, bersyukur pada Tuhan YME  temanmu akan lebih banyak. Contoh sebagai anak pendidikan Matematika, kini akan mendapat teman anak hukum, anak ekomi, pertanian, dsb. Bukan hannya itu kamu juga akan lebih berpotensi mengenal dan dekat dengan alumni mereka dan juga beberapa tokoh masyarakat. Tentu kita sebagai makhluk sosial akan senang memiliki banyak teman yang beragam latar bekangnya. Dalam hal ini kamu bukan sebatas kenal dengan mereka, tetapi akan ada sejumlah pekerjaan yang akan di kerjakan bersama, sopasti sedikit atau banyak ilmu mereka akan kamu dapatkan.
  1. Berorganisasi Putting Theory Into Practice
Teori tanpa praktek sama saja dengan nol. Di kampus kita jauh lebih banyak mendapat teori daripada praktek. Tetapi di organisasi kamu akan jauh lebih banyak praktek. Dalam organisasi kita diajari belajar langsung kelapangan, misalnya membentuk panitia kerja untuk menyelesaikan sebuah program kerja. Dalam menyelesaikan program kerja tersebut setiap orang yang terlibat akan mengasah softskillnya.
Sebagai contoh organisasi PMKRI (Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia) yang menyatakan dirinya sebagai organisasi pengkaderan dan perjuangan mahasiswa. Bagi anda yang mau bergabung akan dikader dengan ilmu seni kepemimpinan, kamu akan  diajari bagaimana dipimpin, memimpin, dan bekerjasama dalam suatu team kerja. Saya kira untuk mendapat nilai beda dari orang lain dan sangat penting adalah memiliki seni kepemimpinan. Selain itu kita akan diarahkan belajar situasi sosial melalui membaca  media cetak, diskusi dan melakukan aksi atas hasil diskusi dan yang terakhir evaluasi ( Baca – Diskusi – Aksi – Evaluasi). Dengan menjalankan rutinitas tersebut akan muncul berbagai ide yang cemerlang sebagai sarana mengembangkan minat dan bakat anggota serta mengasah softskill setiap anggota yang terlibat aktif. Di organisasi lain juga akan kamu dapatkan pengetahuan yang identik sama atau berbeda seperti seni musik, jurnalistik, dsb.
  1. Berorganisasi mendorong agar Peduli dengan Lingkungan Sosial
Roem Topati dalam bukunya Sekolah Itu Candu pernah mengeluarkan kritik tajam. Menurutnya,orang-orang akademisi seringkali berjarak dengan lingkungan sosial di sekitarnya. Tembok-tembok tinggi sekolah dan kampus membuat akademisi, pelajar, ataupun mahasiswa, terkurung dalam dunia “Pendidikan Formal” masing-masing. Setiap hari mereka hanya berkutat pada tumpukan buku dan catatan pelajaran, dan jarang sekali tahu fenomena sosial apa yang terjadi di sekitar mereka.
Kepedulian sosial itu, sekali lagi, bisa diwadahi dengan berorganisasi. Bukan berarti kamu harus ikut organisasi gerakan keras dan demo besar-besaran ketika harga BBM naik, kepedulian sosial selalu bisa diawali dari kegiatan kecil dan bertahap. Seperti mendampingi anak jalanan, kampanye lingkungan bersih serta langsung terlibat membersihkan lingkungan, menyuarakan suara kaum terpinggirkan, dsb.
  1. Berorganisasi itu, menambah nilai CV-mu
Sudah jadi rahasia umum juga bahwa mencantumkan pengalaman berorganisasi dalam CV akan menambah nilai jualmu di hadapan sang reviewer personalia. Dengan memiliki IPK  tinggi dan punya pengalaman berorganisasi, perusahaan yang merekrutmu pasti akan mempertimbangkanmu baik-baik, karena itu artinya kamu dianggap sudah punya pengalaman dalam bekerja dalam kelompok (softskill).

Dari pemahaman tentang 100% Kuliah da 100% berorganisasi, dimanakah letak titik temunya???
Ketika kita fokus kuliah dan juga berorganisasi maka saat itu jugalah kita akan dipaksa untuk belajar manajemen waktu, memimpin diri, melatih disiplin diri, dsb. Sesungguhnya kita harus serius (100%) dalam melakukan apapun agar mencapai hasil yang maksimal demikian juga halnya dengan kuliah dan berorganisasi. Semasa kuliah adalah masanya untuk berlatih dan belajar banyak hal dan ketika menyelesaikan kuliah kita sudah harus benar-benar siap bersaing di dunia kerja.

Dengan hanya mengandalkan nilai akademis tentu kita akan kalah bersaing dengan mereka yang handal secara akademis dan juga memiliki softskill yang handal. Untuk itu bagi anda yang sedang kuliah mari kuasai bidang masing-masing plus softskill. Dengan demikian kita akan menjadi mahasiswa profesional yang sesungguhnya dan menjadi saingan yang diperhitungkan dalam dunia kerja.
Penulis Adalah Anggota PMKRI Cabang Pematangsiantar-Simalungun dan Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP UHN Pematangsiantar

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.