Guru itu, Berangkatkan Gurunya
Catatan : Tagor Sitohang, SH
Ternyata kepergian Almarhum St.Amina Sinaga ibunda Wesly Silalahi, SH, M.Kn sangat berkesan dimata Evi Sinaga sebagai siswinya dulu, Alm. St. Amina Sinaga adalah guru yang sangat mendidik dan jiwa keibuan, dan bukan seperti guru pada umumnya, yang hanya terlihat cerewet.
“Saya terkenang pada tahun 1979 sebagai siswa SD 56, ketika itu Almarhum (St.Amina Sinaga), dia bukan saja sebagai guru kami, dia juga kami angap sebagai ibu/mama kami,”kata Evi boru Sinaga kepada www.lintaspublik.com , Jumat (20/11/2015) di jalan Cemara no.11 Pematangsiantar, ketika akan memberangkatkan gurunya itu ke peristrahatan terakhir di pekuburan kampung kKristen Pematangsiantar.
Jenazah St. Amina Sinaga saat di rumah duka jalan Cemara no.11 Pematangsiantar (kiri) Evi Sinaga dan Rodearni Purba murid Alm. St. Amina Sinaga menceritakan gurunya itu saat mengajar di SD no.56. |
Guru Bersanggul
Dimata Evi Sinaga, St. Amina Sinaga sebagai guru dan orang tua yang sangat mengayomi dan penuh perhatian, karena pada saat itu, dalam persaingan dari 40an siswa di kelas, Evi termasuk siswa yang pintar, dan harus bersaing dengan siwa lainnya, termasuk temannya almarhum Hisar Sinaga dan Almarhum Safrinus Manurung.
“Dulu kami bertiga selalu bersaing (Evi, Safrinus dan Hisar), untuk merebut juara 1, dan ibu inilah selalu memberikan nasehat buat kami, kami harus bersaing secara sehat dan jangan menjelek-jelekan, karena kalian bersaudara,”ungkap Evi Sinaga mengenang nasehat St.Amina Sinaga yang penuh perhatian terhadap siswanya, dan lembut bila menasehati siswinya apabila ada melakukan pelanggaran disekolah.
Evi Sinaga juga mengatakan, ada ciri khas gurunya itu. St. Amina Sinaga adalah guru yang sangat rapi, guru yang sangat berdedikasi buat bangsa dan negara. St. Amina Sinaga juga tidak mau berpakaian sembarangan, sangat disiplin, jujur dan akrab dengan siapapun.
“Kalau aku mengenang itu, aku selalu tertawa dan tersenyum, guruku ini (St.Amina Sinaga) adalah guru yang sangat disiplin dan rapi, guru ku ini selalu bersanggul, ciri khas sanggulnya sangat melekat pada dirinya, ibu kartini banget,”tutur Evi Sinaga yang juga guru ini, mengenang gurunya St. Amina Sinaga, memperlihatkan photo gurunya itu yang selalu bersanggul, yang juga kepala sekolahnya dulu ketika masih menjadi siswa di SD 56 Parluasan Pematangsiantar.
Rumah Nomor 11 Itu Rumah Yang Diberkati
Ternyata kisah guru bersanggul ini juga melekat bagi Rodearni Purba, yang juga salah satu anak didik St. Amina Sinaga. Guru yang sangat mengayomi bukan saja pada saat mengajar disekolah, St. Amina juga adalah orang tua yang dapat menjadi panutan, dan sangat bermasyarakat dilingkungannya.
“Dia bukan hanya guru bagiku, juga sebagai orang tua kami, terlebih guru kerohanian kami,”kata Rodearni siswa, sekaligus anak sekolah Minggu St. Amina Sinaga, yang juga tetangganya di jalan Cemara Pematangsiantar.
Yang lebih dapat dingat dari Almarhum St. Amina Sinaga bukan saja sebagai guru disekolah, tapi juga sebagai guru iman kami, yaitu guru sekolah Minggu kami. Karena itu di rumah nomor 11 itulah kami puluhan sekolah Minggu, bahkan ratusan sekolah Minggu bergereja di rumah itu. Jadi rumah itu memang benar-benar rumah yang diberkati Tuhan.
“Rumah nomor 11 itu memang benar-benar rumah yang diberkati Tuhan, karena rumah itu tempat ibadah buat kami (anak-anak sekolah Minggu), Biarlah rencana Tuhan yang jadi, menjadikan Wesly Silalahi menjadi walikota Siantar,”jelas Rodearni Purba mendoakan pemimpin Siantar adalah pemimpin yang takut akan Tuhan, karena dari keluarga takut akan Tuhan dan sekaligus pelayan Tuhan.*
Tidak ada komentar