Otak di Balik Penyerangan Paris Dinyatakan Tewas
LINTAS PUBLIK - PARIS, Jaksa Perancis baru mengonfirmasi bahwa Abdelhamid Abaaoud, sosok yang diyakini sebagai dalang serangan serentak terorisme di Paris, Jumat pekan lalu, tewas dalam penyergapan di sebuah apartemen di daerah St-Denis, Rabu (18/11/2015).
Jaksa menyampaikan, seperti dikutip kantor berita AFP, Kamis (19/11/2015) siang waktu setempat, identitas militan ini diketahui pasti bernama Abaaoud setelah dilakukan identifikasi dengan menggunakan sidik jari.
Tubuhnya ditemukan tewas dengan peluru beserta pecahan bom yang menyelimuti tubuhnya.
Abaaoud (29) disebut-sebut telah merencanakan serangan brutal di Paris dari Suriah. Dia dilatih perang bersama kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Irak dan kawasan Mediterania.
Dia adalah ketua jaringan teroris di Verviars yang dibongkar oleh polisi Belgia pada Januari lalu dalam sebuah baku tembak yang menewaskan dua anggota kelompok radikal.
Dia diadili secara in absentia bersama 32 anggota kelompok radikal dan divonis 20 tahun penjara.
Polisi meyakini bahwa Abaaoud membantu mengatur penyerangan teroris di sebuah kereta dari Amsterdam tujuan Paris pada 21 Agustus lalu, yang digagalkan oleh empat penumpang, termasuk oleh seorang pengusaha Inggris, Chris Norman.
Abaaoud juga diduga merencanakan serangan terhadap sebuah gereja di Paris.
Editor : tagor:
Sumber : kompas
Jaksa menyampaikan, seperti dikutip kantor berita AFP, Kamis (19/11/2015) siang waktu setempat, identitas militan ini diketahui pasti bernama Abaaoud setelah dilakukan identifikasi dengan menggunakan sidik jari.
Tubuhnya ditemukan tewas dengan peluru beserta pecahan bom yang menyelimuti tubuhnya.
Abdelhamid Abaaoud, otak di balik penyerangan Paris. |
Abaaoud (29) disebut-sebut telah merencanakan serangan brutal di Paris dari Suriah. Dia dilatih perang bersama kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Irak dan kawasan Mediterania.
Dia adalah ketua jaringan teroris di Verviars yang dibongkar oleh polisi Belgia pada Januari lalu dalam sebuah baku tembak yang menewaskan dua anggota kelompok radikal.
Dia diadili secara in absentia bersama 32 anggota kelompok radikal dan divonis 20 tahun penjara.
Polisi meyakini bahwa Abaaoud membantu mengatur penyerangan teroris di sebuah kereta dari Amsterdam tujuan Paris pada 21 Agustus lalu, yang digagalkan oleh empat penumpang, termasuk oleh seorang pengusaha Inggris, Chris Norman.
Abaaoud juga diduga merencanakan serangan terhadap sebuah gereja di Paris.
Editor : tagor:
Sumber : kompas
Tidak ada komentar