Header Ads

Siantar Madani Menjadi Prinsip Pluralitas Kota Siantar

Parlin Sinaga : Siantar Ikon Persatuan Nasional, Anak Muda Dididik Cintai Keanekaragaman  

LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Masyarakat Madani merupakan sistim sosial yang subur berdasarkan prinsip-prinsip moral yang menjamin kebebasan antara individu. Masyarakat Madani sebagai penciptaan peradaban yang mengacu pada nilai nilai kebijakan bersama.
Prinsip inilah yang dipegang teguh oleh pasangan calon walikota dan wakil walikota Siantar nomor lima Surfenov Sirait dan Parlindungan Sinaga (Parlin Sinaga), untuk dapat memberikan pembangunan merata di kota kelahiran mereka, kota Siantar.
Parlindungan sinaga menerangkan, modal awal menuju masyarakat madani adalah persatuan dan integrasi sosial yang didasarkan pada suatu pedoman hidup, menghindarkan diri dari konflik permusuhan yang menyebabkan perpecahan dan hidup dalam suatu persaudaraan. Dan, ini sudah terukir dihati masyarakat Siantar.
“Madani bermula disebut dengan kata tamaddun (peradaban). Konsep Madani harus mempunyai unsur unsur. Yakni, masyarakat yang religius, masyarakat yang menjunjung tinggi hak masing-masing individu, masyarakat majemuk yang menjungjung tinggi musyawarah dan mufakat,” jelas Parlin Sinaga saat ditemui di center pemenangan, jalan Mesjid,Kamis (12/11/2015).
Lanjut Parlin, dalam membangun konsep masyarakat Madani di kota Siantar, diperlukan unsur-unsur yang bekerja massif, untuk menjaga stabilitas serta menegakkan prinsip-prinsip tersebut. Unsur unsur tersebut meliputi peranan Lembaga Swadaya Masyarakat, Insan Pers, penegakan Supermasi Hukum, sektor pendidikan dan peranan partai politik.
“Misalnya, sektor pendidikan, peranannya sangat penting. Sejak dini anak-anak muda Siantar harus dididik menjadi karakter yang mencintai keanekaragaman suku, agama, ras dan budaya melalui sekolah-sekolah,” sambungnya. Siantar Madani adalah prinsip pluralisme kota Siantar. Siapa pun yang memimpin nantinya, tidak didasari sentimen perbedaan aneka ragam agama, budaya, ras dan suku.
“Harapan kita, seruan persatuan nasional Indonesia itu, bisa kita awali dari kota ini untuk mewujudkan keanekaragaman budaya dan menjadi ikon persatuan nasional,” jelasnya mengakhiri.


Penulis : frank/rel
Editor : tagor

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.