Waluyo, Pengrajin Batu Akik Sampai Kreatif Hiasan Batok Kelapa
Catatan : Harkit Sihombing - Labuhan Batu Selatan
Semua orang pasti mengenal kelapa. Bila haus ditengah terik matahari kebanyakan orang mencari kelapa muda, karena kelapa muda mengandung air yang sangat segar, sehingga siappun yang meminumnya akan tampak merasakan kesegaran. Dan Batok kelapa juga berkhasiat untuk obat, lemah , letih , lesu.
Disamping itu, Kelapa yang sudah tua, dapat dijadikan santan maupun kopra. Batok kelapa / tempurung sering di gunakan untuk bahan arang terutama untuk arang gosokan/setrika, maupun di bakar mengusir serangga - serangga kecil. Akan tetapi batok kelapa bisa menjadi barang yang bernilai ekonomi tinggi bila di jadikan bahan kerajinan tangan.
Biasanya batok kelapa di bentuk menjadi Asbak dan sendok penanak nasi.Setiap rumah tangga dulu, hampir menggunakan penanak nasi yang terbuat dari batok kelapa yang tangkainya terbuat dari kayu di ikat menggunakan tali rotan. Namun jaman sekarang ini sendok nasi sudah terbuat dari bahan plastik maupun bahan logam.
Hasil karya Waluyo, Batok kelapa menjadi hiasan yang memiliki ekonomis, |
Akan tetapi, bagi bang Waluyo yang tinggal di desa Kandang motor kecamatan Torgamba, jalan lintas Sumatera di daerah Cikampak kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara ini membuat inovasi baru bagi batok kelapa. Awalnya dia (Waluyo) mengeluti seni asah batu akik yang sempat ngetrend beberapa tahun belakangan ini ditengah-tengah masyarakat Indonesia. Namun usahanya itu lambat laun menurun dan bahkan tidak ada lagi pembeli batu akik sehingga harus memutar ide untuk usaha baru.
Muncullah ide kerajinan tangan batok kelapa ini dengan menggunakan mesin yang sama dalam hal asah batu akik. Proses pembuatan kerajinan batok kelapa ini adalah dengan membentuk perbagian - bagian dengan memotong dan mengukir bentuk – bentuk nya sesuai dengan bentuk aslinya, kemudian bagian – bagian yang sudah dibentuk tadi dirangkai menggunakan perekat dan jadilah sesuai hasil yang diinginkan, kemudian karya seni batok kelapa itu di cat dengan vernis untuk hasil yang lebih sempurna lagi.
“Awalnya akau mengerjakan jasa pengosokan batu akik, tapi pesanan batu akik drastis turun, karena alat-alatnya bisa dipakai untuk kerajinan batok kelapa ini, aku mulailah mengerjakannya,”kata Waluyo kepada www.lintaspublik.com , Jumat (12/11/2015) di jalan Lintas Sumatera di desa Kandang motor kecamatan Torgamba Kabupaten Labuhan Batu Selatan .
Hasil Karya Waluyo di galeri rumahnya di jalan lintas Sumatera Kabupaten Labuhan batu Selatan. |
Hasil kerajinan batok kelapa bang Waluyo ini berbentuk sendok nasi, asbak rokok, miniature buah – buahan, teko / ceret aladin, kendi,l ampu tidur kamar, dan lainnya. Untuk membuat miniatur buah – buahan, teko / ceret aladin, kendi yang mempunyai wadah penampung, diberikan lubang kecil yang fungsinya selain hiasan bisa jadi tempat menabung, khusunya kalau masyarakat ingin menabung uang kertas.
Karya kerajinan batok kelapa ini sangat cantik di tempatkan di lemari hias, meja tamu, meja belajar maupun meja ruang kerja. Lampu tidur malam tinggal di tempelkan di dinding ruang tidur dan sudah bisa digunakan seperti lampu tidur malam buatan pabrik.
Karena keterbatasan pemasaran, bang Waluyo ini hanya memamerkan karya seninya di depan rumah yang merupakan jalan lintas sumatera dan berharap setiap orang yang melihat karyanya, akan tertarik dan singga di galeri miliknya, mungkin saja ketertarikan pengunjung itu akan menghasilkan uang, karena karyanya di beli dengan harga yang cukup bersahabat.
Hasil Karya Waluyo relatif murah, harganya masih sangat terjangkau, mulai dari Rp.50.000 sampai Rp.100.000, bahkan ada yang seharga sepuluh ribu seperti miniatur sepeda dan gantungan kunci.
Semoga hasil kerajinan tangan bang Waluyo ini laris manis dan dia berharap kelak kedepan bisa menjadi sumber pendapatan untuk rumah tangganya.
“Doakanlah bang, biar banyak relasi, jadi bisa saya kembangkan usaha batok kelapa ini lebih besar lagi,”ujar Waluyo menutup pembicaraan.*
Tidak ada komentar