11 Tahun Tsunami Aceh, Wartawan Kirim Doa untuk Sahabat
LINTAS PUBLIK - JAKARTA, Para wartawan lintas organisasi dan komunitas di Banda Aceh berkumpul untuk berdoa kepada jurnalis yang menjadi korban tsunami 11 tahun lalu.
Gelar acara berlangsung di lokasi tempat wartawan biasa mangkal, Warung Sekber Banda Aceh, pada Jumat malam, 25 Desember 2015.
Kegiatan tersebut juga dibarengi santunan kepada anak yatim dari wartawan dan makan bersama. Ada sebelas anak yatim yang disantuni. "Ini adalah cara wartawan Aceh mengenang sahabat, yang telah menjadi korban tsunami. Doa tak putus dari kami," kata Salman Mardira, Ketua Panitia.
Menurutnya ada 27 wartawan di Aceh yang meninggal karena tsunami. Mereka meninggal saat bertugas setelah gempa besar mengguncang Bumi Serambi Mekkah pada 26 Desember 2004 silam. "Semangat mereka dan dedikasi mereka sangat besar terhadap jurnalisme. Mari semangat mereka kita pertahankan," kata Salman.
Agenda tersebut juga menjadi ajang silaturrahmi sesama wartawan lintas organisasi, PWI, AJI dan IJTI serta komunitas wartawan di Aceh lainnya. "Agenda-agenda seperti ini perlu terus dilakukan, agar kekompakan terjaga," kata Ali Raban, salah seorang wartawan senior di Aceh.
Sabtu, 26 Desember 2015 tepat 11 tahun tsunami Aceh berlalu. Pemerintah dan masyarakat memperingati dengan sederhana, zikir dan doa di masjid dan tempat ibadah lainnya, santunan untuk anak yatim dan pameran foto.
Editor : tagor
Sumber : tempo
Gelar acara berlangsung di lokasi tempat wartawan biasa mangkal, Warung Sekber Banda Aceh, pada Jumat malam, 25 Desember 2015.
Kegiatan tersebut juga dibarengi santunan kepada anak yatim dari wartawan dan makan bersama. Ada sebelas anak yatim yang disantuni. "Ini adalah cara wartawan Aceh mengenang sahabat, yang telah menjadi korban tsunami. Doa tak putus dari kami," kata Salman Mardira, Ketua Panitia.
Salah satu kawasan pemukiman di Aceh yang rata dengan tanah akibat diterjang tsunami, 3 Januari 2005. Tsunami yang terjadi pada 26 Desember 2004 telah memporak porandakan sebagian wilayah Aceh |
Agenda tersebut juga menjadi ajang silaturrahmi sesama wartawan lintas organisasi, PWI, AJI dan IJTI serta komunitas wartawan di Aceh lainnya. "Agenda-agenda seperti ini perlu terus dilakukan, agar kekompakan terjaga," kata Ali Raban, salah seorang wartawan senior di Aceh.
Sabtu, 26 Desember 2015 tepat 11 tahun tsunami Aceh berlalu. Pemerintah dan masyarakat memperingati dengan sederhana, zikir dan doa di masjid dan tempat ibadah lainnya, santunan untuk anak yatim dan pameran foto.
Editor : tagor
Sumber : tempo
Tidak ada komentar