Header Ads

Kata Pendeta, Sebagian Besar Tahanan KPK Menangis Saat Ibadah Natal

LINTAS PUBLIK - JAKARTA, Para tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi mengikuti ibadah Natal yang dipimpin pendeta dari Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB) Paulus Freddy Tobing di Gedung KPK, Jumat (25/12/2015).

Dalam ibadah Natal tersebut, Freddy mengaku menyampaikan beberapa pesan kepada para tahanan. (Baca juga: Mengintip Isi Kotak Barang Kunjungan untuk Tahanan KPK)

"Kita mau selamatkan mereka yang sedang teraniaya. Saya bilang, ini bukan apa-apa, it's nothing (ini bukan apa-apa). Anak-anak Tuhan harus kuat," ujar Freddy saat ditemui seusai ibadah. 

Sejumlah tahanan KPK melakukan ibadah Natal di Gedung KPK,
 Jakarta, Jumat (25/12/2015).
Menurut Freddy, ibadah Natal di ruangan tertutup di Gedung KPK hari ini berjalan penuh haru. Bahkan, menurut dia, sebagian besar tahanan KPK menangis mengikuti ibadah Natal ini.

Adapun tahanan KPK yang merayakan Natal adalah pengacara Otto Cornelis Kaligis, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Deiyai Irenius Adii, sekretaris pribadi politikus Dewie Yasin Limpo, Rinelda Bandaso, Direktur Media Karya Sentosa Antonius Bambang Djatmiko, serta Direktur PT Ciputra Optima Mitra Rudianto. 

"Most of them (sebagian besar dari mereka menangis). Saya tanyakan, what you expect for the rest of your life? (apa yang kamu harapkan dalam hidup), (mereka jawab) 'I miss my family, my wife, my daughter, my grandson (saya rindu keluarga, istri, anak, dan cucu)" tutur Freddy.

Kepada para tahanan, Freddy mengaku mengatakan bahwa tidak selamanya langkah mereka di dunia berjalan mulus. 

Namun, Freddy menjanjikan mereka bahwa Tuhan akan memberikan yang terbaik. 

"Don't be affraid, God will save you (jangan takut, Tuhan akan menyelamatkanmu), Tuhan Mahatahu. Tuhan akan memberikan indah pada waktunya," kata dia. 

Namun, Freddy mengaku sedikit kecewa dengan peraturan KPK yang melarang keluarga tahanan masuk ke ruang ibadah. 

Kekecewaan yang sama disampaikan OC Kaligis. Pengacara itu melayangkan protes karena keluarganya tidak boleh ikut ibadah bersama dia dan tahanan lain. 

Padahal, peraturan tersebut sudah menjadi ketetapan KPK bahwa tahanan diperbolehkan bertemu keluarga ketika waktu kunjungan saja. (Baca: Natal Pertama OC Kaligis di Rutan KPK)

"Saya bilang, Natal itu kan ibadah raya, sakral. Mereka ingin merayakan bersama family. Ini yang saya agak kecewa," ujar Freddy.



Editor    : tagor
Sumber : kompas

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.