Kecelakaan Maut, 6 Orang Tewas di Pantura dan Jalan Tol Cipali
LINTAS PUBLIK - SUBANG, Lima orang tewas dalam kecelakaan maut yang terjadi di jalur utama Pantai Utara (Pantura) Ciasem Hilir. Kejadian berawal saat mobil Suzuki APV yang berisi 15 orang bernomor polisi B-2509-ZP, menabrak truk trailer boks bernomor polisi N-9286-UA yang diparkir di bahu jalan.
Kecelakaan disebabkan pengemudi Suzuki APV, Ahmad Surista, 50 tahun, warga Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, yang datang dari arah Jakarta menuju Cirebon menjalankan kendaraannya dengan kecepatan tinggi.
"Entah, kenapa, pas di lokasi kejadian tiba-tiba oleng ke kiri dan menabrak truk. Benturan kencang pun tak terhindarkan hingga bagian depan Suzuki APV Ringsek," kata seorang saksi mata, Wahya, Jumat, 25 Desember 2015.
Sopir Suzuki APV dan penumpang yang duduk di jok depan tewas seketika. Adapun tiga penumpang lainnya tewas setelah dievakuasi ke Klinik Asalam Mandalawangi, Kecamatan Sukasari. Korban merupakan rombongan keluarga yang akan liburan ke Jawa Tengah. Sementara sepuluh penumpang lainnya mengalami luka berat dan ringan.
Identitas empat korban tewas lainnya adalah Rusni, 45 tahun, Taufik (50), Fitriadi Ahmad (32), dan Aufa, seorang bayi yang baru berumur tiga bulan. Semua korban beralamat sama di Kelurahan Pejagalan, Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara.
Kepala Kepolisian Resor Subang Ajun Komisaris Besar Dadang Nurpatria mengatakan kecelakaan maut yang merenggut lima nyawa tersebut belum bisa dipastikan. "Kami sudah menerjunkan tim Analyst Accident Traffication dari Polda Jawa Barat," katanya. Namun, menurut dia, dari lokasi kejadian, kuat dugaan kondisi sopir sedang mengantuk.
Sementara satu korban tewas lainnya korban kecelakaan di ruas "Jalur Tengkorak" jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) Kilometer 102+700. Kecelakaan ini menimpa Suzuki APV bernomor polisi H-1795-QQ. Pengemudinya, Tito Mujianto, warga Semarang tewas di tempat kejadian.
Agus mengimbau agar para pengemudi yang akan melakukan perjalanan jauh, benar-benar harus dalam kondisi yang prima. "Begitu pun kondisi kendaraannya semuanya harus dalam kondisi laik jalan," katanya.
Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia Lintas PT Marga Sedaya Edwin Sas Goenarso mengaku terus menekan kecelakaan di jalan tol Cipali. Dia mengatakan sudah bekerja sama dengan Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Barat melakukan operasi speed gun (alat ukur kecepatan).
"Hasilnya sudah kelihatan, angka kecelakaan selama libur Natal dan tahun baru 2016 turun drastis dibanding arus mudik Lebaran lalu," katanya.
Editor : tagor
Sumber : tempo
Kecelakaan disebabkan pengemudi Suzuki APV, Ahmad Surista, 50 tahun, warga Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, yang datang dari arah Jakarta menuju Cirebon menjalankan kendaraannya dengan kecepatan tinggi.
"Entah, kenapa, pas di lokasi kejadian tiba-tiba oleng ke kiri dan menabrak truk. Benturan kencang pun tak terhindarkan hingga bagian depan Suzuki APV Ringsek," kata seorang saksi mata, Wahya, Jumat, 25 Desember 2015.
Sopir Suzuki APV dan penumpang yang duduk di jok depan tewas seketika. Adapun tiga penumpang lainnya tewas setelah dievakuasi ke Klinik Asalam Mandalawangi, Kecamatan Sukasari. Korban merupakan rombongan keluarga yang akan liburan ke Jawa Tengah. Sementara sepuluh penumpang lainnya mengalami luka berat dan ringan.
Identitas empat korban tewas lainnya adalah Rusni, 45 tahun, Taufik (50), Fitriadi Ahmad (32), dan Aufa, seorang bayi yang baru berumur tiga bulan. Semua korban beralamat sama di Kelurahan Pejagalan, Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara.
Kepala Kepolisian Resor Subang Ajun Komisaris Besar Dadang Nurpatria mengatakan kecelakaan maut yang merenggut lima nyawa tersebut belum bisa dipastikan. "Kami sudah menerjunkan tim Analyst Accident Traffication dari Polda Jawa Barat," katanya. Namun, menurut dia, dari lokasi kejadian, kuat dugaan kondisi sopir sedang mengantuk.
Kecelakaan maut yang menewaskan 11 orang di jalan tol Cipali km 137, Kamis, 3 Desember 2015. |
Agus mengimbau agar para pengemudi yang akan melakukan perjalanan jauh, benar-benar harus dalam kondisi yang prima. "Begitu pun kondisi kendaraannya semuanya harus dalam kondisi laik jalan," katanya.
Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia Lintas PT Marga Sedaya Edwin Sas Goenarso mengaku terus menekan kecelakaan di jalan tol Cipali. Dia mengatakan sudah bekerja sama dengan Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Barat melakukan operasi speed gun (alat ukur kecepatan).
"Hasilnya sudah kelihatan, angka kecelakaan selama libur Natal dan tahun baru 2016 turun drastis dibanding arus mudik Lebaran lalu," katanya.
Editor : tagor
Sumber : tempo
Tidak ada komentar