Kerap Macet, Parkir di Taman Hewan Harus Ditata
GM Taman Hewan : Kami Tak Bisa Menutupi Biaya Operasional
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Kemacetan arus lalu lintas di sekitar Taman Hewan, khususnya setiap hari-hari libur dan hari besar keagamaan tak bisa dibiarkan terus terjadi. Kemacetan yang disebabkan beram jalan terlalu sempit serta area parkir yang tidak memadai, dampaknya sangat mengganggu kenyamanan publik pengguna jalan. Apalagi kendaraan pengunjung Taman Hewan,diparkir sembarangan di sepanjang Jalan MH Sitorus dan Jalan Gunung Simanuk-manuk.
“Kondisi ini tak boleh dibiarkan terus terjadi, kita harus mencarikan solusi, agar pengguna jalan serta pengunjung Taman Hewan sama-sama nyaman,”ucap Penjabat Walikota Pematangsiantar, Drs.Jumsadi Damanik,SH,M.Hum saat meninjau langsung kondisi kemacetan arus lalu lintas sera melihat persiapan Taman Hewan menyambut Tahun Baru 2016, Minggu siang (27/12/2015).
Didampingi Kepala Dinas Kebersihan Drs. Robert Samosir, Plt.Kabag Humas Jalatua Hasugian seta General Manager Taman Hewan Nanda Suhaida, Pj Walikota memerintahkan agar pot-pot bunga permanen di tepi jalan depan Taman Hewan segera dibongkar. PJ Walikota juga melihat langsung sungai lintasan di tengah Taman Hewan serta saluran drainase yang rusak, penyebab banjir beberapa waktu lalu.
Saluran drainase yang ada di kiri-kanan jalan Gunung Simanuk-manuk juga diminta untuk digeser merapat ke tepi bangunan Taman Hewan dan permukiman pendduuk, agar beram jalan semakin lebar dan bisa ditata untuk area parkir. Pedagang yang ada di area badan jalan juga diminta untuk dipindahkan, karena mempersempit area parkir.
Bangunan kios permanen yang berada persis di depan gerbang masuk Taman Hewan juga diminta untuk dimundurkan agar pengunjung kios memiliki lokasi parkir tersendiri.
“Ini semua kita tata demi kepentingan bersama. Jika semua pihak memahaminya, tentu pengunjung yang datang ke sini serta pengguna jalan yang lintas sama-sama merasakan kenyamanan,”ucap Walikota.
Menyinggung tentang persiapan Tahun Baru, Nanda Suhaida kepada Pj Walikota mengaku sudah melakukan antisipasi. Biasanya, pada hari puncak antara 1-3 Januari, diperkirakan 25.000 per hari pengunjung akan membanjiri Taman Hewan.
“Kami telah melakukan persiapan dan pembenahan agar pengunjung yang datang merasa senang dan nyaman. Karena memang Taman Hewan ini selain untuk kepentingan konservasi, juga dibuka untuk umum,”ujar Nanda.
Nanda juga menjelaskan bahwa pemasukan dari penjualan karcis seharga Rp25 ribu/orang, selama ini tak bisa menutupi biaya operasional. Untuk makanan hewan saja, katanya, per hari rata-rata menghabiskan Rp12 juta. Belum lagi biaya obat-obatan untuk hewan serta biaya operasional petugas dan lain-lainnya.
“Jadi, rata-rata kita harus persiapkan Rp600 juta/bulan untuk oeprasional Taman Hewan ini,”akunya seraya menambahkan jika hari-hari biasa hanya sekitar 200-250 saja per harinya pengunjung yang datang.
Penulis : franki
Editor : tagor
Tidak ada komentar