Satpam Bandara Dipecat Gara-gara Jenggot, Ini Ceritanya
LINTAS PUBLIK - PARIS, Dua satuan pengamanan beragama Islam dipecat dari tugas mereka di bandar udara ibu kota Prancis diduga karena memiliki janggut panjang yang menimbulkan kegusaran di kalangan penumpang.
Seperti yang dilansir NY Post pada 18 Desember 2015, setelah serangan teror November, pejabat di Bandara Orly meminta pekerja muslim berjenggot mematuhi kebijakan perawatan yang ketat demi kenyamanan turis.
Kebanyakan dari mereka memenuhi permintaan tersebut, tetapi dua dari mereka enggan melakukannya. Mereka sebaliknya mengajukan keluhan diskriminasi dan dipecat beberapa hari kemudian.
Salah satunya, 28 tahun disebut Bachir, mengatakan rekan-rekannya membuat komentar yang meremehkan, termasuk supervisor yang menawarkan "untuk membawa mesin pemotong rumput," tulis koran Le Parisien.
Dia bersikeras bahwa janggutnya "adalah untuk fashion, dalam gaya hipster ... dan bukan untuk agama." Bachir juga mengatakan dia telah dihina karena iman muslimnya.
Menurut koran Le Parisien, pemecatan itu dilakukan setelah manajemen di Bandara Orly mengumpulkan beberapa staf pria, semuanya beragama Islam, dan meminta mereka merapikan jenggot masing-masing.
Laporan media Prancis tersebut, menyebutkan perusahaan alih daya penyedia jasa pengamanan yang memecat kedua satpam tersebut menyangkal tuduhan itu, sebaliknya menyatakan kedua mereka ada masalah kesehatan dan tidak profesional.
Juru bicara perusahaan sekuriti asal Swedia tersebut mengatakan bahwa Bachir telah dipecat karena "pelanggaran serius" terhadap aturan perusahaan.
"Mengenai jenggot adalah dakwaan tambahan, tetapi bukan faktor utama dalam pemecatannya, tapi adalah karena absensinya, keterlambatan dan terlalu banyak bersantai di tempat kerja," kata juru bicara itu.
Seorang pengacara yang mewakili orang-orang itu mengatakan dia mengkhawatirkan beberapa perusahaan yang menjadi terlalu paranoid setelah serangan di Paris pada 13 November 2013 yang menyebabkan 130 tewas dan 352 lainnya terluka.
Editor : tagor
sumber : tempo
Seperti yang dilansir NY Post pada 18 Desember 2015, setelah serangan teror November, pejabat di Bandara Orly meminta pekerja muslim berjenggot mematuhi kebijakan perawatan yang ketat demi kenyamanan turis.
ilustrasi bandara |
Salah satunya, 28 tahun disebut Bachir, mengatakan rekan-rekannya membuat komentar yang meremehkan, termasuk supervisor yang menawarkan "untuk membawa mesin pemotong rumput," tulis koran Le Parisien.
Dia bersikeras bahwa janggutnya "adalah untuk fashion, dalam gaya hipster ... dan bukan untuk agama." Bachir juga mengatakan dia telah dihina karena iman muslimnya.
Menurut koran Le Parisien, pemecatan itu dilakukan setelah manajemen di Bandara Orly mengumpulkan beberapa staf pria, semuanya beragama Islam, dan meminta mereka merapikan jenggot masing-masing.
Laporan media Prancis tersebut, menyebutkan perusahaan alih daya penyedia jasa pengamanan yang memecat kedua satpam tersebut menyangkal tuduhan itu, sebaliknya menyatakan kedua mereka ada masalah kesehatan dan tidak profesional.
Juru bicara perusahaan sekuriti asal Swedia tersebut mengatakan bahwa Bachir telah dipecat karena "pelanggaran serius" terhadap aturan perusahaan.
"Mengenai jenggot adalah dakwaan tambahan, tetapi bukan faktor utama dalam pemecatannya, tapi adalah karena absensinya, keterlambatan dan terlalu banyak bersantai di tempat kerja," kata juru bicara itu.
Seorang pengacara yang mewakili orang-orang itu mengatakan dia mengkhawatirkan beberapa perusahaan yang menjadi terlalu paranoid setelah serangan di Paris pada 13 November 2013 yang menyebabkan 130 tewas dan 352 lainnya terluka.
Editor : tagor
sumber : tempo
Tidak ada komentar