Kekasih Diajak Kawin Lari, Orang Tua Tempuh Jalur Hukum
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Cinta bisa membutakan segalanya,kalimat ini sangat cocok ditujukan kepada RS (16) siswi kelas XI disalah satu Sekolah Menengah Atas Kota Pematangsiantar, warga Dusun IV Bandar Hanopan,Kecamatan Sipispis,Kabupaten Simalungun harus merelakan "mahkotanya" dirampas oleh pacarnya PS (18).
ilustrasi |
Bahkan, saking cintanya padan pujaan hati,RS rela diajak kawin lari. Terakhir, hubungan yang begitu dalam tersebut, mendapat tentangan dari orang tua RS.
Alhasil,melihat kenekatan PS,orang tua RS pun menempuh jalur hukum,dengan melaporkan tindakan PS,warga Dusun I, Nagori Bahtonang, Kecamatan Raya Kahean,Kabupaten Simalungun ke Polres Siantar.
Kepada wartawan marga Nainggolan, sepupu RS yang menemani orangtua RS membuat pengaduan di Polres Siantar menjelaskan, sepupunya itu sudah tiga hari hidup bersama dengan pacarnya di salah satu kos-kosan di seputaran Jalan Ahmad Yani Kota Siantar.
“Pengakuan sepupu saya itu, selama tinggal di kos-kosan, mereka sudah melakukan hubungan suami istri, dan RS mengaku sudah tak suci lagi,”ujarnya.
Dikatakan Nainggolan,benih cinta sepupunya itu bersemayam, saat RS tinggal di salah satu kos-kosan di Jalan Ahmad Yani Kota Siantar. Ketika tinggal di kos-kosan itulah, RS diam-diam menaruh hati pada PS dan akhirnya berpacaran.
Setelah empat bulan menjalin asmara, RS dan PS memutuskan hidup bersama dan tinggal di salah satu kos-kosan di seputaran Jalan Ahmad Yani, Kota Siantar,yang jaraknya berdekatan dengan kos-kosan RS.
Hubungan kedua insan ini terkuak,setelah Keluarga RS mengetahui hal itu setelah ibu kosnya curiga karena RS tak datang ke kos-kosannya. Dia lalu menelpon orangtuanya dan memberitahukan kalau RS tak datang ke tempat kosnya.
“Waktu dari kampung, Minggu (10/1/2016), dia permisi ke orangtuanya mau pulang ke kos-kosan di Siantar, rupanya dari kampung dia tak balik lagi ke kos-kosan, tapi pergi sama pacarnya itu. Karena dia tak datang ke kos-kosan, maka ibu kosnya menelpon bapaknya untuk memberitahukan bahwa RS tak datang ke kos-kosan,”ucapnya.
Mendapat kabar itu, ayahnya marga Sinurat kemudian datang ke Siantar dan menanyai sejumlah teman satu kosnya. Dari hasil menanyai teman-temannya, ayahnya kemudian mengetahui kalau anaknya itu sudah kawin lari dengan PS.
Selama tiga hari keluarganya melakukan pencarian. Namun upaya mereka tak berhasil. Meski demikian keluarganya tak putus asa. Orangtua PS pun meminta pertolongan salah satu temannya untuk menjebak PS.
“Kami suruh kawannya meneleponnya dan memintanya pura-pura mau bertemu di
Simpang Bandar Jambu, Tapian Dolok, Simalungun, dan PS setuju,”jelasnya.
Rupanya PS tak curiga.Tepat hari Rabu (13/1/2016), dia menepati janjinya datang ke tempat yang dijanjikan bersama RS dan salah satu temannya dengan menunggangi sebuah sepeda motor.
Sementara pihak keluarga yang melihat kedatangan anak perempuannya tak menyia-nyiakan kesempatan dan langsung menyergap RS dan PS. Hanya saja, melihat kedatangan calon mertuanya itu, PS melarikan diri dan meninggalkan RS dan sepeda motor serta temannya di tempat itu.
“Waktu mau kami bawa, RS tak mau pulang. Dia bilang mau nikah sama pacarnya itu. Tapi orangtuanya tak setuju,”ujarnya.
Setelah berhasil membawanya pulang ke rumah mereka, keluarganya yang sudah curiga kemudian membujuk RS untuk menceritakan kejadian yang menimpanya.
Dengan terus terang, RS pun menceritakan dirinya sudah berulang kali digagahi pacarnya. Dan meminta, kedua orang tuanya untuk dinikahkan dengan kekasihnya.
“Tapi orangtuanya tetap tak setuju. Sebab itu, orangtuanya mengadukan PS ke polisi,”tutupnya.
Penulis : franki
Editor : tagor
Editor : tagor
Tidak ada komentar