Tak Ada Perombakan atau Memutasi Pejabat di Siantar
Pergantian Dewan Pengawas, Jumsadi : Saya Tak Punya Kepentingan Pribadi
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Penjabat Walikota Pematangsiantar, Drs.Jumsadi Damanik,SH,M.Hum meminta kepada seluruh pejabat struktural di lingkungan Pemko Pematangsiantar untuk bekerja sebagaimana biasanya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) masing-masing. Jangan terkontaminasi dengan adanya isu-isu tentang rotasi atau mutasi yang belakangan banyak berhembus, termasuk di sejumlah media.
Drs.Jumsadi Damanik,SH,M.Hum |
“Saya sebagai Penjabat Walikota tak pernah berniat melakukan rotasi atau mutasi pejabat, karena bukan itu tugas utama saya. Laginya, untuk apa saya nambah-nambah kerjaan dengan merombak pejabat, sementara masih banyak pekerjaan prioritas menanti, yang lebih membutuhkan konsentrasi serta ditunggu oleh masyarakat,”ucapnya kepada awak media ini, Sabtu (16/1/2016) di Balai Persemayaman YBKS Jalan Cokroaminoto, usai memantau pemangkasan pohon pelindung di sekitar lokasi tersebut.
Ditambahkan, jika semua pejabat struktural bekerja dengan baik sesuai Tupoksi dan senantiasa melayani kebutuhan masyarakat dengan baik, tak ada alasan untuk melakukan rotasi atau mutasi. Karena hal itu lebih baik dilakukan nantinya oleh Walikota defenitif, bukan oleh Penjabat.
Selain membutuhkan izin Menteri Dalam Negeri (Mendagri) perombakan pejabat dan butuh proses panjang, Pj Walikota juga tak menjamin orang yang dihunjuk menggantikan jabatan tertentu bisa lebih baik dari yang digantikan.
“Jadi semua bekerja saja dengan tenang jangan pikirkan soal pergantian,”katanya.
Menyinggung tentang seleksi Dewan Pengawas PDAM Tirtauli, Pj Walikota menegaskan dirinya tak punya kepentingan pribadi untuk mendudukkan orang-orang tertentu. Tim Seleksi dibentuk justru dalam rangka mencari figur-figur yang mampu dan punya kapasitas mengawasi operasional PDAM Tirtauli agar semakin baik dan profesional. Meski kewenangan mengganti merupakan otoritasnya sebagai Pj Walikota, tetapi dirinya lebih memilih melakukan seleksi terbuka dengan melibatkan Tim Seleksi.
“Bisa saja langsung saya tunjuk si A atau si B jadi Dewan Pengawas, karena memang dibolehkan oleh ketentuan. Tetapi kalau saya tunjuk si A atau si B tanpa seleksi, tentu publik malah akan bertanya apa kriterianya, apa parameternya, apa kepentingannya, dan macam-macam lagi lah itu, koq si A atau si B yang ditunjuk. Kan malah lebih bagus, terukur dan transparan jika dibuat Tim Seleksi untuk menghasilkan orang yang kredibel sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan,”katanya.
Penulis : franki
Editor : tagor
Editor : tagor
Tidak ada komentar