Kepala BI Siantar Panen Perdana Bawang Merah Bersama Bupati Batubara Dipersawahan
LINTAS PUBLIK – BATUBARA, Bawang Merah yang biasanya ditanam diperbukitan di pulau Samosir kini dapat dibudidayakan di tengah-tengah persawahan, hal inilah yang dilakukan kepala perwaklilan Bank Indonesia (BI) kota Pematangsiantar Elly Tjhan memberikan pembinaan kepada petani sawah di desa Tanah Tinggi kecamatan Air Putih Kabupaten Batubara, dengan menanam bawang merah di lokasi persawahan.
Pengembangan klaster bawang merah di kabupaten Batubara ini adalah perluasan klaster bawang merah sebelumnya, yang telah dilakukan BI di kabupaten Simalungun, pengembangan telah dilakukan sejak tahun 2014 melalui pembuatan Demplot seluas 3.200 Meter.
“Kita coba pengembangan ditengah persawahan dengan sistim ditanam di sela-sela tanaman padi (Berra) di batubara ini, hasilnya sangat memuaskan sekali, dan bawangnya cukup besar-besar, bau bawangnya cukup menyegat sekali, kwalitasnya sama seperti bawang dari Samosir,”kata Elly Tjan , Selasa ( 16/2/2016) dihadapan Bupati Batubara H. OK. Arya Zulkarnaen, SH, MM, dan ratusan petani di desa Tanah Tinggi.
Dalam kesempatan itu juga Elly Tjan menjelaskan, inisiasi pembuatan demonstration plot (Demplot) bawang merah melibatkan 3 (tiga ) kelompok tani yang ada di Batubara. Kelompok tani tersebut adalah kelompok tani Poktan Sumber Rejeki dari desa Tanah Tinggi kecamatan Air Putih, Poktan Sidojadi dari Tanah Timbul kecamatan Sei Balai dan poktan Benteng Jaya dari dari desa Benteng Jaya kecamatan Sei Balai.
“Pada waktu itu penanaman di mulai pada 14 Desember 2015, dan dengan usia tanam 55 sampai 60 hari, dan hari ini kita dapat menyaksikan pemanenan perdana, dan hasilnya cukup memuaskan,”terang Elly Tjhan disambut tepuk tangan Bupati Batubara OK. Arya dan ratusan petani yang mengikuti acara panen perdana itu.
Bupati OK. Arya dalam sambutannya mengucapkan banyak terimakasih kepada Bank Indonesia yang telah memfasilitasi pengembangan dan pembudidayaan bawang merah di Batubara. Sebagai bupati sangat mengapresiasi pembinaan ini.
“Kabupaten Batubara, bila diberikan kesempatan akan tetap ambil bagian, dan terus mendorong kegiatan pertanian. Apalagi kegiatan pengembangan bawang merah ini sangat kami inginkan, agar kelah Batubara bukan hanya dikenal sebagai penghasil Padi dan jagung saja, tapi kita berharap Kabupaten Batubara juga dikenal sebagai penghasil bawang untuk Indonesia,”ujar OK. Arya Bupati yang sangat dicintai rakyatnya ini, karena telah terpilih dua periode kepemimpinannya.
Kata Bupati OK Arya lagi, kami akan terus ambil kesempatan untuk mengembangkan pertanian di Batubara, baik pengembangan pertanian mulai dari pengembangan pertanian Padi, Jagung, kedelai, dan komuditas lainnya.
“Saya sebagai Bupati sangat mendorong petani-petani yang ada di Batubara, semoga dengan adanya pendampingan dari Bank Indonesia ini, petani sawah di Batubara dapat lebih bersemangat lagi, bahwa dilokasi persawahan di Batubara ternyata dapat ditanam bawang yang berkwalitas,”jelas OK. Arya, yang terus berinovasi terhadap pengembangan pertanian di kabupaten Batubara dengan membandingkan kemajuan pertanian diodaerah lainnya.
Tampak hadir dalam panen perdana itu, Kepala dinas Pertanian batubara Ir. H. Azijul, Kepal Badan Ketahanan pangan dan pelaksana Penyuluhan (BKP3) Drs. Sahala Nainggolan, Peneliti Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Utara Ir. Sorta Simatupang, M.Si, Ketua Kelompok Tani Ngadimin, Parimun,dan Adriansyah.
Penulis : tagor
Pengembangan klaster bawang merah di kabupaten Batubara ini adalah perluasan klaster bawang merah sebelumnya, yang telah dilakukan BI di kabupaten Simalungun, pengembangan telah dilakukan sejak tahun 2014 melalui pembuatan Demplot seluas 3.200 Meter.
“Kita coba pengembangan ditengah persawahan dengan sistim ditanam di sela-sela tanaman padi (Berra) di batubara ini, hasilnya sangat memuaskan sekali, dan bawangnya cukup besar-besar, bau bawangnya cukup menyegat sekali, kwalitasnya sama seperti bawang dari Samosir,”kata Elly Tjan , Selasa ( 16/2/2016) dihadapan Bupati Batubara H. OK. Arya Zulkarnaen, SH, MM, dan ratusan petani di desa Tanah Tinggi.
Dalam kesempatan itu juga Elly Tjan menjelaskan, inisiasi pembuatan demonstration plot (Demplot) bawang merah melibatkan 3 (tiga ) kelompok tani yang ada di Batubara. Kelompok tani tersebut adalah kelompok tani Poktan Sumber Rejeki dari desa Tanah Tinggi kecamatan Air Putih, Poktan Sidojadi dari Tanah Timbul kecamatan Sei Balai dan poktan Benteng Jaya dari dari desa Benteng Jaya kecamatan Sei Balai.
“Pada waktu itu penanaman di mulai pada 14 Desember 2015, dan dengan usia tanam 55 sampai 60 hari, dan hari ini kita dapat menyaksikan pemanenan perdana, dan hasilnya cukup memuaskan,”terang Elly Tjhan disambut tepuk tangan Bupati Batubara OK. Arya dan ratusan petani yang mengikuti acara panen perdana itu.
Bupati OK. Arya dalam sambutannya mengucapkan banyak terimakasih kepada Bank Indonesia yang telah memfasilitasi pengembangan dan pembudidayaan bawang merah di Batubara. Sebagai bupati sangat mengapresiasi pembinaan ini.
“Kabupaten Batubara, bila diberikan kesempatan akan tetap ambil bagian, dan terus mendorong kegiatan pertanian. Apalagi kegiatan pengembangan bawang merah ini sangat kami inginkan, agar kelah Batubara bukan hanya dikenal sebagai penghasil Padi dan jagung saja, tapi kita berharap Kabupaten Batubara juga dikenal sebagai penghasil bawang untuk Indonesia,”ujar OK. Arya Bupati yang sangat dicintai rakyatnya ini, karena telah terpilih dua periode kepemimpinannya.
Kata Bupati OK Arya lagi, kami akan terus ambil kesempatan untuk mengembangkan pertanian di Batubara, baik pengembangan pertanian mulai dari pengembangan pertanian Padi, Jagung, kedelai, dan komuditas lainnya.
“Saya sebagai Bupati sangat mendorong petani-petani yang ada di Batubara, semoga dengan adanya pendampingan dari Bank Indonesia ini, petani sawah di Batubara dapat lebih bersemangat lagi, bahwa dilokasi persawahan di Batubara ternyata dapat ditanam bawang yang berkwalitas,”jelas OK. Arya, yang terus berinovasi terhadap pengembangan pertanian di kabupaten Batubara dengan membandingkan kemajuan pertanian diodaerah lainnya.
Tampak hadir dalam panen perdana itu, Kepala dinas Pertanian batubara Ir. H. Azijul, Kepal Badan Ketahanan pangan dan pelaksana Penyuluhan (BKP3) Drs. Sahala Nainggolan, Peneliti Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Utara Ir. Sorta Simatupang, M.Si, Ketua Kelompok Tani Ngadimin, Parimun,dan Adriansyah.
Penulis : tagor
Tidak ada komentar