Ahok Dinilai Tunjukkan Cara Baru Terkait Calon Independen
JAKARTA, Pengamat pemerintahan daerah, Robert Endi Jaweng, mengatakan bahwa Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memperlihatkan cara baru terkait wacana calon independen.
"Yang ditunjukan adalah kesukarelaan," tutur Endi, dalam diskusi "Satu Meja" , Rabu (16/3/2016) malam.
Menurut Endi, selama ini jalur independen memang menjadi alternatif jika melihat mekanisme pencalonan yang ada. Apalagi, selama ini sudah menjadi pemahaman umum bahwa untuk maju di pilkada melalui jalur partai membutuhkan banyak uang.
"Calon akan berusaha untuk mendapatkan tiket pencalonan tidak dengan membeli, tidak dengan mahar," ujar Endi.
Bahkan Endi menuturkan bahwa ada juga pihak yang memanfaatkan jalur independen untuk mendapatkan keuntungan. Misalnya, ada yang "menjual" KTP agar seorang calon bisa maju melalui jalur independen.
"Dari KTP misalnya. Ada KTP yang dihargai untuk 30-50 KTP itu Rp 1 juta," tutur Endi.
"Jadi kalau mau (kumpulkan) KTP tidak usah dari rumah ke rumah. Karena sudah ada yang stok," kata dia.
Sedangkan aktivis yang juga Ketua Umum Gerakan Nasional Calon Independen, Fadjroel Rachman, menilai bahwa gubernur yang akrab disapa Ahok itu memang menjadi faktor utama yang memicu munculnya fenomena calon independen dalam pemilihan kepala daerah.
"Ini memang lebih banyak karena faktor Ahok," kata Fadjroel.
Fadjroel menjelaskan, selama ini banyak yang menduga Ahok akan maju melalui jalur partai. Namun, Ahok merasa belum mendapatkan kepastian dari partai.
"Ahok kemudian dengan tegas mengatakan akan maju melalui independen. Itu membuat partai dalam bahasa sundanya seperti ngajenghok (terkejut)," tutur Fadjroel.
Karena itu, Fadjroel pun menilai polemik mengenai calon melalui jalur independen atau jalur partai tidak perlu diperdebatkan.
"Boleh partai, boleh independen, yang penting kan nanti melayani rakyat," tutur dia.
Editor : tagor
Sumber : kompas
"Yang ditunjukan adalah kesukarelaan," tutur Endi, dalam diskusi "Satu Meja" , Rabu (16/3/2016) malam.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. |
"Calon akan berusaha untuk mendapatkan tiket pencalonan tidak dengan membeli, tidak dengan mahar," ujar Endi.
Bahkan Endi menuturkan bahwa ada juga pihak yang memanfaatkan jalur independen untuk mendapatkan keuntungan. Misalnya, ada yang "menjual" KTP agar seorang calon bisa maju melalui jalur independen.
"Dari KTP misalnya. Ada KTP yang dihargai untuk 30-50 KTP itu Rp 1 juta," tutur Endi.
"Jadi kalau mau (kumpulkan) KTP tidak usah dari rumah ke rumah. Karena sudah ada yang stok," kata dia.
Sedangkan aktivis yang juga Ketua Umum Gerakan Nasional Calon Independen, Fadjroel Rachman, menilai bahwa gubernur yang akrab disapa Ahok itu memang menjadi faktor utama yang memicu munculnya fenomena calon independen dalam pemilihan kepala daerah.
"Ini memang lebih banyak karena faktor Ahok," kata Fadjroel.
Fadjroel menjelaskan, selama ini banyak yang menduga Ahok akan maju melalui jalur partai. Namun, Ahok merasa belum mendapatkan kepastian dari partai.
"Ahok kemudian dengan tegas mengatakan akan maju melalui independen. Itu membuat partai dalam bahasa sundanya seperti ngajenghok (terkejut)," tutur Fadjroel.
Karena itu, Fadjroel pun menilai polemik mengenai calon melalui jalur independen atau jalur partai tidak perlu diperdebatkan.
"Boleh partai, boleh independen, yang penting kan nanti melayani rakyat," tutur dia.
Editor : tagor
Sumber : kompas
Tidak ada komentar