Keuskupan Agung Semarang Tuan Rumah Pertemuan Pemuda se-Asia
LINTAS PUBLIK - SEMARANG, Keuskupan Agung Semarang akan mendapat kehormatan menjadi tuan rumah Asian Youth Day (AYD) atau pertemuan orang muda Katolik se-Asia.
Ketua Komisi Kepemudaan Konferensi Waligereja Indonesia Pius Riana Prapdi mengatakan, pertemuan orang muda Katolik ini merupakan pertemuan tiga tahunan.
Enam pertemuan terakhir diselenggarakan di kota-kota besar di Asia, yakni Thailand (1999), Taiwan (2001), India (2003), Hongkong (2006), Filipina (2009), dan Korea Selatan (2014).
"Konferensi ini digelar pada 30 Juli sampai 6 Agustus di 2017 di Yogyakarta. Nanti akan menghadirkan 1.500 pemuda Katolik dari 29 negara di Asia," ujar Pius Riana melalui siaran pers , Selasa (15/3/2016).
Ia mengatakan, para anak muda berbagai negara itu akan mendapat berbagai pengetahuan sekaligus merasakan kemajemukan bangsa Indonesia. Materi pelajaran tersebut diharapkan dapat bisa diterapkan di negara masing-masing.
Beberapa kegiatan yang hendak dilaksanakan dalam kegiatan selama lima hari itu antara lain doa bersama, refleksi, pelatihan, dan pelatihan berbagi pengalaman antaranak muda.
"Tema yang diusung ialah Suka Cita dalam Kebhinekaan," kata Pius.
Yogyakarta dipilih karena kemajemukan budaya setempat. Kota tersebut masuk dalam wilayah Keuskupan Agung Semarang yang sekaligus menjadi panitia. Adapun penanggung jawab berasal dari Komisi Kepemudaan Konferensi Wali Gereja Indonesia.
Editor : tagor
Sumber : kompas
Ketua Komisi Kepemudaan Konferensi Waligereja Indonesia Pius Riana Prapdi mengatakan, pertemuan orang muda Katolik ini merupakan pertemuan tiga tahunan.
Enam pertemuan terakhir diselenggarakan di kota-kota besar di Asia, yakni Thailand (1999), Taiwan (2001), India (2003), Hongkong (2006), Filipina (2009), dan Korea Selatan (2014).
"Konferensi ini digelar pada 30 Juli sampai 6 Agustus di 2017 di Yogyakarta. Nanti akan menghadirkan 1.500 pemuda Katolik dari 29 negara di Asia," ujar Pius Riana melalui siaran pers , Selasa (15/3/2016).
Ia mengatakan, para anak muda berbagai negara itu akan mendapat berbagai pengetahuan sekaligus merasakan kemajemukan bangsa Indonesia. Materi pelajaran tersebut diharapkan dapat bisa diterapkan di negara masing-masing.
Beberapa kegiatan yang hendak dilaksanakan dalam kegiatan selama lima hari itu antara lain doa bersama, refleksi, pelatihan, dan pelatihan berbagi pengalaman antaranak muda.
"Tema yang diusung ialah Suka Cita dalam Kebhinekaan," kata Pius.
Yogyakarta dipilih karena kemajemukan budaya setempat. Kota tersebut masuk dalam wilayah Keuskupan Agung Semarang yang sekaligus menjadi panitia. Adapun penanggung jawab berasal dari Komisi Kepemudaan Konferensi Wali Gereja Indonesia.
Editor : tagor
Sumber : kompas
Tidak ada komentar