Header Ads

Seperti Menanti Pelangi

Masa depan itu seperti menanti pelangi
Suhunan Situmorang dan Putrinya Tesalonika Situmorang
Tak pasti melintang di atas cakrawala
Hingga senja meremang
Dan ibu menutup jendela jendela kayu

Pada masa yang disebut lampau
Taklah pernah wajahmu melintas
Seperti buku yang belum ditulis
Sejuta kata masih menggantung di langit

Hanya harap yang kumiliki
Kelak akan dianugerahi putri
Yang lincah menari, gemar berceloteh
Merajuk minta boneka
Untuk ditimang sepanjang hari

Ada kisah yang mencemaskan selama menanti
Kata ahli medis: sebaiknya tak diteruskan karena ada gangguan
Selanjutnya hanya kepasrahan
Biarlah Yang Maha Kuasa berperan

Pelangi yang ternantikan akhirnya melintang di kaki langit
Pada pagi empat Maret
Aku terpana lalu bersorak
Menengadah ke langit-langit rumah sakit
Malaikat malaikat seputih awan melambaikan tangan

"Sampaikan terimakasihku pada Yang Maha Besar"

Masa depan itu seperti menanti pelangi
Tak seorang pun tahu kapankah melintang di kaki langit
Tetapi bolehlah kita membangun harap.


Puisi Ini di buat oleh Suhunan Situmorang buat Putrinya Tesalonika "Echa" Situmorang yang berulang tahun ke - 21 tahun pada 4 Maret 2016.

"Hanya pada Yang Maha Baik kugantungkan kehidupanmu. Sehat dan panjang umur kiranya, boru, ito, namboru,"pesan Suhunan Situmorang dalam akun facebokknya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.