Bah Bolon "Marah" 7 Patung Vihara Avalokitesvara Jatuh ke Sungai, 2 Patung Rusak, 1 Kepala Hilang
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Nampaknya sungai Bah Bolon "marah", ini dibuktikan derasnya luapan sungai Bah Bolon menjebol tembok pembatas Vihara Avalokitesvera dijalan Panei kota Pematangsiantar, akibatnya, 7 dari 12 patung shio jatuh ke sungai bahkan satu kepala shio putus dan belum dapat ditemukan.
Humas Avalokitesvera, Chandra mengatakan bahwa Selasa malam (26/4/2016) sekira pukul 23.30 WIB debit sungai Bah Bolon meluap,dimungkinkan banjir kiriman dari kabupaten Simalungun.
"Kemungkinan terjadinya longsor malam tadi, dikarenakan banjir kiriman dan adanya tumpukan pohon bambu yang tumbang di depan tembok pembatas Vihara Avalokitesvara, dan posisinya melintang menghalangi arus air sehingga terjadi penumpukan air disekitaran tembok Vihara Avalokitesvara. Kuatnya tekanan air dibawah tembok pembatas mengakibatkan terkikisnya pondasi tembok dan akhirnya mengalami longsor. Kejadian ini akibat kondisi alam yang tidak bersahabat lagi,,"ujar Chandra, Rabu (27/4/2016) ditempat kejadian di lokasi Vihara atau Patung Dwi Kwam Im.
Awalnya,kata Chandra, tembok yang amblas ke sungai sepanjang 50 meter. Akan tetapi, ke esokan harinya, tepatnya pada pagi buta sekira pukul 04.30 WIB, tanah di sekitar tembok runtuh mengalami longsor, sehingga mengakibatkan 7 dari 12 patung shio jatuh ke sungai.
"Melihat itu, kita lakukan proses evakuasi sekira pukul 10.00 WIB,untuk mengangkut 7 patung yang jatuh ke dasar sungai. Proses evakuasi dilakukan dengan alat berat eskavator,"tambahnya.

"Evakuasi selesai pukul 13.00 Wib, lima patung shio tidak mengalami kerusakan berarti diantaranya shio ayam, ular, naga macan, dan kuda,"rincinya.
Sementara dua patung shio mengalami kerusakan yakni patung shio kambing mengalami kerusakan dibagian tanduk. Patung shio monyet mengalami kehilangan kepala dan sampai saat ini masih dalam pencarian dari dalam sungai.

Adapun patung shio yang selamat dan tidak masuk kedalam sungai,kata Chandra,yakni patung shio kerbau, anjing, tikus, babi, dan kelinci.
Makna shio itu sendiri adalah zodiak Tionghoa yang memakai hewan-hewan untuk melambangkan Tahun, Bulan dan Waktu dalam astrologi Tionghoa. Pada dasarnya, hewan-hewan ini diambil melambangkan dua belas cabang bumi yang kemudian digabung bersama lima unsur membentuk 1 periode 60 tahun.
Inilah penampakan pengambilan patung Shio dari dalam sungai Bah Bolon :
Penulis : franki
Editor : tagor
Humas Avalokitesvera, Chandra mengatakan bahwa Selasa malam (26/4/2016) sekira pukul 23.30 WIB debit sungai Bah Bolon meluap,dimungkinkan banjir kiriman dari kabupaten Simalungun.
Patung diangkat dari sungai Bah Bolon disaksikan warga di Vihara Avalokitesvara |
Awalnya,kata Chandra, tembok yang amblas ke sungai sepanjang 50 meter. Akan tetapi, ke esokan harinya, tepatnya pada pagi buta sekira pukul 04.30 WIB, tanah di sekitar tembok runtuh mengalami longsor, sehingga mengakibatkan 7 dari 12 patung shio jatuh ke sungai.
"Melihat itu, kita lakukan proses evakuasi sekira pukul 10.00 WIB,untuk mengangkut 7 patung yang jatuh ke dasar sungai. Proses evakuasi dilakukan dengan alat berat eskavator,"tambahnya.

"Evakuasi selesai pukul 13.00 Wib, lima patung shio tidak mengalami kerusakan berarti diantaranya shio ayam, ular, naga macan, dan kuda,"rincinya.
Sementara dua patung shio mengalami kerusakan yakni patung shio kambing mengalami kerusakan dibagian tanduk. Patung shio monyet mengalami kehilangan kepala dan sampai saat ini masih dalam pencarian dari dalam sungai.

Adapun patung shio yang selamat dan tidak masuk kedalam sungai,kata Chandra,yakni patung shio kerbau, anjing, tikus, babi, dan kelinci.
Makna shio itu sendiri adalah zodiak Tionghoa yang memakai hewan-hewan untuk melambangkan Tahun, Bulan dan Waktu dalam astrologi Tionghoa. Pada dasarnya, hewan-hewan ini diambil melambangkan dua belas cabang bumi yang kemudian digabung bersama lima unsur membentuk 1 periode 60 tahun.
Inilah penampakan pengambilan patung Shio dari dalam sungai Bah Bolon :
7 Patung Shio yang berhasil diangkat dari sungai Bah Bolon, tapi satu kepala patung Kera belum ditemukan. |
Petugas saat berusaha mengangkat patung Shio dari sungai Bah Bolon memakai tali yang ditarikmemakai alat berat eskavator |
Patung Shio terlihat ditepi sungai Bah Bolon. |
Petugas berhasil mengangkat Patung Shio Ayam ke atas, dari permukaan Sungai Bah Bolon |
Penulis : franki
Editor : tagor
Harusnya pengelola Vihara cek ulang,jangan bangunannya terlalu mengarah ke sungai terus,bila perlu tanami pohon dekat vihara dekat sungainya.Ini vihara kan buat umum(wisata)yg berorientasi bisnis,hargailah tanah Simalungun kami itu.
BalasHapus