Dua Ribu Buruh akan Peringati May Day di Siantar
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Peringatan hari Buruh Internasional yang jatuh pada 1 Mei 2016 nanti, akan dijadikan momentum mewarning Pemko Siantar untuk lebih berpihak kepada buruh dalam memperoleh hak-hak buruh.
Tak tanggung-tanggung, 2.000 buruh yang tergabung dalam SBSI (Serikat Buruh Solidaritas Indonesia) Siantar- Simalungun akan turun ke jalan menyuarakan keadilan terhadap buruh.
Hal itu diungkapkan Pokja May Day yang terdiri dari Rudolf Hutabarat (Penasehat), Daulat Sihombing (Penasehat), Ramlan Sinaga (Ketua SBSI Solidaritas), Rindu Marpaung dan kelompok organisasi Cipayung saat melakukan konfrensi pers, Kamis (21/4/2016) di sekretariat SBSI (Solidaritas) Jalan Ahmad Yani.
Rudolf mengatakan peringatan hari buruh itu, sejatinya ingin menunjukkan jati diri buruh. Di tengah maraknya bentuk kesewenang-wenangan pengusaha terhadap buruh.
"Kita ingin menunjukkan,bahwa buruh di Siantar-Simalungun masih banyak dan bisa bersatu,"ucapnya.
Dia menyebutkan, untuk memperkaya pengetahuan para buruh, Pokja May Day akan memberikan pelatihan maupun pembinaan terhadap buruh.
"Buruh bukan hanya ikat kepala,turun ke jalan dan melakukan sweeping.Tapi lebih memberikan pemahaman,agar buruh bisa bersinergi terhadap pengusaha untuk menghasilkan keputusan-keputusan yang menguntungkan kedua belah pihak,"ujar Rudolf.
Pokja lainnya, Rindu Marpaung mengatakan bahwa 80 persen pengusaha di Siantar dan 80 persen pengusaha di Simalungun tidak menerapkan UMK (Upah Minimun Kota) diperparah terjadinya pembiaran dari Pemerintah daerah setempat.
"Ini merupakan informasi yang diperoleh Pokja May Day dari instansi tenaga kerja di daerah tersebut,"ucap Rindu.
Oleh karena itu, buruh akan berkumpul di halaman parkir GOR untuk menentang bentuk-bentuk penindasan terhadap buruh.
Penulis : franki
Editor : tagor
Tak tanggung-tanggung, 2.000 buruh yang tergabung dalam SBSI (Serikat Buruh Solidaritas Indonesia) Siantar- Simalungun akan turun ke jalan menyuarakan keadilan terhadap buruh.
Hal itu diungkapkan Pokja May Day yang terdiri dari Rudolf Hutabarat (Penasehat), Daulat Sihombing (Penasehat), Ramlan Sinaga (Ketua SBSI Solidaritas), Rindu Marpaung dan kelompok organisasi Cipayung saat melakukan konfrensi pers, Kamis (21/4/2016) di sekretariat SBSI (Solidaritas) Jalan Ahmad Yani.
Rudolf mengatakan peringatan hari buruh itu, sejatinya ingin menunjukkan jati diri buruh. Di tengah maraknya bentuk kesewenang-wenangan pengusaha terhadap buruh.
"Kita ingin menunjukkan,bahwa buruh di Siantar-Simalungun masih banyak dan bisa bersatu,"ucapnya.
Dia menyebutkan, untuk memperkaya pengetahuan para buruh, Pokja May Day akan memberikan pelatihan maupun pembinaan terhadap buruh.
"Buruh bukan hanya ikat kepala,turun ke jalan dan melakukan sweeping.Tapi lebih memberikan pemahaman,agar buruh bisa bersinergi terhadap pengusaha untuk menghasilkan keputusan-keputusan yang menguntungkan kedua belah pihak,"ujar Rudolf.
Pokja lainnya, Rindu Marpaung mengatakan bahwa 80 persen pengusaha di Siantar dan 80 persen pengusaha di Simalungun tidak menerapkan UMK (Upah Minimun Kota) diperparah terjadinya pembiaran dari Pemerintah daerah setempat.
"Ini merupakan informasi yang diperoleh Pokja May Day dari instansi tenaga kerja di daerah tersebut,"ucap Rindu.
Oleh karena itu, buruh akan berkumpul di halaman parkir GOR untuk menentang bentuk-bentuk penindasan terhadap buruh.
Penulis : franki
Editor : tagor
Tidak ada komentar