Header Ads

Inilah Kehidupan Ku

Namaku adalah Sary aku anak kedua dari sepasang suami istri yang tinggal di sebuah desa di kota S. Aku memiliki dua saudara yang bernama Laras dan Fary. Sejak kecil kami selalu hidup dengan kesederhanaan. Namun pada saat usiaku 13 tahun, ayahku meninggal dunia karena penyakit gula basah.

Yelintina Pardede
Yelintina Pardede
Dari meninggalnya ayah ku itulah  awal penderitaan yang kami alami, karena semua keluarga ayahku mulai memusuhi kami dan memfitnah ibuku. Adik ipar ayahku menuduh bahkan mengatakan bahwa ibuku berselingkuh dengan adik ayahku yang juga sedang sakit.

Kami juga diusir dari rumah almarhum ayah. Hubungan kekeluargaan kami pun semakin retak dan jauh. Adik ayahku pun ikut menyusul kakaknya yang terlebih dahulu meninggal pada tahun 2013.

Setelah saya tamat dari bangku smp, ibuku bingung untuk menyekolahkanku. Pertama aku di kirim ke Toba namun keluarga disana menolakku dengan alasan tidak ada biaya. Karena itu ibuku pun memutuskan untuk mengirimku ke kota PB. Aku disekolahkan disana aku dibiayai dan mereka besarkan dengan baik.

Namun selama disana aku merasa sedih karena aku sulit berkomunikasi dengan saudaraku dan ibuku.
Bahkan itulah yang sering membuatku menangis. Hingga sekarang pun aku masih sulit untuk berkomunikasi atau pun hanya ingin menanyakan kabar adik-adik ku disana.

Akupun tinggal dengan seorang pasangan suami istri yang ramah dan lembut sekali, dan mereha mengagap ku sebagai anak sendiri.

Selama aku tinggal dengan mereka di kota PB ini, aku jarang melihat mereka marah ataupun bertengkar di depan ku maupun didepan anak mereka. Mereka selalu menyuruhku untuk belajar setiap malam. Walaupun terkadang aku bukannya belajar, tetapi chatingan dengan teman-teman ku di sosial media.

Aku terkadang merasa bahwa belajar itu membosankan. Setelah belajar mereka sering juga menyuruhku untuk jalan-jalan, untuk melepas kepenatan dan kejenuhan ku belajar setiap  harinya.

Sekarang aku sudah kelas XI SMK dan aku sudah PKL. Biaya PKL ku pun mereka yang tanggung. Sehingga beban ibuku berkurang, walaupun hanya sedikit, karena ibuku juga harus membiayai sekolah adikku dan sebentar lagi duduk di bangku SMA. Semoga Tuhan memberikan kasihnya buat ku dan adek ku, dan kami dapat tamat sekolah Menengah Atas, sehingga kami dapat berguna kelak, bagi ibu dan keluarga ku semua.


Penulis (Cerpen)  : Yelintina Pardede , Siswa  SMK Swasta Surya

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.