Mengenang Kota Siantar dan Harapan ke Depan di Usia 145 Tahun
Renungan kota Siantar di Usia Ke-145
Pematangsiantar adalah salah satu kota di Sumatera Utara yang merupakan daerah perlintasan menuju pulau Jawa dan menjadi kota kedua terbesar setelah kota Medan memiliki masyarakat yang heterogen terdiri dari beragam suku, agama dan budaya, akan tetapi masyarakatnya telah mampu untuk tetap solid dan saling menghargai.
Kota Siantar pernah mendapat julukan sebagai Kota Pelajar atau pendidikan karena udaranya sehat, kotanya yang bersiah dan sejuk serta pendidikan di Pematangsiantar memiliki prestasi yang para lulusannya banyak yang menjadi tokoh dan berhasil di berbagai daerah dan bahkan ada yang menjadi Wakil Presiden ke-3 Republik Indonesia yaitu H.Adam Malik.
Nama asli Kota Siantar disebut Siattar dan masih terkait dengan kerajaan di Simalungun yaitu yang dikenal orang dengan Raja Jumorlang dan Datu Bolon. Kota Siantar adalah kota hijau dan kota cerdas, dan merupakan salah satu ikon Nasional dalam bertoleransi.
Ini dibuktikan di Siantar kehidupan masyarakatnya sangat dinamis dan saling menghargai, saling toleransi dan saling menghormati disemua aspek. Para wisatawan senang datang dan berkunjung ke kota Siantar ini untuk melihat dan mengunjungi Museum Simalungun, melihat keunikan Becak Siatar, menikmati makanan Mie Pansit Siantar yang memiliki rasa tersendiri, merasakan masakan khas Simalungun Dayok Binatur, berbelanja untuk menikmati kue Toko Roti Ganda sebagai oleh-oleh, menikmati kacang tumbuk asli produk Siantar, serta mengunjungi Patung Dewi Kwan In yang sangat megah terdapat sebagai tempat sembahyang agama Budha terbesar di Asia.
Kini Pematangsiantar telah memasuki usia yang ke 145, suasana kota yang mulai padat dan macet sudah waktunya dipikirkan pengembangannya. Kota Siantar hanya terkenal dengan jalan Sutomo dan Merdeka, karena merupakan pusat perbelanjaan, keramaian, lintasan sehingga membuat kawasan tersebut menjadi macet dan kesadaran berlalulintas yang masih kurang membuat kenyamanan semakin berkurang.
Di usianya yang semakin tua, harapan ke depan sudah sepantasnya Kota Siantar lebih membenahi diri untuk mewujudkan Kota Siantar menjadi kota yang modern, metropolitan, bebas dari kemacetan dan tentunya kota yang dapat mensejahterakan masyarakatnya. Siantar haruslah mampu memperbaiki insfrastruktur, mengatur dan menata lalulintasnya, membenahi pembangunan pendidikan yang harus memiliki sekolah unggulan, serta mewujudkan untuk mendirikan Universitas Negeri.
Semua ini akan bisa terwujud bila pimpinan dan aparat pendukung di Kota Siantar memiliki kemauan dan komitmen yang tinggi untuk melakukan perubahan. Untuk itu, marilah kita berfikir ke depan, pilihlah calon pemimpin kota Siantar yang memiliki visi dan misi membangun kota Siantar yang lebih baik, asri, bersih, bebas narkoba untuk lima tahun ke depan.
Sebagai anak Siantar, kita harus bangkit, tetap semangat, bangga, dan mendukung program untuk mewujudkan kota Siantar sebagai kota yang mendunia, apalagi kelak Danau Toba akan diwujudkan sebagai Kota Pariwisata yang mendunia. Semoga Kota Siantar Kotaku akan lebih maju dan berkembang. Selamat Ulang Tahun Ke-145 (24 April 1871-24 April 2016) Kota Siantar, Kota Kelahiranku, Kota Penuh Pesona dan Harapan….Semoga Semakin Maju dan Jaya.
Penulis : DR. Arman Purba, Dosen Universitas Negeri Medan,
Kelahiran Pematangsiantar, Tinggal di Medan
Pematangsiantar adalah salah satu kota di Sumatera Utara yang merupakan daerah perlintasan menuju pulau Jawa dan menjadi kota kedua terbesar setelah kota Medan memiliki masyarakat yang heterogen terdiri dari beragam suku, agama dan budaya, akan tetapi masyarakatnya telah mampu untuk tetap solid dan saling menghargai.
Kota Siantar pernah mendapat julukan sebagai Kota Pelajar atau pendidikan karena udaranya sehat, kotanya yang bersiah dan sejuk serta pendidikan di Pematangsiantar memiliki prestasi yang para lulusannya banyak yang menjadi tokoh dan berhasil di berbagai daerah dan bahkan ada yang menjadi Wakil Presiden ke-3 Republik Indonesia yaitu H.Adam Malik.
DR. Arman Purba dan Prof. Erika R. Saragih. |
Ini dibuktikan di Siantar kehidupan masyarakatnya sangat dinamis dan saling menghargai, saling toleransi dan saling menghormati disemua aspek. Para wisatawan senang datang dan berkunjung ke kota Siantar ini untuk melihat dan mengunjungi Museum Simalungun, melihat keunikan Becak Siatar, menikmati makanan Mie Pansit Siantar yang memiliki rasa tersendiri, merasakan masakan khas Simalungun Dayok Binatur, berbelanja untuk menikmati kue Toko Roti Ganda sebagai oleh-oleh, menikmati kacang tumbuk asli produk Siantar, serta mengunjungi Patung Dewi Kwan In yang sangat megah terdapat sebagai tempat sembahyang agama Budha terbesar di Asia.
Kini Pematangsiantar telah memasuki usia yang ke 145, suasana kota yang mulai padat dan macet sudah waktunya dipikirkan pengembangannya. Kota Siantar hanya terkenal dengan jalan Sutomo dan Merdeka, karena merupakan pusat perbelanjaan, keramaian, lintasan sehingga membuat kawasan tersebut menjadi macet dan kesadaran berlalulintas yang masih kurang membuat kenyamanan semakin berkurang.
Di usianya yang semakin tua, harapan ke depan sudah sepantasnya Kota Siantar lebih membenahi diri untuk mewujudkan Kota Siantar menjadi kota yang modern, metropolitan, bebas dari kemacetan dan tentunya kota yang dapat mensejahterakan masyarakatnya. Siantar haruslah mampu memperbaiki insfrastruktur, mengatur dan menata lalulintasnya, membenahi pembangunan pendidikan yang harus memiliki sekolah unggulan, serta mewujudkan untuk mendirikan Universitas Negeri.
Semua ini akan bisa terwujud bila pimpinan dan aparat pendukung di Kota Siantar memiliki kemauan dan komitmen yang tinggi untuk melakukan perubahan. Untuk itu, marilah kita berfikir ke depan, pilihlah calon pemimpin kota Siantar yang memiliki visi dan misi membangun kota Siantar yang lebih baik, asri, bersih, bebas narkoba untuk lima tahun ke depan.
Sebagai anak Siantar, kita harus bangkit, tetap semangat, bangga, dan mendukung program untuk mewujudkan kota Siantar sebagai kota yang mendunia, apalagi kelak Danau Toba akan diwujudkan sebagai Kota Pariwisata yang mendunia. Semoga Kota Siantar Kotaku akan lebih maju dan berkembang. Selamat Ulang Tahun Ke-145 (24 April 1871-24 April 2016) Kota Siantar, Kota Kelahiranku, Kota Penuh Pesona dan Harapan….Semoga Semakin Maju dan Jaya.
Penulis : DR. Arman Purba, Dosen Universitas Negeri Medan,
Kelahiran Pematangsiantar, Tinggal di Medan
Tidak ada komentar