Sahat Gurning Tidak ada Niat Menghina Lambang Negara, Hanya Kekecewaan Ketidakadilan
LINTAS PUBLIK - TOBASA, Sahat Gurning, yang ditangkap karena dianggap menghina lambang negara Pancasila oleh polres Toba Samosir ternyata tidak memiliki niat menghina lambang negara Republik Indonesia. Sahat S Gurning, pria yang tinggal di Desa Tangga Batu, Kecamatan Parmaksian, Toba Samosir (Tobasa) diciduk petugas Intel Polres Tobasa, Selasa (12/4/2016), karena dianggap menghina lambang negara Indonesia, yakni Garuda Pancasila.
Menurut Afron Sirait, S.Si anggota DPRD Tobasa dalam akun facebooknya mengatakan, bahwa Sahat Gurning sebenarnya melampiaskan kekesalan dirinya karena ketidakadilan pemerintah terhadap masayarakat kecil.
"Penahanan Sahat Gurning tentang Lambang Negara Garuda Pancasila ternyata hanya bentuk kekecewaan spontanitas akibat ketidak adilan hukum terhadap masyarakat kecil bukan karna ada niat & maksud melecehkan Lambang Negara,"jelas Akun Facebook Afron Sirait politisi muda partai Nasional Demokrat (Nasdem)Rabu (20/4/2016) yang didampingi Wakapolres Tobasa, anggota DPRD asal partaiNasdem di Tahana Polres Tobasa.
Kedatangan Afron Sirait dan anggota DPRD lainnya ingin melihat dan memintah keterangan perihal penahanan Sahat Gurning. Dalam akun itu ada sekitar 11 photo yang diunggah, tampak terliohat Afron Sirait meminta keterangan dari Sahat gurning dibalik jeruji besi.
Penulis : tagor
Afron Sirait, S.Si meminta keterangan dari Sahat Gurning (Baju Merah) yang diduga melecehkan lambang negara yaitu Burung Garuda./ Dok. Pribadi Afron |
"Penahanan Sahat Gurning tentang Lambang Negara Garuda Pancasila ternyata hanya bentuk kekecewaan spontanitas akibat ketidak adilan hukum terhadap masyarakat kecil bukan karna ada niat & maksud melecehkan Lambang Negara,"jelas Akun Facebook Afron Sirait politisi muda partai Nasional Demokrat (Nasdem)Rabu (20/4/2016) yang didampingi Wakapolres Tobasa, anggota DPRD asal partaiNasdem di Tahana Polres Tobasa.
Afron Sirait bersama anggota DPRD Tobasa lainnya ditahanan Polres Tobasa. |
Penulis : tagor
Caramu itu yang tidak tepat lae
BalasHapusMasih banyak wadah yg bisa kiya gunaksn untuk meluapkan aspirasi kita
Misalnya LSM,dan organisasi yg lsin.
Tidaklah tepat jika kita kesal pada orang lain atau kelompok lalu kita merusak hartanya,atau rumah kita utuk menunjukkan rasa kesal kita?
#Uchok: Ise mabiar hona hurung amanguda? Jelas antong ta paihut2 boha perkembangan kasus on.
BalasHapusJolo nidilat bibir asa nidok hata..
#Nurhaidah: mungkin saudara tidak pernah mengalami sakitnya ditindas yah... Semoga aja tidak terjadi pada keluarga.
Mereka tergusur dari tanah yang dibuka oleh leluhur mereka. Coba buka tragedi 98 di youtube tentang tpl. Berapa orang mati? Siapa yang mati? Siapa dalang semuanya? Semoga saudara paham.
Masalhnya bukan ditindas atau mnindas,tpi klw kita mngkritisi sesuatu hndaknya jgn terlepas dr etika dan sopan santun,satu lg jgn bertindak mmbabi buta sampai sampai mnabrak norma
BalasHapusMengkritik sopan tidak didengar, ya kritik kasar baru didengar!
BalasHapus