14 Jenazah Ditemukan, 3 Masih Tersangkut
LINTAS PUBLIK - SIBOLANGIT , Tim pencarian dan evakuasi korban banjir bandang di Air Terjun Dua Warna, Sibolangit, Deliserdang, menghentikan kerja mereka tepat pukul 18.00 WIB.
Dari hasil pencarian sejak tadi pagi, 14 dari 17 korban tewas telah berhasil dievakuasi. Dari 14 korban yang telah dievakuasi, delapan perempuan dan enam laki-laki.
Sedangkan tiga korban tewas lainnya masih belum dievakuasi karena tersangkut di bebatuan dan sulit dijangkau karena medan yang ekstrem. Selain itu, empat korban hilang juga belum ditemukan.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Deliserdang, Darwin Surbakti mengatakan, evakuasi dan pencarian korban akan dilanjutkan besok pagi.
BACA JUGA Banjir Bandang Sibolangit, 9 dari 15 Mahasiswa Hilang
"Ini karena sudah jam segini, kami hentikan. Besok kami lanjutkan lagi," ujarnya, Senin (16/5/2016).
Darwin meyakini, tiga korban hilang yang belum berhasil dievakuasi tidak akan hanyut terbawa arus atau hilang.
"Insya Allah tidak. Karena dia terjepit. Sulit sekali mengambilnya," katanya.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Utara T Erry Nuradi menyebut bencana banjir bandang di Air Terjun Dua Warna, Sibolangit, yang menewaskan 17 orang sebagai pelajaran berharga.
"Yang pasti namanya musibah, kita berdukalah. Sekaligus juga ini pelajaran berharga bagi kita semua. Memang kita tahu cuaca akhir-akhir ini agak ekstrim ya. Hujan, panas, tidak menentu," ujar Erry, beberapa saat sebelum meninggalkan lokasi posko korban bencana banjir bandang, Senin (16/5/2016).
"Kemarin memang di lokasi tidak ada hujan, tetapi di gunung hujan deras. Sehingga terjadi hujan gunung," kata Erry melanjutkan.
Seperti diketahui, wisata Air Terjun Dua Warna Sibolangit selama ini tidak dikelola oleh Pemkab Deliserdang. Wisata yang dulunya gratis ini masih dikelola oleh warga setempat. Padahal, teranyar, tarif masuk dan upah pemandu dikabarkan mencapai Rp 25.000.
"Saya sudah bilang kepada bupati, supaya ini (air terjun) dikelola secara profesional. Paling tidak ada warning-warning sebelum ada kejadian," kata Erry.
Tim pencarian dan evakuasi korban banjir bandang Sibolangit menghentikan kerja mereka tepat pukul 18.00 WIB.
Dari hasil pencarian sejak tadi pagi, 14 dari 17 korban tewas telah berhasil dievakuasi. Dari 14 korban yang telah dievakuasi, delapan perempuan dan enam laki-laki.
Sedangkan tiga korban tewas lainnya masih belum dievakuasi karena tersangkut bebatuan dan medan yang ekstrem. Selain itu, empat korban hilang juga belum ditemukan.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Deliserdang, Darwin Surbakti mengatakan, evakuasi dan pencarian korban akan dilanjutkan besok pagi.
"Ini karena sudah jam segini, kami hentikan. Besok kami lanjutkan lagi," ujarnya.
Editor : tagor
Sumber : tribunmedan
Dari hasil pencarian sejak tadi pagi, 14 dari 17 korban tewas telah berhasil dievakuasi. Dari 14 korban yang telah dievakuasi, delapan perempuan dan enam laki-laki.
Sedangkan tiga korban tewas lainnya masih belum dievakuasi karena tersangkut di bebatuan dan sulit dijangkau karena medan yang ekstrem. Selain itu, empat korban hilang juga belum ditemukan.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Deliserdang, Darwin Surbakti mengatakan, evakuasi dan pencarian korban akan dilanjutkan besok pagi.
BACA JUGA Banjir Bandang Sibolangit, 9 dari 15 Mahasiswa Hilang
"Ini karena sudah jam segini, kami hentikan. Besok kami lanjutkan lagi," ujarnya, Senin (16/5/2016).
Darwin meyakini, tiga korban hilang yang belum berhasil dievakuasi tidak akan hanyut terbawa arus atau hilang.
"Insya Allah tidak. Karena dia terjepit. Sulit sekali mengambilnya," katanya.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Utara T Erry Nuradi menyebut bencana banjir bandang di Air Terjun Dua Warna, Sibolangit, yang menewaskan 17 orang sebagai pelajaran berharga.
"Yang pasti namanya musibah, kita berdukalah. Sekaligus juga ini pelajaran berharga bagi kita semua. Memang kita tahu cuaca akhir-akhir ini agak ekstrim ya. Hujan, panas, tidak menentu," ujar Erry, beberapa saat sebelum meninggalkan lokasi posko korban bencana banjir bandang, Senin (16/5/2016).
"Kemarin memang di lokasi tidak ada hujan, tetapi di gunung hujan deras. Sehingga terjadi hujan gunung," kata Erry melanjutkan.
Seperti diketahui, wisata Air Terjun Dua Warna Sibolangit selama ini tidak dikelola oleh Pemkab Deliserdang. Wisata yang dulunya gratis ini masih dikelola oleh warga setempat. Padahal, teranyar, tarif masuk dan upah pemandu dikabarkan mencapai Rp 25.000.
"Saya sudah bilang kepada bupati, supaya ini (air terjun) dikelola secara profesional. Paling tidak ada warning-warning sebelum ada kejadian," kata Erry.
Tim pencarian dan evakuasi korban banjir bandang Sibolangit menghentikan kerja mereka tepat pukul 18.00 WIB.
Dari hasil pencarian sejak tadi pagi, 14 dari 17 korban tewas telah berhasil dievakuasi. Dari 14 korban yang telah dievakuasi, delapan perempuan dan enam laki-laki.
Sedangkan tiga korban tewas lainnya masih belum dievakuasi karena tersangkut bebatuan dan medan yang ekstrem. Selain itu, empat korban hilang juga belum ditemukan.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Deliserdang, Darwin Surbakti mengatakan, evakuasi dan pencarian korban akan dilanjutkan besok pagi.
"Ini karena sudah jam segini, kami hentikan. Besok kami lanjutkan lagi," ujarnya.
Editor : tagor
Sumber : tribunmedan
Tidak ada komentar