Dua Tokoh inilah Kunci Sukses Pembangunan Jalan Hibah di Kelurahan Sukaraja
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) kota Pematangsiantar Resman Panjaitan dan Camat Siantar Marihat Johannes Sihombing dinilai memiliki andil dalam pembangunan infrastruktur jalan di Kelurahan Sukaraja Kecamatan Siantar Marihat.
Ke dua tokoh yang duduk di instansi Pemko Siantar ini, berhasil menggolkan pembangunan infrastruktur jalan di atas lahan hibah sepanjang 300 meter dengan lebar 5 meter.
BACA JUGA Pertama Kali, Kelurahan Sukaraja Membangun Jalan di Atas Lahan Hibah
Apalagi, dewasa ini tanah dianggap harta karun dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi di kemudian hari.
"Disinilah kesulitan kita selama dua tahun. Kepentingan pemilik lahan dan kepentingan untuk publik tidak pernah bertemu, sehingga membutuhkan proses negoisasi yang panjang,"ucap Johannes, Kamis (12/5/2016).
Namun, pihaknya tidak menyerah dengan memberikan pendekatan terhadap pemilik lahan. Kita kedepankan manfaat publik, bila tanah itu akan dibangun jalan, kita kedepankan nilai harga tanah di sekitarnya yang otomatis akan naik dengan sendirinya.
"Alasan kita, jalan yang akan dibangun itu akan mengurangi kemacetan di persimpangan landbow dan juga harga tanah di sekitarnya juga turut naik. Alhasil, pemilik tanah marga Sinaga,marga Nainggolan bisa menerimanya dan memberikan tanahnya secara hibah disertai surat pernyataan penyerahan dari pemilik tanah,"ujar Johannes.
Oleh karena itu, pihaknya tak lupa mengucapkan terima kasih kepada pemilik tanah sehingga program Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dapat direalisasikan.
"Program ini sangat terbatas, untuk mengambilnya harus berebut dengan kecamatan lainnya. Bukan tidak mungkin, program ini lewong, bila tak ada kerjasama dari segala pihak. Termasuk Bapak Resman Panjaitan yang bersama-sama mengusulkan ke Dinsosnaker,"tambahnya.
Kadis Dinsosnaker Poltak Manurung menegaskan perbaikan infrastruktur pedesaan yang dicanangkan Kementrian Tenaga Kerja ini, bisa saja batal bila tidak disertai penunjang lainnya.
Dalam artian,kita hanya menyediakan anggaran tanpa ada embel-embel biaya pelepasan tanah .
"Disini hanya menampung anggaran saja, kita serahkan sepenuhnya kepada kecamatan untuk menyediakan tanahnya.Apalagi, program ini mengedepankan padat karya atau melibatkan masyarakat sekitarnya,"ucap Poltak.
Poltak mengaku, dalam pengerjaan jalan ini, masyarakat diberikan perangsang Rp 65 ribu-Rp 75 ribu dari mulai bekerja pukul 08.00 WIB-14.00 WIB.
"Kita berharap pembangunan jalan ini memberi dampak positif ke masyarakat luas,"ujarnya.
Penulis : franki
Editor : tagor
Ke dua tokoh yang duduk di instansi Pemko Siantar ini, berhasil menggolkan pembangunan infrastruktur jalan di atas lahan hibah sepanjang 300 meter dengan lebar 5 meter.
BACA JUGA Pertama Kali, Kelurahan Sukaraja Membangun Jalan di Atas Lahan Hibah
Apalagi, dewasa ini tanah dianggap harta karun dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi di kemudian hari.
"Disinilah kesulitan kita selama dua tahun. Kepentingan pemilik lahan dan kepentingan untuk publik tidak pernah bertemu, sehingga membutuhkan proses negoisasi yang panjang,"ucap Johannes, Kamis (12/5/2016).
Namun, pihaknya tidak menyerah dengan memberikan pendekatan terhadap pemilik lahan. Kita kedepankan manfaat publik, bila tanah itu akan dibangun jalan, kita kedepankan nilai harga tanah di sekitarnya yang otomatis akan naik dengan sendirinya.
"Alasan kita, jalan yang akan dibangun itu akan mengurangi kemacetan di persimpangan landbow dan juga harga tanah di sekitarnya juga turut naik. Alhasil, pemilik tanah marga Sinaga,marga Nainggolan bisa menerimanya dan memberikan tanahnya secara hibah disertai surat pernyataan penyerahan dari pemilik tanah,"ujar Johannes.
Oleh karena itu, pihaknya tak lupa mengucapkan terima kasih kepada pemilik tanah sehingga program Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dapat direalisasikan.
"Program ini sangat terbatas, untuk mengambilnya harus berebut dengan kecamatan lainnya. Bukan tidak mungkin, program ini lewong, bila tak ada kerjasama dari segala pihak. Termasuk Bapak Resman Panjaitan yang bersama-sama mengusulkan ke Dinsosnaker,"tambahnya.
Kadis Dinsosnaker Poltak Manurung menegaskan perbaikan infrastruktur pedesaan yang dicanangkan Kementrian Tenaga Kerja ini, bisa saja batal bila tidak disertai penunjang lainnya.
Dalam artian,kita hanya menyediakan anggaran tanpa ada embel-embel biaya pelepasan tanah .
"Disini hanya menampung anggaran saja, kita serahkan sepenuhnya kepada kecamatan untuk menyediakan tanahnya.Apalagi, program ini mengedepankan padat karya atau melibatkan masyarakat sekitarnya,"ucap Poltak.
Poltak mengaku, dalam pengerjaan jalan ini, masyarakat diberikan perangsang Rp 65 ribu-Rp 75 ribu dari mulai bekerja pukul 08.00 WIB-14.00 WIB.
"Kita berharap pembangunan jalan ini memberi dampak positif ke masyarakat luas,"ujarnya.
Penulis : franki
Editor : tagor
Tidak ada komentar