Halte Bus Ganda Trans,Atlas dan Ganda Tempat Bentrok Dua OKP Ternyata Menyalahi
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Angkutan Ganda Trans, Atlas dan Ganda yang menggunakan Halte Pasar Horas untuk menaikkan dan menurunkan penumpang ternyata menyalahi.
Halte itu hanya dipergunakan untuk angkutan kota dan bukan untuk angkutan pedesaan.
"Kalau itu dikatakan Halte ya, tetapi khusus untuk Angkutan Kota (Angkot). Untuk angkutan pedesaan yang kita berikan ijin dinspensasinya bisa masuk kota seperti Ganda,Atlas dan Ganda Trans setahu kita tidak ada. Dan kita juga tidak pernah ijinkan untuk mangkal disitu,"kata Budi Nasution selaku Kabid Hubungan Darat Dinas Perhubungan Kota Pematangsiantar, Selasa (24/5/2016) saat dihubungi melalui sambungan seluler.
BACA JUGA OKP Bentrok di Pasar Horas, Beberapa Toko Langsung Tutup
Menurut Budi, seluruh angkutan tersebut, mestinya harus menaikkan dan menurunkan penumpang di Terminal Tanjung Pinggir.
Namun, karena Terminal Tanjung Pinggir tidak berfungsi maka itulah yang dimanfaatkan.
"Yang salah disini adalah ya Pemerintah Kota. Makanya harusnya pemerintah ya fungsikan itu Terminal, supaya kita bisa menggesernya kesana. Yang jelas tidak ada halte disana bagi mereka. Yang kita tahunya mereka ( Sopir angkutan), menaikkan dan menurungkan penumang di Tanjung Pinggr sebagai tindaklanjut yang sudah kita masukkan ke Kota Pematangsiantar.
“Kalau yang kita lakukan untuk menindak mereka adalah sesuai dengan tugas dan kewenangan dari kepala bidang. Dan kita sudah turun kelapangan untuk melihat bagaimana situasi yang sebenarnya. Nah, situasi kejadian (Bentrok) bukanlah masalah perebutan lapak tetapi mengenai pergantian mandor. Jadi tidak ada kapasitas kami sebagai Dishub untuk mencampurinya karena persoalan hanya karena pergantian mandor,”bebernya.
BACA JUGA Dua Kubu OKP yang BentrokTerancam Dibekukan
Terkait dengan keberadaan angkutan pedesaan di halte itu, Budi mempertegas sejauh ini, pihaknya tidak pernah mengijinkan mereka mangkal disana tetapi karena Terminal Tanjung Pinggir tidak berfungsi, bagaimana kami mengarahkan mereka sementara disana juga tidak ada orang.
"Kemarin pak Pj Walikota Pemtangsiantar, Jumsadi Damanik mengatakan bahwa apapun ceritanya itu akan difungsikan, tetapi sampai sekarang ceritanya tidak ada dan tidak ada aktifitas. Ada apa? Kenapa kemarin itu dikatakan sampai turun kelapangan dan mengatakan harus difungsikan, tetapi sudah 6 bulan belum juga difungsikan. Ini masih kita tunggu, karena itu bisa mengatasi kepadatan di inti kota,”terangnya.
Sebelumnya, pada Minggu Siang terjadi bentrok antar OKP di Pasar Horas tepatnya di depan Halte Ganda Trans,Atlas dan Ganda.
Bentrok dipicu, karena adanya pergantian mandor lapangan dari sebelumnya dijabat Ronal Tampubolon beralih ke Romeyan Ricardo Siahaan.
Kubu Romeyan yang diangkat Direksi Ganda Trans Pandapotan Siagian tak terima, Ronal Tampubolon melakukan aksi palang, sehingga angkuta Ganda Trans tidak bisa ngetem di tempat itu.
Sementara Ronal Tampubolon saat itu mengatakan, bahwa Ganda Trans bisa ngetem di tempat itu karena jasanya saat menjabat mandor lapangan.
"Ganda Trans bisa ngetem disitu karena saya,jadi cari sendiri halte baru,"kata Ronal kala itu saat berada di Mapolres Siantar.
Franki : franki
Editor : tagor
Halte itu hanya dipergunakan untuk angkutan kota dan bukan untuk angkutan pedesaan.
"Kalau itu dikatakan Halte ya, tetapi khusus untuk Angkutan Kota (Angkot). Untuk angkutan pedesaan yang kita berikan ijin dinspensasinya bisa masuk kota seperti Ganda,Atlas dan Ganda Trans setahu kita tidak ada. Dan kita juga tidak pernah ijinkan untuk mangkal disitu,"kata Budi Nasution selaku Kabid Hubungan Darat Dinas Perhubungan Kota Pematangsiantar, Selasa (24/5/2016) saat dihubungi melalui sambungan seluler.
BACA JUGA OKP Bentrok di Pasar Horas, Beberapa Toko Langsung Tutup
Budi Nasution Kabid Hubungan Darat Dinas Perhubungan Kota Pematangsiantar |
Namun, karena Terminal Tanjung Pinggir tidak berfungsi maka itulah yang dimanfaatkan.
"Yang salah disini adalah ya Pemerintah Kota. Makanya harusnya pemerintah ya fungsikan itu Terminal, supaya kita bisa menggesernya kesana. Yang jelas tidak ada halte disana bagi mereka. Yang kita tahunya mereka ( Sopir angkutan), menaikkan dan menurungkan penumang di Tanjung Pinggr sebagai tindaklanjut yang sudah kita masukkan ke Kota Pematangsiantar.
“Kalau yang kita lakukan untuk menindak mereka adalah sesuai dengan tugas dan kewenangan dari kepala bidang. Dan kita sudah turun kelapangan untuk melihat bagaimana situasi yang sebenarnya. Nah, situasi kejadian (Bentrok) bukanlah masalah perebutan lapak tetapi mengenai pergantian mandor. Jadi tidak ada kapasitas kami sebagai Dishub untuk mencampurinya karena persoalan hanya karena pergantian mandor,”bebernya.
BACA JUGA Dua Kubu OKP yang BentrokTerancam Dibekukan
Terkait dengan keberadaan angkutan pedesaan di halte itu, Budi mempertegas sejauh ini, pihaknya tidak pernah mengijinkan mereka mangkal disana tetapi karena Terminal Tanjung Pinggir tidak berfungsi, bagaimana kami mengarahkan mereka sementara disana juga tidak ada orang.
"Kemarin pak Pj Walikota Pemtangsiantar, Jumsadi Damanik mengatakan bahwa apapun ceritanya itu akan difungsikan, tetapi sampai sekarang ceritanya tidak ada dan tidak ada aktifitas. Ada apa? Kenapa kemarin itu dikatakan sampai turun kelapangan dan mengatakan harus difungsikan, tetapi sudah 6 bulan belum juga difungsikan. Ini masih kita tunggu, karena itu bisa mengatasi kepadatan di inti kota,”terangnya.
Sebelumnya, pada Minggu Siang terjadi bentrok antar OKP di Pasar Horas tepatnya di depan Halte Ganda Trans,Atlas dan Ganda.
Bentrok dipicu, karena adanya pergantian mandor lapangan dari sebelumnya dijabat Ronal Tampubolon beralih ke Romeyan Ricardo Siahaan.
Kubu Romeyan yang diangkat Direksi Ganda Trans Pandapotan Siagian tak terima, Ronal Tampubolon melakukan aksi palang, sehingga angkuta Ganda Trans tidak bisa ngetem di tempat itu.
Sementara Ronal Tampubolon saat itu mengatakan, bahwa Ganda Trans bisa ngetem di tempat itu karena jasanya saat menjabat mandor lapangan.
"Ganda Trans bisa ngetem disitu karena saya,jadi cari sendiri halte baru,"kata Ronal kala itu saat berada di Mapolres Siantar.
Franki : franki
Editor : tagor
Tidak ada komentar