Header Ads

Kampanye Gerakan Non Tunai, BI Siantar Gandeng Seribu Guru

LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) merupakan gerakan nasional untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan instrumen non tunai, sehingga berangsur-angsur terbentuk suatu komunitas atau masyarakat yang lebih menggunakan intsrumen non tunai khususnya dalam melakukan transaksi atas kegiatan ekonominya.

Untuk menggalakkan GNNT di daerah, pada Minggu (29/5/2016), Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kota Pematangsiantar bekerjasama dengan perbankan serta 3 perusahaan telekomunikasi di kota Pematangsiantar melaksanakan kegiatan kampanye GNNT pertama di Kota Pematangsiantar.


Kegiatan yang dihelat di lapangan Universitas Nommensen Pematangsiantar dengan mengangkat thema "Menuju Pematangsiantar Non Tunai", dibuka secara resmi oleh Pj Walikota Pematangsiantar,Drs.Jumsadi Damanik,SH M.Hum ditandai dengan pelepasan balon dan implementasi transaksi non tunai secara langsung di lokasi bazar. Yang diisi oleh pelaku UMKM yang tergabung di Asosiasi UKM Siantar-Simalungun (ASUSS).

Dalam siaran persnya, rangkaian kegiatan Kampanye GNNT 2016 diisi dengan Lomba Karya Tulis Populer dengan thema "Langkah dan Inovasi Menuju Non Tunai", Photo Contest,kuis on air di radio yang telah dilaksanakan dua pekan terakhir.

Sementara pada kegiatan puncak, Kampanye GNNT 2016 diisi dengan rangkaian kegiatan yang diawali dengan kegiatan Fun Walk dan dilanjutkan dengan pembentukan mozaik GNNT.
Adapun target kegiatan ini adalah 1.000 guru di Kota Pematangsiantar. Para guru sebagai pendidik dan agen perubahan diharapkan dapat meneruskan semangat dan edukasi non tunai kepada masyarakat luas, khususnya para pelajar.

Pada kesempatan itu, Elly Tjan selaku Kepala Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar mengatakan bahwa pemakaian uang tunai memiliki kendala dalam hal efisiensi . Hal itu bisa terjadi karena biaya pengadaan dan pengelolaan terbilang mahal. Hal itu belum lagi memperhitungkan inefisiensi dalam waktu pembayaran. Sementara itu, bila melakukan transaksi dalam jumlah besar juga mengundang resiko seperti pencurian,perampokan dan pemalsuan.

"Menyadari ketidaknyamanan dan inefisiensi memakai uang tunai, BI berinisiatif dan akan terus mendorong untuk membangun masyarakat yang terbiasa memakai alat pembayaran non tunai,"kata Elly Tjan.

Penjabat Walikota Pematangsiantar, Drs Jumsadi Damanik SH.M.Hum dalam sambutanya mengatakan ribuan guru se-Kota Pematangsiantar yang sengaja diundang BI, agar menjadi mitra untuk mengajari siswa supaya kedepanya mengerti dan melaksanakan sistem transaksi uang dengan non tunai.

“Ini adalah pencanangan kita di Kota Pematangsiantar dalam rangka mempercepat transaksi dengan segala bentuk kegiatan apapun, dengan aman, tidak takut lagi kecopetan, jambret. Untuk itu, mari kita memasyarakatkan agar bersama-sama bertransaksi non tunai. Dengan kehadiran peserta, ini bisa mempercepat sosialisasinya kepada masyarakat. Mudah-mudahan Kota Pematangsiantar menjadi kota transaksi non tunai,”jelasnya.

Kegiatan tersebut ditutup dengan undian door prize. Bagi peserta yang beruntung, mendapat sejumlah uang dalam bentuk Tabunganku.


Penulis   : franki
Editor     : tagor

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.