Korban Pengusuran jalan Nias : "Jangankan Mikir sekolah Anak, Mikir Untuk Makan Saja Sulit"
LINTAS PUBLIK - SIANTAR, Nampaknya Solusi untuk membantu para korban pembongkaran rumah dibantaran Sungai toge di jalan Nias, yang dihuni lebih kurang 22 kepala rumah tangga perlu bantuan.
Karena sampai saat ini bantuan untuk mereka sangat minim sekali, dan bahkat untuk makan sehari-hari saja mereka sudah tidak punya, persediaan Sembako di dapur para penghuni gubuk darurat inisudah sangat minim sekali. Dan solusi untuk meringatkan penderitaan merekapun belum ada.
Sampai saat ini para korban pengusuran rumah dibantaran sungai ini masih banyak bertahan, walaupun digubuk reot.
BACA JUGA Satpol PP Bongkar Bangunan di Aliran Sungai Jalan Nias Siantar
Parahnya lagi anak-anak ditempat ini banyak yang tidak sekolah lagi, karena persoalan yang mereka (anak-anak) tak mengerti apa masalahnya sehingga rumah mereka dibongkar Satpol PP. Ada puluhan anak yang membutuhkan kasih sayang dan perhatian, sehingga mereka dapat belajar dan hidup tenang.
“Jangankan memikirkan anak untuk sekolah, mikir untuk makan saja sulit, belum lagi sudah dua kali gubuk kami ini dibongkar Satpol PP Siantar, datang lagi hujan, cukuplah sudah penderitaan kami,”kata Legiman salah seorang pemilik rumah yang dibongkar didampingi puluhan korban pembongkaran rumah lainnya, Selasa sore (31/5/2016) di jalan Nias Pematangsiantar, atau ditempat gubuk darurat milik mereka.
BACA JUGA Warga Serang Satpol PP karena Bongkar Pemandian Umum
Informasi yang diterima www.lintaspublik.com , para korban pengusuran rumah dijalan Nias ini banyak yang tidak bekerja lagi setelah rumah mereka dibongkar Satpol PP kota Pematangsiantar 26 Mei 2016 lalu. Sampai saat ini mereka tetap bertahan, dan warga yang menjadi korban telah membuat surat ke DPRD kota Pematangsiantar, agar DPRD dapat membantu mereka mencari solusi, sehingga mereka dapat berbantu keluar dalam masalah ini.
Penulis : tagor
Karena sampai saat ini bantuan untuk mereka sangat minim sekali, dan bahkat untuk makan sehari-hari saja mereka sudah tidak punya, persediaan Sembako di dapur para penghuni gubuk darurat inisudah sangat minim sekali. Dan solusi untuk meringatkan penderitaan merekapun belum ada.
Sampai saat ini para korban pengusuran rumah dibantaran sungai ini masih banyak bertahan, walaupun digubuk reot.
BACA JUGA Satpol PP Bongkar Bangunan di Aliran Sungai Jalan Nias Siantar
Anak-anak yang tak mengerti apa-apa menjadi korban dalam pengusuran rumah di bantaran sungai Toge jalan Nias kota Pematangsiantar. |
“Jangankan memikirkan anak untuk sekolah, mikir untuk makan saja sulit, belum lagi sudah dua kali gubuk kami ini dibongkar Satpol PP Siantar, datang lagi hujan, cukuplah sudah penderitaan kami,”kata Legiman salah seorang pemilik rumah yang dibongkar didampingi puluhan korban pembongkaran rumah lainnya, Selasa sore (31/5/2016) di jalan Nias Pematangsiantar, atau ditempat gubuk darurat milik mereka.
BACA JUGA Warga Serang Satpol PP karena Bongkar Pemandian Umum
Inilah kondisi gubuk-gubuk para korban pengusuran rumah di jalan Nias Pematangsiantar photo diambil Selasa Sore ( 31/6/2016). |
Penulis : tagor
Tidak ada komentar