Header Ads

May Day Siantar, SBSI Solidaritas Lakukan Konvoi

LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Banyaknya para pengusaha yang belum memenuhi hak-hak normatif buruhnya, masih menjadi isu utama yang dikumandangkan para serikat buruh dan serikat pekerja. Untuk itu, pemerintah melalui Dinas Tenaga Kerja serta wakil rakyat diminta memberikan solusi, setidaknya para pengusaha bisa memenuhi Upah Minimum Kota (UMK) di Pematangsiantar sebesar Rp1,8 juta per bulan.


Dalam perayaan Hari Buruh Sedunia (May Day), Minggu (1/5/2016) di Gelanggang Olahraga (GOR) Jalan Merdeka Pematangsiantar, Ketua Serikat Buruh Solidaritas Indonesia (SBSI) Solidaritas Pematangsiantar-Simalungun, Ramlan Sinaga mendesak adanya regulasi mengatur tentang pengupahan. Sebelumnya, sekitar pukul 10.00 WIB, ratusan kendaraan roda dua, becak dan mobil konvoi keliling kota dengan pengawalan polisi yang dimulai dari Sekretariat SBSI Solidaritas Jl.Ahmad Yani.

“Pemerintah dan wakil rakyat harus memberi solusi terhadap pengusaha yang tidak mampu memenuhi UMK. Artinya, harus dibuat aturan dan mekanisme yang jelas dan terukur, agar buruh industri formal tidak disamakan dengan buruh home industri. Namun demikian, kami dari serikat buruh tetap menghimbau agar seluruh pengusaha memenuhi kewajibannya untuk memenuhi hak-hak normatif buruhnya,”tegas Ramlam disambut antusias hadirin.

Anggota Komisi I DPRD Pematangsiantar, Hj.Frida Damanik mewakili rekan-rekannya juga mengapresiasi perjuangan buruh selama ini yang gigih menuntut haknya. Pihaknya memahami bahwa belum semua hak-hak dasar buruh terpenuhi. Karena itulah, pihaknya menghimbau pemerintah serta para pengusaha untuk bisa duduk bersama guna mencari solusi perbaikan nasib buruh.
Penjabat Walikota Drs.Jumsadi Damanik,SH,M.Hum yang diwakili Asisten III Bidang Administrasi Umum, Baren Alijoyo SH mengapresiasi suasana kondusif yang ditunjukkan kaum buruh saat merayakan May Day.

“Biarpun melakukan konvoi keliling kota sebagai bentuk sosialisasi kepada masyarakat, kami melihat kegiatannya berlangsung tertib dan kondusif. Apalagi kami lihat kegiatannya diisi dengan pelatihan, pemberdayaan, sekaligus sosialisasi tentang hak-hak buruh serta jaminan kesehatan dan keselamatan kerja,”katanya.

Ditambahkan, suasana kondusif merupakan faktor dominan guna menjalankan roda pemerintahan dan perputaran perekonomian rakyat. Untuk itu pula, hubungan yang harmonis antara buruh, pengusaha dan pemerintah harus berjalan berkesinambungan dalam rangka perbaikan kesejahteraan buruh.
“Karena hal ini sangat menopang pembangunan sektor industri di kota Pematangsiantar,”imbuhnya.

Ketua Panitia, Rindu Marpaung dalam laporannya menjelaskan, bahwa kegiatan May Day tahun 2016 ini telah berlangsung sejak Sabtu (30/4) yang diisi dengan beragam kegiatan, antara lain Road Show, Sosialisasi BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan, Refleksi, Teatrikal, pemberian tali asih dan diakhiri dengan Lucky Draw. Pada kesempatan itu, dilaporkan juga pemberian santunan kematian pekerja salah seorang keluarga honorer Pemko Pematangsiantar yang diberikan pihak BPJS.

Tampak hadir pada kesempatan tersebut, Anggota DPRD lainnya Togar Sitorus SE, Asrida Sitohang, Drs. Hery Dermawan, Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja Poltak Manurung SE, Plt.Kabag Humas Pemko Jalatua Pematangsiantar Hasugian, Penasehat Panitia, Ir Rudolf Hutabarat, Pimpinan BPJS Kesehatan serta BPJS Ketenagakerjaan serta ratusan Pengurus dan Anggota SBSI Solidaritas.


Penuis    : franki
Editor     : tagor


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.