Header Ads

Mendikbud: Jika Melihat Seseorang Terancam, Jangan Diam, Bantu!

LINTAS PUBLIK - JAKARTA, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menegaskan bahwa kasus yang menimpa siswi SMP asal Bengkulu, Yn, tak boleh berulang.

Yn yang masih berusia 14 tahun meninggal setelah diperkosa oleh 14 orang laki-laki.

Menurut Anies, semua orang harus rajin membicarakan dan menyuarakan kasus ini agar seluruh pihak lebih peduli dan menghormati perempuan. Pasalnya, kasus Yn tak hanya terjadi karena minimnya pendidikan terkait seksualitas dan moral, tetapi juga akibat ketidakpedulian terhadap sekitar.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan usai menjadi pemimpin upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional 2016 di halaman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Senin (2/5/2016).
"Bila melihat seseorang kelihatannya terancam jangan diam, bantu," ujar Anies di Kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Senin (9/5/2016).

"Jangan menunggu kecelakaan lalu kita semua berduka," sambungnya.

Anies juga mengaku telah membagikan surat edaran kepada guru-guru di sekolah agar peristiwa ini rajin dibicarakan di ruang kelas.

"Hormati sesama, hormati perempuan. Ini pelajaran penting sekali. Kita semua marah dengan peristiwa ini, tidak boleh berulang," tutur Anies.

Yn ditemukan tewas di sebuah jurang di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, pada 4 April 2016. Polisi telah menangkap 12 dari 14 orang yang memperkosa dan membunuh Yn. Tujuh orang di antaranya sudah dituntut 10 tahun penjara oleh jaksa penuntut umum.

Mereka adalah De (18), Da (17), Fs (18), Su (18), Al (17), So (16), dan Ek (16). Untuk lima pelaku lain, sidangnya digelar pada Rabu (4/5/2016) dengan agenda sidang pembacaan pleidoi.


Editor   : tagor
Sumber : kompas

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.