Menteri Retno Laporkan Presiden soal Pembebasan 10 Sandera
LINTAS PUBLIK - JAKARTA, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi akan melaporkan kepada Presiden Joko Widodo terkait pembebasan sepuluh Warga Negara Indonesia yang bebas dari penyanderaan Abu Sayyaf di wilayah perairan Filipina.
"Ibu Menlu akan melaporkan kepada Presiden di Istana Kepresidenan Bogor," kata Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin kepada wartawan di Jakarta, Minggu (1/5/2016) seperti dilaporkan Antara.
Informasi soal pembebasan sandera kelompok militan Abu Sayyaf pertama kali dilaporkan oleh media asal Filipina. Salah satunya, Inquirer menyebutkan Kepala Polisi Sulu, Inspektur Wilfredo Cayat, mendapatkan kabar sepuluh WNI dibawa ke depan rumah Gubernur Sulu Abdusakur Toto Tan II di Sulu, Jolo, Filipina.
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso membenarkan bahwa sepuluh WNI yang disandera tersebut kini telah berhasil dibebaskan dan segera kembali ke Tanah Air.
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menambahkan, saat ini sepuluh WNI tersebut telah berada di kediaman Gubernur Abdusakur dan diperkirakan sore tiba di Lanud Halim Perdanakusumah.
Sepuluh orang WNI yang disandera merupakan awak kapal tongkang Anand 12 dan Brahma 12 yang membawa 7 ribu ton batu bara dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menuju Filipina. Kapal itu bertolak pada 15 Maret dan kemudian dibajak Abu Sayyaf di perairan Sulu pada 27 Maret lalu.
Berikut daftar nama 10 WNI yang dibebaskan dari sandera Abu Sayyaf:
1.Peter Tonson, 30 tahun, asal Batu Aji, Batam.
2.Julian Philip, 49 tahun, asal Minahasa.
3.Alvian Elvis Peti, 32 tahun, asal Tanjung Priok, Jakarta.
4.Mahmud, 31 tahun, asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
S.Surian Syah, 32 tahun, asal Kendari, Sulawesi Tenggara.
6.Surianto, 30 tahun, asal Gilireng Wajo, Sulawesi Selatan.
7.Wawan Saputra, 22 tahun, asal Palopo, Sulawesi Selatan.
8.Bayu Oktavianto, 22 tahun, asal Klaten, Jawa Tengah.
9.Reynaldi, 25 tahun, asal Makassar, Sulawesi Selatan.
10.Wendi Raknadian, 28 tahun, asal Padang, Sumatera Barat
Editor : tagor
Sumber : antara
"Ibu Menlu akan melaporkan kepada Presiden di Istana Kepresidenan Bogor," kata Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin kepada wartawan di Jakarta, Minggu (1/5/2016) seperti dilaporkan Antara.
 |
| Orang tua memperlihatkan foto putranya Mochammad Ariyanto Misnan (22), WNI yang menjadi korban penyanderaan kelompok Abu Sayyaf di kediamannya di kawasan Perumahan Narogong, Bekasi, Jawa Barat. |
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso membenarkan bahwa sepuluh WNI yang disandera tersebut kini telah berhasil dibebaskan dan segera kembali ke Tanah Air.
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menambahkan, saat ini sepuluh WNI tersebut telah berada di kediaman Gubernur Abdusakur dan diperkirakan sore tiba di Lanud Halim Perdanakusumah.
Sepuluh orang WNI yang disandera merupakan awak kapal tongkang Anand 12 dan Brahma 12 yang membawa 7 ribu ton batu bara dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menuju Filipina. Kapal itu bertolak pada 15 Maret dan kemudian dibajak Abu Sayyaf di perairan Sulu pada 27 Maret lalu.
Berikut daftar nama 10 WNI yang dibebaskan dari sandera Abu Sayyaf:
1.Peter Tonson, 30 tahun, asal Batu Aji, Batam.
2.Julian Philip, 49 tahun, asal Minahasa.
3.Alvian Elvis Peti, 32 tahun, asal Tanjung Priok, Jakarta.
4.Mahmud, 31 tahun, asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
S.Surian Syah, 32 tahun, asal Kendari, Sulawesi Tenggara.
6.Surianto, 30 tahun, asal Gilireng Wajo, Sulawesi Selatan.
7.Wawan Saputra, 22 tahun, asal Palopo, Sulawesi Selatan.
8.Bayu Oktavianto, 22 tahun, asal Klaten, Jawa Tengah.
9.Reynaldi, 25 tahun, asal Makassar, Sulawesi Selatan.
10.Wendi Raknadian, 28 tahun, asal Padang, Sumatera Barat
Editor : tagor
Sumber : antara
Tidak ada komentar