Header Ads

Peran Ibu Siti Rahmani Rauf dalam Buku Ini Budi

LINTAS PUBLIK - JAKARTA, Kemarin dunia pendidikan Indonesia kehilangan salah satu sosok berjasa, Ibu Siti Rahmani Rauf. Tapi, bukan seperti yang banyak disebut media, beliau ini bukan penulis buku Ini Budi lho ya.

Ibu Siti Rahmani Rauf, pembuat alat peraga untuk belajar baca dari buku
Berdasarkan keterangan keluarga almarhumah di sela-sela persemayaman jenazah almarhumah, di kawasan Petamburan, Jakarta, jasa Ibu Siti adalah membantu anak-anak dalam membaca.

Jadi, di samping ada buku Ini Budi yang fenomenal itu, Ibu Siti membuatkan alat peraga untuk membantu anak memahami isi buku wajib itu. Pada saat itu belum banyak alat peraga yang dimiliki sekolah untuk membantu siswa-siswi dalam membaca, sehingga guru-guru pun memiliki kesulitan untuk mengajarkan anak-anak.

Pada saat itu, sekolah-sekolah menggunakan metode SAS, di dalam buku bahasa Indonesia kelas 1 terdapat pembelajaran tentang tokoh Budi. Nah, Ibu Siti ini pun diminta oleh tetangganya yang memiliki kenalan Dinas untuk membuat alat bantu peraga.

Ibu Siti setuju untuk membuatkan alat peraga, karena ia juga memiliki keahlian dalam menggambar. Berdasarkan buku tersebut, ibu Siti membuatkan alat peraga agar para siswa dapat lebih memahami pembelajaran membaca dan menulis pelajaran bahasa Indonesia di kelas 1.

Alat peraga yang dibuat berupa kotak yang berisi papan flanel, yaitu papan yang dilapisi kain flanel. Di dalam kotak ada kartu bertuliskan kata-kata yang ada dalam buku pelajaran membaca.

Contohnya: “Ini Budi”, “Ini bapak Budi”, “Ini ibu Budi”, “Ini kakak Budi’, “Ini adik Budi”. Lalu, berisi pula gambar tokoh keluarga budi, demikian seperti dilansir dari cnnIndonesia.com, Rabu (11/5/2016).

Alat peraga ini dibuat seperti bermain game agar siswa aktif dalam belajar dan dapat menyerap pembelajaran dengan baik. Selain alat peraga ‘ini budi’, ibu Siti juga telah membuat beberapa karya tulis, seperti dongeng nusantara dan cerpen.

Sampai masa tuanya, belum ada penghargaan yang diterima Ibu Siti. Tapi dia, menurut keluarganya, tak pernah mengeluh. Dia tetap bangga akan hasil karyanya. Karena lewat karya itulah Ibu Siti bisa menunaikan ibadah Haji pada 1986.

Ibu Siti wafat pada 10 Mei 2016. Almarhum meninggalkan sembilan orang anak yang terdiri dari lima perempuan dan empat laki-laki.


Editor    : tagor
Sumber  : cnn

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.