Header Ads

Sebuah Masjid Terbakar, Namun Pihak Gereja Malah Tawarkan Aula untuk Shalat Jumat

LINTAS PUBLIK - MELBOURNE,  Setelah satu-satunya masjid di kota Geelong, yang berjarak satu jam perjalanan dari Melbourne, terbakar, dukungan membanjir untuk komunitas Muslim di kota kecil itu.

Sheikh Muhammad Saleem dari Dewan Imam Victoria mengatakan, pihaknya dan komunitas Muslim Geelong menerima banyak dukungan seusai terbakarnya masjid kota itu.

"Sejak pagi ini, kami telah menerima banyak telepon dari tokoh masyarakat di sekitar Melbourne dan Geelong... dukungan yang luar biasa," kata Sheikh Muhammad.

Sebuah masjid di kota Geelong, Victoria, Australia terbakar tetapi kepolisian menduga kebakaran itu bukan ditujukan untuk masjid tersebut.
Sebuah masjid di kota Geelong, Victoria, Australia terbakar tetapi kepolisian menduga
kebakaran itu bukan ditujukan untuk masjid tersebut. 
"Saat saya sedang melihat (kondisi) masjid, saya cukup 'kewalahan' dengan dukungan yang diungkapkan warga sekitar. Saya sangat senang mendengar warga, baik pria maupun perempuan, yang tinggal di sana datang dan menawarkan bantuan secara langsung," ujarnya.

"Jawaban saya adalah, 'Mari kita berdiri bersama dan membangunnya kembali'."
Tidak hanya itu, Gereja Anglikan setempat juga telah menghubungi imam Masjid Geelong, Mohammad Ramzan, dan menawarkan aula Gereja All Saints Anglican Parish di Newtown untuk digunakan dalam menjalankan ibadah shalat Jumat.

Uskup Philip Huggins mengatakan, Gereja Anglikan akan terus menawarkan bantuan.

"Kami ingin membantu dengan cara apa pun yang kami bisa. Kami mengerti betapa mengejutkan dan menyedihkannya kehancuran tempat beribadah...," kata Uskup Philip.

"Dengan kesamaan di antara kita, jelas kita ingin menjangkau dan membantu teman-teman Muslim untuk melanjutkan ibadah mereka," kata dia.

Sementara itu, Sugiyanto, anggota komunitas Muslim Geelong asal Indonesia, mengatakan, setelah masjid itu hancur, mereka kini menjalankan shalat di aula masjid.

"Alhamdulillah, kami sudah mulai shalat maghrib kemarin di aula. Di masjid ada aula dan kami shalat di sana. Kami pun sudah mendapat izin dari pihak keamanan untuk bisa menggunakan aula," ujar Sugiyanto yang sudah 23 tahun tinggal di Geelong.

"Inilah keberuntungan tinggal di Geelong. Kita tidak pernah memiliki masalah semua gereja di sini, polisi, hingga tetangga membantu dan menyampaikan kepedulian mereka," katanya.

"Untuk shalat Jumat, kami masih akan membahasnya hari Kamis (19/5/2016) pada jam dzuhur," kata dia.

Pihak kepolisian hingga kini masih memantau dan menyelidiki peristiwa kebakaran masjid.

Sebelumnya, Inspektur Graham Bank mengatakan, serangkaian kebakaran telah menargetkan gereja di kawasan Geelong.

Pada April, kebakaran yang mencurigakan memusnahkan sebuah Gereja Presbyterian yang sudah berusia 103 tahun. Sebelumnya, pada Desember, dua gereja dibakar dalam selang 30 menit di kawasan Norlane.

Polisi menduga pelaku pembakaran masjid telah terkecoh karena bangunan masjid itu berbentuk seperti gereja karena memang bangunan masjid ini dulunya adalah sebuah gereja.


Editor   : tagor
Sumber : tribunmedan

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.