Header Ads

Sekolahku Sekolahnya Manusia

LINTAS PUBLIK - DENPASAR, Sekolahku bukan hanya sebuah bangunan bertingkat. Tapi sekolahku adalah tempat berkumpulnya manusia-manusia pilihan yang akan mengajariku banyak hal tentang kehidupan. Setiap hari aku selalu disambut mereka dengan senyum hangat penuh rasa kekeluargaan.

Sekolahku bukan hanya tempat untuk mengenal rumus-rumus matematika yang menyulitkan, lebih dari itu sekolahku juga tempat belajar bagaimana aku menggunakan rumus-rumus itu dalam kehidupan yang sesungguhnya. Sekolahku bukan hanya tempat bagi si ranking satu, tapi juga tempat bagi si calon chef, pengrajin, pemanah ataupun calon saintis masa depan. Di sekolah aku belajar untuk menemukan bakat serta menabur impian. Di sekolah aku belajar bahwa tiap orang dilahirkan sebagai bintang, hanya saja masing-masing punya cara belajar dan bakat yang berbeda.

Siswa SMK Surya Pematangsiantar sedang mengikuti pelajaran
Photo / lintaspublik.com
Sekolahku bukan hanya tempat untuk mencari nilai sempurna. Lebih dari itu sekolahku adalah tempat untuk belajar dari ketidaksempurnaan. Di sekolahku kami diajari untuk menerima dan saling mengasihi dengan teman-teman kami yang memiliki keterbatasan. Kami pun belajar bahwa mereka yang beketerbatasan tetap memiliki cita-cita yang tak terbatas. Dan ketidaksempurnaan mereka tidak menghalangi kami untuk memberi cinta yang sempurna.

Sekolahku bukan sekolah yang penuh dengan kantin yang berjejer rapi. Sekolahku bahkan tidak punya kantin, tapi justru karena itu kami jadi bisa makan bekal buatan ibu setiap hari. Dan menanti menu makan siang menjadi hal yang paling menyenangkan. Bila ternyata yang datang tahu tempe pun tetap harus kami makan, demi belajar mensyukuri nikmat Tuhan. Dari sana kami belajar bahwa nikmat makanan tidak tergantung dari mewahnya menu tapi dari kebersamaan saat memakannya. Sebuah kesederhanaan yang membahagiakan.

Sekolahku tidak punya laboratorium yang canggih. Tapi ia punya dua pohon kersen yang berbuah manis-manis. Tak ketinggalan sebidang tanah berumput dan semak belukarnya tempat kami berlomba menangkap belalang. Ditemani oleh guru, kami belajar langsung tentang mewahnya fasilitas yang telah alam berikan. Ia memberi semua hal untuk memenuhi kebutuhan hidup kami. Dari alam kami belajar untuk terus berbagi dan melindungi.

Sekolahku bukan hanya sekedar tempat penitipan anak. Tempat orang tua kami menitipkan kami dan menjemput kami tanpa tahu apa yang kami lakukan seharian. Sekolahku adalah sekolah bagi kami sekeluarga. Di sini baik aku dan orang tuaku sama-sama belajar bagaimana menjadi pribadi yang lebih baik demi kelangsungan generasi yang akan datang. Orang tuaku tak hanya dipanggil untuk membahas masalah pembayaran sekolah dan tetek bengeknya, tapi orang tuaku akan datang di saat-saat penting dalam perkembangan pendidikanku. Aku jadi merasa lebih dihargai ketika orang tuaku tak hanya diundang ketika aku bermasalah tapi juga ketika aku berhasil mendapat penghargaan.

Sekolahku tak hanya tempatku menerima ilmu. Sekolah adalah tempatku untuk berbagi, bermain, tertawa bahkan bersahabat dengan mereka yang kusebut guru. Dari mereka aku tak hanya belajar bagaimana cara melakukan sesuatu yang benar, tapi juga belajar bagaimana memperbaiki kesalahan.

Sekolahku adalah tempat yang sangat menyenangkan. Aku bukan hanya belajar apa yang harus kupikirkan tapi juga belajar bagaimana cara berpikir. Di sekolah aku diperlakukan selayaknya calon bintang yang bersinar dan tempatku membangun masa depan yang gemilang.

Sekolahku adalah sekolahnya manusia. Tempatnya manusia untuk belajar dan memperlakukan manusia selayaknya manusia.


Editor   : tagor
Sumber : cnn

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.