Header Ads

Siswa Dianggap Belum Mahir Komputer

LINTAS PUBLIK - MEDAN - Ujian Nasional (UN) untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan sederajat digelar 9-12 Mei 2016, mengujikan empat mata pelajaran, yakni Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Siswa sedang mengerjakan soal-soal Ujian Nasional Berbasis Komputer
(UNBK) di SMAN 1 Medan, Senin (4/4/2016).
Di Sumatera Utara, tahun ini, ada 12 SMP yang akan menggelar UN Berbasis Komputer (UNBK) atau UN Online. Namun, dari ke 12 SMP ini, tidak satupun berada di Medan.

Dua sekolah terdapat di Tebingtinggi, empat sekolah di Deliserdang, satu di Tapanuli Tengah, satu di Asahan, tiga di Mandailingnatal, dan satu di Nias Barat.

Sekretaris Dinas Pendidikan Medan, Ernawati Hasibuan, mengatakan penggelaran UN Online cukup sulit dilaksanakan karena jumlah komputer tersedia yang tidak memadai.

"Idealnya, minimal satu banding tiga dari jumlah peserta. Misalnya ada 210 siswa peserta ujian, maka minimal harus ada 70 unit komputer. Dan harus ada cadangannya pula, nggak boleh pas-pasan," katanya kepada Tribun di Medan, tengah pekan lalu.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Medan, Masrul Badri, memberikan penjelasan yang agak janggal.

"Untuk anak SMP, jangankan punya komputer, punya laptop, ada pegang aja pun belum pernah," ucapnya.

Saat disinggung bahwa fakta keseharian justru saat ini siswa-siswa SD sekali pun sudah tidak lagi awam terhadap komputer, Masrul Badri berkilah.

"Kalau yang di (inti kota) Medan ini mungkin iya. Kalau yang di daerah pinggiran bagaimana? Yang di desa-desa di Hamparan Perak sana, contohnya. Apakah mereka juga akrab dengan komputer? Pulang sekolah langsung angon lembu. Satu dua mungkin akrab, tapi secara keseluruhan tidak," katanya.

Lalu bagaimana bisa daerah lain yang bukan merupakan kota besar seperti Medan, misalnya Lolofitu Moi di Nias Barat, atau kota kecil di Serdangbedagai, Perbaungan, bisa menggelar UN Berbasis Komputer? Apakah Medan "kalah kelas" dari kedua daerah ini?

Masri Badri menolak istilah kalah kelas. Pelaksanaan UN Berbasis Komputer, imbuhnya, harus dilihat dulu sisi komprehensifnya.

"Sudah benar-benar penting atau tidak. Sudah bisa dilaksanakan atau tidak. Kita mulai pelan-pelan. Tidak usah terburu-buru karena akibatnya justru bisa jelek. Kalau banyak siswa nggak lulus bagaimana? Jadi perlu digarisbawahi, ini bukan soal kalah atau menang," ujarnya.

"Untuk tahun besok saya akan persiapkanlah dari awal. SMP mana yang mau UNBK, saya akan komunikasi dengan mereka," kata Masrul menambahkan.

Tidak cuma SMP negeri, SMP-SMP swasta di Medan juga hampir seluruhnya masih menggelar UN Berbasis Kertas. Hanya dua SMP swasta yang menggelar UN Berbasis Komputer atau UN Online, yakni SMP MIS (Modern Islamic School) dan SMP Singapore School.
483.104 Peserta

UN SMP di Sumut tahun ini diikuti 483.104 peserta. Jumlah tersebut termasuk peserta UN paket B. Secara rinci, jumlah terdiri terdiri atas 87.153 peserta di 864 sekolah di Kota Medan, 15.647 peserta di 125 sekolah di Kota Pematangsiantar, 12.338 peserta di 123 sekolah di Kota Binjai, 7.738 peserta di 77 sekolah di Kota Tebingtinggi, 6.515 peserta di 60 sekolah di Kota Tanjungbalai, 5.054 peserta di 44 sekolah diKota Sibolga, 10.258 peserta di 89 sekolah di Kota Padangsidempuan, dan 5.942 peserta pada 77 sekolah di Kota Gunungsitoli.

Selanjutnya, Kabupaten Deliserdang terdapat 49.735 peserta di 683 sekolah, untuk Kabupaten Langkat terdapat 30.323 peserta di 445 sekolah, Kabupaten Karo sebanyak 11.710 peserta di 117 sekolah, Kabupaten Dairi sebanyak 11.648 peserta di 304 sekolah, Kabupaten Simalungun sebanyak 25.397peserta di 337 sekolah, Kabupaten Asahan sebanyak 22.055 peserta di 304 sekolah, Kabupaten Labuhanbatu sebanyak 15.952 peserta di 213 sekolah, Kabupaten Tapanuli Utara sebanyak 12.522 peserta di 134 sekolah, Kabupaten Tapanuli Tengah sebanyak 11.198 peserta di 148 sekolah, Kabupaten Tapanuli Selatan sebanyak 9.031 peserta di 125 sekolah.

Kabupaten Nias sebanyak 4.558 peserta di 68 sekolah, Kabupaten Tobasa sebanyak 8.062 peserta di 87 sekolah, Kabupaten Madina sebanyak 17.012 peserta di 211 sekolah, Kabupaten Humbanghas sebanyak 8.284 peserta di 71 sekolah, Kabupaten Pakpak Bharat sebanyak 1.925 peserta di 41 sekolah, Kabupaten Nias Selatan sebanyak 12.700 peserta di 205 sekolah, Kabupaten Samosir sebanyak5.562 peserta di 58 sekolah, Kabupaten Serdangbedagai sebanyak 17.912 peserta di 254 sekolah.

Kabupaten Batubara sebanyak 12.798 peserta di 155 sekolah, Kabupaten Padang Lawas Utara sebanyak 7.377 peserta di 143 sekolah, Kabupaten Padang Lawas sebanyak 7.935 peserta di 115 sekolah, Kabupaten Labuhan Batu Utara sebanyak 10.916 peserta di 148 sekolah, Kabupaten Labuhan Batu Selatan sebanyak 8.871 peserta di 151 sekolah.

Kabupaten Nias Utara sebanyak 5.264 peserta di 76 sekolah dan Kabupaten Nias Barat sebanyak 3.712 peserta di 66 sekolah.

Hingga kemarin, persiapan telah memasuki tahap pendistribusian naskah soal ke daerah-daerah. Dinas Pendidikan Provinsi Sumut mendahulukan pengiriman ke daerah-daerah yang jauh sebelum terakhir untuk Kota Medan.


Editor    : tagor
Sumber  : tribunmedan



Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.