Usai UN, 336 Siswa SMP Negeri 2 Serahkan Seragam untuk Panti Asuhan
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Jika biasanya usai Ujian Nasional (UN) para siswa kerap menggelar aksi corat-coret baju seragamnya, tidak demikian dengan ratusan siswa SMP Negeri 2 Pematangsiantar Jalan Kartini. Mereka dengan senang hati malah menggelar aksi pengumpulan seragam sekolahnya, maupun buku-buku pelajaran yang sudah tidak digunakan lagi, Kamis pagi (12/5/2016), usai pelaksanaan UN.
Pakaian sekolah maupun buku-buku bekas tersebut, nantinya diberikan kepada adik kelas mereka yang membutuhkan dan sebagian lagi akan diberikan ke Panti Asuhan. Sebagai pengganti aksi corat-coret seragam sekolah, Kepala Sekolah, Jekson Gultom, SPd,MM menyediakan kain putih masing-masing ukuran 1 meter x 10 meter di dua tempat.
Usai mengumpulkan pakaian seragam yang telah sengaja dibawa dari rumah, seluruh siswa berjumlah 336 orang, diberikan kesempatan menuliskan namannya maupun coretan kreativitasnya dengan spidol maupun vilox yang juga telah disediakan pihak sekolah. Para siswa dengan wajah gembira dan antusias tampak berebutan, namun tetap diawasi sejumlah guru, untuk mencoreti kain putih tersebut.
“Kita berharap, dengan cara seperti ini, mereka mengerti bahwa masih banyak adik-adik kelasnya maupun pihak lain yang membutuhkan seragam mereka, ketimbang mereka coreti. Begitupun, agar kreativitas mereka untuk corat-coret tetap tersalur, kita sudah sediakan tempatnya. Sehingga aksi mereka tidak mengganggu di luar sekolah terutama jalanan,”ujar Jekson Gultom kepada awak media yang datang melihat kegiatan tersebut.
Pengawas Sekolah Tingkat SMP, Robert Sirait,S.Pd serta Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Pematangsiantar diwakili Sekretaris, Drs.Jonsen Girsang,M.Pd yang hadir melihat aksi siswa tersebut, juga mengapresiasi program tersebut.
“Kita berharap, semua sekolah di Kota Pematangsiantar ini, bisa melakukan aksi simpatik seperti ini di tahun-tahun mendatang. Dengan demikian aksi corat-coret di luar sekolah yang selama ini kerap jadi sorotan warga bisa kita hilangkan,”ujar Jonsen.
Penulis : franki
Editor : tagor
Pakaian sekolah maupun buku-buku bekas tersebut, nantinya diberikan kepada adik kelas mereka yang membutuhkan dan sebagian lagi akan diberikan ke Panti Asuhan. Sebagai pengganti aksi corat-coret seragam sekolah, Kepala Sekolah, Jekson Gultom, SPd,MM menyediakan kain putih masing-masing ukuran 1 meter x 10 meter di dua tempat.
Usai mengumpulkan pakaian seragam yang telah sengaja dibawa dari rumah, seluruh siswa berjumlah 336 orang, diberikan kesempatan menuliskan namannya maupun coretan kreativitasnya dengan spidol maupun vilox yang juga telah disediakan pihak sekolah. Para siswa dengan wajah gembira dan antusias tampak berebutan, namun tetap diawasi sejumlah guru, untuk mencoreti kain putih tersebut.
“Kita berharap, dengan cara seperti ini, mereka mengerti bahwa masih banyak adik-adik kelasnya maupun pihak lain yang membutuhkan seragam mereka, ketimbang mereka coreti. Begitupun, agar kreativitas mereka untuk corat-coret tetap tersalur, kita sudah sediakan tempatnya. Sehingga aksi mereka tidak mengganggu di luar sekolah terutama jalanan,”ujar Jekson Gultom kepada awak media yang datang melihat kegiatan tersebut.
Pengawas Sekolah Tingkat SMP, Robert Sirait,S.Pd serta Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Pematangsiantar diwakili Sekretaris, Drs.Jonsen Girsang,M.Pd yang hadir melihat aksi siswa tersebut, juga mengapresiasi program tersebut.
“Kita berharap, semua sekolah di Kota Pematangsiantar ini, bisa melakukan aksi simpatik seperti ini di tahun-tahun mendatang. Dengan demikian aksi corat-coret di luar sekolah yang selama ini kerap jadi sorotan warga bisa kita hilangkan,”ujar Jonsen.
Penulis : franki
Editor : tagor
Tidak ada komentar