Header Ads

Kehadiran Mall di Siantar, Bukti Dukung Destinasi Wisata Danau Toba

LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Program dari Perusahaan Daerah Pembangunan dan Aneka Usaha (PD PAUS) yang membangun mall, dinilai sebagai bentuk dukungan Kota Siantar dalam menyambut Destinasi Wisata Danau Toba.

Pasalnya, selain Kota Medan, maka Siantar yang nantinya akan memiliki mall besar, dengan berbagai fasilitas memadai, sehingga menimbulkan kenyamanan bagi para pengunjungnya.

Hal itu diutarakan Ketua Komisi II DPRD Siantar, Togar Sitorus, Rabu (8/6/2016). Dia mengatakan, dampak positif dari hadirnya mall adalah meningkatnya jumlah pendatang di Kota Siantar.

Pembangunan City Mall di jalan Melanthon Siregar Pematangsiantar
“Kehadiran mall bisa menambah perkembangan suatu kota. Dengan adanya mall di daerah ini, maka otomatis masyarakat dari luar akan datang berkunjung ke Kota Siantar,” sebutnya.

Selain hal tersebut kata Togar, juga akan meningkatkan perekonomian di Kota Siantar, dengan banyaknya pengunjung yang datang otomatis akan mendukung hal lain, seperti transportasi, serta akan berdampak dengan bertambahnya lapangan pekerjaan.

Togar menambahkan, dengan adanya rencana dari pemerintah pusat untuk menjadikan Danau Toba menjadi Destinasi Wisata, maka keberadaan mall juga akan mendukung Kota Siantar mengambil peranan.

“Di Sumatera Utara (Sumut) kalau tidak salah masih hanya Medan yang memiliki mall yang besar. Nah jika ini muncul mungkin saja orang tidak perlu lagi ke Medan untuk belanja sesuatu atau hanya sekedar nongkrong maka singgah di Siantar kan,” ucapnya.

Namun kata Togar menilai, dengan hadirnya mall juga dapat menimbulkan dampak yang negatif, seperti pengunjung pasar tradisional akan semakin menurun. Dirinya menyaranakan agar keberadaan mall itu harus diperhatikan.

“Jika mall itu juga menjual barang sama seperti yang dijual di pasar tradisional dapat berdampak bagi pasar tradisional akan mengalami sedikit pengunjung. Hal ini perlu dicermati,” sebutnya.

Untuk itu Togar mengharapkan perhitungan yang matang dari PD PAUS dengan keberadaan mall tersebut. Menurutnya, dibutuhkan pemikiran yang jauh dari hadirnya mall, jangan sampai menimbulkan masalah baru. “Konsepnya maunya mall itu kelas menengah ke atas,” harapnya.


Penulis   : franki
Editor     : tagor

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.