Header Ads

Bersandal Jepit dan Berkaus Oblong, Warga Yogya Bisa Bertemu Presiden Jokowi

LINTAS PUBLIK - YOGYAKARTA, Pejabat Sekda DI Yogyakarta, Rani Sjamsinarsi, sudah mengumumkan bahwa tidak ada pembatasan bagi warga Yogya yang ingin bersilaturahmi dengan Presiden RI Joko Widodo dan Ibu Negara di Istana Negara Gedung Agung Yogyakarta, namun peraturan kenegaraan tetap harus ditaati yakni harus berpakaian batik dan celana kain serta tidak bersandal atau harus bersepatu.

Namun ternyata peraturan itu tidak berlaku saat acara Open House Presiden RI digelar pada Sabtu (9/7/2016) di Gedung Agung Yogyakarta.

Open House Presiden Jokowi digelar pada Sabtu (9/7) di Gedung Agung Yogyakarta.
Ratusan warga tampak datang dengan pakaian seadanya. Tukang becak yang memang mangkal di sekitar Gedung Agung, tetap datang dengan pakaian kesehariannya, berkaus oblong dan bersandal jepit, bahkan bukan dengan celana panjang kain, tetapi celana setengah lutut. Begitu juga dengan ibu-ibu buruh gendong Pasar Beringharjo, datang masih dengan tenggoknya, dan masuk tanpa alas kaki.

Karena antusias ingin bertemu Presiden, sebagaian warga juga sudah berkumpul sejak pukul 06.00 WIB, meski pintu antrian baru dibuka pukul 09.00 WIB.

Ribuan masyarakat pun tumpah ke pelataran Gedung Agung yang terletak di ujung Selatan Malioboro. Masyarakat berdesakan melewati pintu masuk sebelah selatan dan langsung ditempatkan di depan ruang Gallery Istana.

Tenda yang disiapkan dengan jumlah kursi 3.000 ternyata tidak cukup. Tepat pukul 09.30 WIB mobil Kepresidenan bersama rombongan, baru memasuki pelataran Gedung Agung. Tampak Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X bersama GKR Hemas, Mensesneg Pratikno mendampingi Presiden dan Ibu Negara.

Selain mendapat ‘salam tempel’ dari Ibu Negara, Iriani Widodo, masyarakat juga disuguhi aneka menu prasmanan. Ada bakso, soto, lontong opor, siomay, dan aneka camilan serta dawet ayu.

Beberapa penerima ‘salam tempel’ dari Ibu Negara tampak sumringah, lantaran tahu isinya satu lembar uang Rp 100 ribu. Sanusi salah satu tukang becak mengatakan, sangat bangga bisa bertemu langsung dengan orang nomer satu di Indonesia, meski dia mengaku tidak ikut memilih Joko Widodo saat Pilpres lalu. Dengan uang Rp 100 ribu itu, Sanusi bisa belanja keperluan keluarganya, karena selama tiga hari atau saat Lebaran, becaknya tidak begitu laku.

Begitu juga dengan Mak Ndun, seorang buruh gendong di Pasar Bringharjo yang datang dengan cucunya. “Saya tadinya malu mau datang, kan saya cuma pake kaos jelek, jarik kumal dan sandalan. Tadi kalau gak boleh masuk ya gak apa-apa, saya maklum. Tapi teman-teman yang lain juga gak besus (rapi), ya saya ikut saja,” katanya.

Setelah mengetahui isi amplop itu Rp 100 ribu, Mak Ndun pun berseri-seri, karena uang itu bisa menggantikan pendapatannya selama dua hari. Selain rakyat biasa, acara open house itu juga dihadiri pada pejabat daerah, karena itu, tidak semua yang datang mendapatkan ‘salam tempel’ dari Ibu Negara.

Bahkan tampak mantan Wakil Menteri Kesehatan, Ali Gufron berada dalam barisan antrian.

Termasuk Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Mufidah Kalla yang datang tiba-tiba untuk ikut menghadiri open house Presiden Joko Widodo.

Setelah menerima Jusuf Kalla, Presiden masuk ke dalam Gedung Agung untuk berdialog. Usai menggelar Open House di Istana Negara, Presiden menuju Kampung Badran, Jetis, Kota Yogyakarta, untuk membagikan sembako, angpao dan buku tulis untuk anak-anak sekolah dasar.

Namun warga yang sudah menunggu rombongan Presiden di Taman Parkir Abu Bakar Ali sebagai salah satu lokasi pembagian sembako, mengaku kecewa, karena mobil RI-1 hanya lewat. Meski jendela mobil kepresidenan dibiarkan terbuka dan tampak wajah Joko Widodo melempar senyum, warga mengaku tidak puas.

Sebanyak 1.000 paket sembako yang dibungkus tas plastik berwarna merah sudah disediakan. Namun Jokowi memilih membagikan paket sembako di Kampung Badran.

Salah satu petugas parkir di tempat itu, Jumiyo mengaku kecewa, karena sudah menunggu sejak pagi. Meski juga mendapat paket sembako, Jumiyo menyatakan kalau jadwal Presiden berkunjung di tempat itu adalah pukul 16.00 WIB. “Tapi mobil presiden hanya lewat,” katanya.

Memang, selain menggelar Open House di Istana Negara, Presiden juga membagikan paket sembako di tiga titik, yakni Prambanan, Kampung Badran dan Taman Parkir Abu Bakar Ali atau utara jalan Malioboro. Hanya satu titik pembagian sembako yang batal dikunjungi Presiden.


Editor   : tagor
Sumber : suarapembaruan

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.